Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TRADISI SIDA SEBAGAI IKATAN SOSIAL DALAM HUBUNGAN KEKERABATAN MASYARAKAT MANGGARAI DI DESA BERE KECAMATAN CIBAL BARAT KABUPATEN MANGGARAI Patrisia Jesika Amanda; Ida Alit Laksmiwati; Aliffiati, Aliffiati
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 4 No. 10 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v4i10.5633

Abstract

Tradisi sida secara adat adalah tradisi memberi sumbangan dari pihak anak wina kepada anak rona yang hendak melakukan acara adat, seperti pernikahan, kematian dan syukuran. Sida sebagai ungkapan keprihatinan, cinta, belas kasih dan rasa tanggung jawab dari keluarga anak wina kepada keluarga anak rona, dengan maksud untuk meringankan beban dari anak rona. Seiring perkembangan zaman masyarakat Bere melihat sida sebagai salah satu warisan budaya yang menghambat karena sida hanya dibebankan sepihak yaitu kepada anak perempuan yang sudah menikah. Fenomena ini tentunya menimbulkan berbagai pandangan masyarakat bere terkait sida yang menarik untuk dikaji. Berpijak dari fenomena tersebut, penelitian ini difokuskan pada mekanisme dan fungsi sida dalam ikatan kekerabatan masyarkat Desa Bere. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa tradisi sida pada masyarakat Desa Bere mengikuti beberapa tahap sesuai dengan mekanisme yang berlaku mulai dari kumpul keluarga sampe pada anak rona pergi mengunjungi anak wina untuk meminta sida Sida ini terbentuk atas hubungan perkawinan. Ada beberapa jenis sida yang dijalankan masyarakat Bere yaitu sida laki, sida mata, dan sida penti. Sida menjadi ikatan yang kuat dalam hubungan kekerabatan masyarakat Bere. Meskipun sebagian masyarakat juga mengatakan bahwa sida ini menjadi beban bagi anak wina, tetapi budaya sida pada masyarakat bere tetap mereka jalankan sampai saat ini karena sudah menjadi salah satu tradisi.