Latar Belakang: Insiden demam berdarah telah meningkat secara cepat di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir, dengan kasus yang dilaporkan ke WHO meningkat dari 505.430 kasus pada tahun 2000 menjadi 5,2 juta pada tahun 2019. Tujuan: Diketahuinya gambaran kejadian DBD di wilayah Kerja Puskesmas Sekip Kota Palembang. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sekip Kota Palembang, tanggal 1-30 Maret 2024. Sampel penelitian ini terdiri dari kelompok kasus dan kelompok kontrol dengan perbandingan 1:1. Sampel kasus adalah penderita DBD periode Januari-Desember 2023 sebanyak 66 responden (total sampling). Sampel kontrol adalah penduduk yang bertempat tinggal lebih dari 100 m dari rumah penderita kasus DBD yang tidak menderita DBD dalam waktu empat tahun terakhir dengan jumlah 66 responden (purposive sampling). Teknik sampel accidental sampling. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian 88 responden (66,7%) memiliki kebiasaan menggantung pakaian, 90 responden (68,2%) memiliki hunian yang padat, 92 responden (69,7%) memiliki jarak antar rumah < 40 meter, 80 responden (60,6%) terdapat jentik nyamuk di sekitar rumahnya, 73 responden (55,3%) tidak pernah memperoleh penyuluhan tentang kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), 75 responden (56,8%) tidak melakukan tindakan 4M plus, 84 responden (63,6%) memiliki rumah dengan pencahayaan tidak memenuhi syarat, 66 responden antara kasus dan kontrol dengan masing-masing persentase 50%. Saran: dapat menyusun rencana dan menjalankan program kegiatan pencegahan dan pemberantasan DBD, meliputi kegiatan penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk, penyuluhan faktor-faktor risiko DBD, pelaksanaan kegiatan survei vektor (pemantauan jentik) yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Kata Kunci : Kejadian, Demam Berdarah Dengue