Mahendra Mardaningrat, Gede Ari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAGAL JANTUNG DEKOMPENSASI AKUT DISERTAI DENGAN SINDROM KORONER AKUT : LAPORAN KASUS Mahendra Mardaningrat, Gede Ari
Ganesha Medicina Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/gm.v3i2.66353

Abstract

Abstrak Gagal jantung adalah penyebab utama rawat inap di dunia. Pasien yang dirawat di rumah sakit dengan gagal jantung dekompensasi akut (ADHF) menghadapi risiko besar kematian di rumah sakit dan mengalami rawat inap kembali. Kami di sini melaporkan kasus gagal jantung dekompensasi akut yang disertai dengan sindrom koroner akut. Seorang pasien laki-laki berusia 80 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan sesak napas, nyeri dada dan bengkak pada kedua kaki. Pasien memiliki riwayat rawat inap karena penyakit jantung 6 bulan yang lalu. Saat ini pasien mengkonsumsi obat-obatan furosemide 1x40 mg, aspilet 1x80 mg, spironolactone 1x25 mg, bisoprolol 1x2.5 mg, uperio 2x50 mg. Pasien juga mempunyai riwayat diabetes melitus sejak 3 tahun dengan pengobatan insulin reyzodeg 2x10 unit. Pemeriksaan fisik ditemukan batas jantung yang melebar mengesankan kardiomegali, suara ronki di kedua lapang paru dan pitting edema pada pemeriksaan kedua kaki pasien.EKG menunjukkan adanya gambaran infark lama pada jantung di bagian anterior ekstensif. Rontgen dada menunjukkan adanya pembesaran jantung disertai dengan edema paru. Pasien diberikan terapi oksigen nasal kanul 4 liter per menit, aspilet 80 mg, clopidogrel 75 mg,v-blok 3,125 mg, atorvastatin 20 mg, furosemid 20 mg, candesartan 8 mg. Penatalaksanaan penyakit gagal jantung dekompensasi akut disertai dengan adanya komorbid DM harus dikelola sesuai dengan rencana perawatan dan pengobatan yang baik untuk menghindari pasien berada di kondisi yang lebih parah. Kata kunci: Gagal Jantung, Diabetes Mellitus
Medication Adherence and Physical Activity in Relation to Blood Pressure in Hypertension Patients Mahendra Mardaningrat, Gede Ari; Wiguna, Putu Dony Astika; Lestari, I Dewa Ayu Made Dian; Gayatri, Dewa Ayu Agung Maya; Mardaningrat, Kadek Herdana Vildan; Krisnanda, Made Yogi
International Journal of Public Health Excellence (IJPHE) Vol. 3 No. 1 (2023): June-December
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55299/ijphe.v3i1.651

Abstract

In the 21st century, it is estimated that there will be a rapid increase in the incidence and prevalence of NCDs. It is estimated that the countries that will feel the impact the most are developing countries, including Indonesia. One of the NCDs that is currently a very serious health problem is hypertension. This study aims to determine the relationship between medication adherence and physical activity on blood pressure in hypertension patients. This research is an analytical study with a cross-sectional design. Data collection was carried out by conducting interviews with patients, filling out questionnaires by the patient, viewing the patient's medical record data and carrying out blood pressure checks in September 2023 to October 2023. Bivariate analysis showed that there was an influence of medication attendance (p value = 0.0001; PR = 7.667) and physical activity (p value = 0.0001; PR = 26.156) on blood pressure. Multivariate analysis showed that physical activity (p value = 0.0001; aPR = 23.726) had more influence on blood pressure than medication adherence (p value = 0.007; aPR = 6.622). It is important for health workers to always educate patients regarding medication compliance and increase physical activity in an effort to achieve normal blood pressure.