Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakterisasi Arsitektur Akar Fase Perkecambahan Lactuca sativa L. dan Brassica juncea L. Huda, Moch. Faizul; Hadi Putri, Rossanita Truelovin
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol. 5 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/epic.v5i2.927

Abstract

ABSTRACT The root system consists of various types of roots, which differ in origin, anatomy, and function. In general, primary roots are of embryonic origin and are the first roots to emerge during germination, anchoring the new seedling to the soil and supplying the initial nutrients. Different types of roots vary in their contribution to structural function and absorbance, and in terms of the stage of plant growth. This study aims to observe the characterization of root anatomy structure in the early phase of germination through protoxylem and metaxylem in lettuce and mustard greens. The research method used in this study is using the wholemont technique. Based on the results of the study, it was obtained an overview of the anatomical structure of the tracheal tissue, root structure and number of secondary walls in Lactuca sativa L preparations D3, D2, D1 and D0 showing protoxylem and metaxylem in the form of dots. Different results were shown on the anatomical structure of the roots of Brassica juncea L preparations D3 and D2 showed protoxylem in the form of a spiral and dots; dot-shaped metaxylem. Meanwhile, the D1 and D0 preparations showed protoxylem and metaxylem in the form of dots. Characterization of primary roots can develop into lateral roots, where mining length and growth of the root is called root architecture. Keywords: Protoxylem; Metaxylem; Wholemont; Lactuca sativa L.; Brassica juncea L. ABSTRAK Sistem akar terdiri dari beragam jenis akar, yang berbeda asal, anatomi, dan fungsinya. Secara umum, akar primer berasal dari embrionik dan merupakan akar pertama yang muncul saat perkecambahan, menambatkan bibit baru ke tanah dan memasok nutrisi awal. Jenis akar yang berbeda bervariasi dalam kontribusinya terhadap fungsi struktural dan absorbansi, dan dalam hal tahap pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati karakterisasi struktur anatomi akar pada fase awal perkecambahan melalui protoxilem dan metaxilem tanaman selada dan sawi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan teknik wholemont. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran struktur anatomi jaringan trakea, struktur akar dan jumlah dinding sekunder pada Lactuca sativa L preparat H3, H2, H1 dan H0 menunjukkan protoxilem dan metaxilem berbentuk noktah. Hasil berbeda ditunjukkan pada struktur anatomi akar Brassica juncea L preparat H3 dan H2 menunjukkan protoxilem berbentuk spiral dan noktah; metaxilem berbentuk noktah. Sedangkan pada preparat H1 dan H0 menunjukkan protoxilem dan metaxilem berbentuk noktah. Karakterisasi akar primer dapat berkembang menjadi akar lateral, dimana penambangan panjang dan pertumbuhan dari akar disebut arsitektur akar. Kata-kata Kunci: Protoxilem; Metaxilem; Wholemont; Lactuca sativa L.; Brassica juncea L.
Etnoveteriner Tumbuhan Berpotensi Obat pada Hewan Ternak di Kertosono Nganjuk Huda, Moch. Faizul; Hadi Putri, Rossanita Truelovin
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol. 6 No. 4 (2024): November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/epic.v6i4.1276

Abstract

ABSTARCTTraditional medicine has become popular again, being chosen as medicine by some people to cure various diseases because apart from its affordable price, it is also because its properties are quite promising for overcoming, preventing and treating disease. The use of traditional medicine is a new alternative compared to the use of chemical medicine which is quite expensive. One application of traditional medicine is using veterinary ethnobotany. Ethnoveterinary are plants that are used for food and health in livestock. Papaya sap can be used as an anthelmintic in animals. The most abundant and best quality papaya sap is obtained from young papaya fruit. Papaya fruit sap contains papain, Kimo papain A, Kimo papain B, papaya peptidase, pectin, D-galactase and L-arabinose. Apart from that, there is sap from Jatropha leaves which can be used as an anti-diarrhea medicine. This sap contains an alkaloid called jatrophine which is used as a medicine. Jatropha sap is antimicrobial so it can repel bacteria such as Staphylococcus, Streptococcus and Escherichia coli.ABSTRAKObat tradisional kembali populer dipilih sebagai obat oleh sebagain masyarakat untuk menyembuhkan berbagai penyakit karena disamping harganya terjangkau, juga karena khasiatnya cukup menjanjikan untuk menanggulangi, mencegah dan mengobati penyakit, Penggunaan obat berbahan tradisional menjadi alternatif baru dibandingkan dengan penggunaan obat berbahan kimia yang cukup mahal. Salah satu penerapan penggunaan obat tradisional adalah menggunakan etnobotani veteriner. Etnoveteriner merupakan tumbuhan yang digunakan untuk bahan makanan dan kesehatan pada hewan ternak. Getah pepaya dapat dapat dimanfaatkan sebagai obat cacing pada hewan. Getah papaya diperoleh paling banyak dan paling baik mutunya dari buah pepaya yang masih muda. Getah buah papaya mengandung papain, Kimo papain A, Kimo papain B, papaya peptidase, pektin, D-galaktase dan L-arabinose. Selain itu terdapat getah daun jarak pagar yang dapat dimanfaatkan sebagai obat antidiare, Getah ini mengandung alkaloid disebut jatrophine yang dimanfaatkan sebagai obat. Getah jarak bersifat antimikroba sehingga dapat mengusir bakteri seperti jenis Staphylococcus, Streptococcus, dan Escherichia coli.