Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

KARAKTERISASI MORFOLOGI POLEN PADA SEPULUH FAMILI TUMBUHAN BERBUNGA Zainal Abidin; Dwi Gusmalawati; Moch. Faizul Huda; Shaddiqah Munawaroh Fauziah; Yunia Efrice Banyo
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 4 No 2 (2021): G-Tech, Vol. 4, No. 2, April 2021
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.347 KB) | DOI: 10.33379/gtech.v4i2.658

Abstract

Polen dapat digunakan untuk mengidentifikasi tumbuhan, karena memiliki karakter morfologi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis morfologi polen pada 10 famili tumbuhan berbunga. Analisis morfologi polen ini menggunakan metode asetolisis yaitu melisiskan dinding sel polen dengan asam asetat glasial dan asam sulfat pekat (H2SO4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Liliaceae memiliki panjang aksis polar (P), diameter ekuator (E), dan indeks P/E tertinggi yaitu mencapai 66 µm, 40 µm dan 1.65. Semua famili memiliki unit polen yang sama yaitu monad. Punicaceae, Poaceae, Euphorbiaceae, Oxalidaceae, Apcynaceae, Sapindaceae, Acanthaceae, dan Rubiacea memiliki bentuk polen Subspheroidal, sedangkan Iridaceae dan Liliaceae memiliki bentuk polen prolat. Punicaceae, Euphorbiaceae, Oxalidaceae, Sapindaceae, dan Acanthaceae memiliki ukuran Perminuta, Poaceae, Apcynaceae, Iridaceae, dan Rubiaceae memiliki ukuran Minuta-, sedangkan hanya Liliaceae yang memiliki ukuran magna. Punicaceae, Euphorbiaceae, Apocynaceae, Sapindaceae, Iridaceae, Acanthaceae, dan Rubiaceae memiliki tipe apertura tricolporate, Poaceae dan Oxalidaceae memiliki tipe monocolpate, sedangkan Liliaceae tipe inaperturate. Semua famili memiliki skulptur tipe scarbat, kecuali Liliaceae yang memiliki tipe reticulate. Sepuluh famili tumbuhan berbunga pada penelitian ini memiliki karakter morfologi yang bervariasi, sehingga dapat dijadikan acuan dalam mengidentifikasi tumbuhan.
DISEMINASI PEMANFAATAN AIR LERI SEBAGAI SARANA FERMENTASI PAKAN TERNAK DI DESA KALIKEJAMBON JOMBANG Ospa Pea Yuanita Meishanti; Anggun Wulandari; Muhammad Farid Nasrulloh; Fatikhatun Nikmatus Sholihah; Rossanita Truelovin Hadi Putri; Moch. Faizul Huda; Ino Angga Putra
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.7325

Abstract

Fermentasi Pakan Ternak bisa menjadi salah satu aternatif yang sangat mudah bagi para peternak untuk mengatasi masalah pakan saat musim tidak mendukung, baik musim hujan yang dapat menyebabkan banjir ataupun musim kemarau yang dapat menyebabkan kekeringan. Karena berbasis air leri (air cucian beras), fermentasi pakan ternak yang telah dibuat bisa menjadi solusi yang sangat murah biaya. Pengabdian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan mitra pengabdian masyarakat mengenai kurangnya pakan pada musim penghujan, sehingga dalam pengabdian ini dengan melaksanakan diseminasi pemanfaatan air leri sebagai saran fermentasi pakan ternak, dengan metode yang dilakukan sosialisasi, diskusi, pelatihan, pendampingan, evaluasi program dan keberlanjutan program kegiatan. Hasil pengabdian ini terdapatnya peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta, antusiasme yang optimis dari peserta pelatihan untuk dapat melaksanakannya, dan untuk keberlanjutan program pengabdian adanya kerjasama pendampingan terhadap keberlanjutan program.
Effect of Benzyl Adenine Concentration on Callus Induction of Geranium Plants (Pelargonium graveolens L'Her) from Petiole and Leaf Explants Moch Faizul Huda; Serafinah Indriyani; Wahyu Widoretno
The Journal of Experimental Life Science Vol. 10 No. 1 (2020)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.869 KB) | DOI: 10.21776/ub.jels.2019.010.01.04

Abstract

Geranium plant (Pelargonium graveolens L'Her) is one of the geranium oil producing plants that has many benefits. Callus culture is a technique that can be used to plant multiplication and increase production of secondary metabolites. This study aims to determine the effect of the concentration of Benzyl Adenine on the formation of geranium callus from petiole and leaf explants. Callus induction was carried out by culturing petiole and leaf explants on MS medium + 0.1 mg.L-1 NAA + Benzyl Adenine (0; 0.5; 1; 1.5 and 2 mg.L-1). Callus morphological parameters, percentage of callus formation, and time of first callus formation were observed. The formation of geranium callus influenced by the explant type and the concentration of Benzyl Adenine. In the 2nd week, the geranium callus was initiated, light green colored with a compact callus texture. At 4th week, the percentage of callus formation containing NAA 0.1 mg.L-1 of petiole and leaf explants was 20% and 8%, whereas the percentage of callus formation on medium containing 0.1 mg.L-1 NAA combined with 0.5-2 mg.L-1 Benzyl Adenine of petiole and leaf explants was 52-80% and 24-52%. The best percentage of callus formation was found on the culture medium containing 1 mg.L-1 Benzyl Adenine, equaled 80% of petiole explants, and 52% of leaf explants. Keywords: BA, Callus, Leaf, Petiole, Pelargonium graveolens L'Her.  
Synedra sp. sebagai Mikroalga yang Ditemukan di Sungai Besuki Porong Sidoarjo, Jawa Timur DINA ISTI’ANAH; MOCH. FAIZUL HUDA; AINUN NIKMATI LAILY
Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 8, No 1 (2015): Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Department of Biology Education Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret Un

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/bioedukasi-uns.v8i1.3500

Abstract

Microalgae in Sidoarjo Porong River is one component that can be used as bio-indicators of an imbalance in the ecosystem due to pollution load. Since the end of 2009, the River Porong Sidoarjo mud flow of water into which further aggravate the pollutant load to the Porong River. Water disposal Sidoarjo mud into the Porong River is thought to cause changes in the quality or increase water pollution. This study aims to determine phytoplankton found and to know the status of pollution in the river Besuki Porong Sidoarjo. Sampling was performed twice microalgae by using a plankton net and without plankton net or directly in September 2014. The results showed that the kind of microalgae found Synedra sp. The River Porong Sidoarjo. Synedra sp. is a type of algae from Chrysophyceae division that can live in almost every aquatic environment enough sunlight to sustain its activities. Environmental factors were measured at the time of sampling are: light intensity of 251 lux, the pH of 8, the water temperature was 29 °, and the air temperature at 32°C.
Peningkatan Literasi Siswa melalui Edugames dengan Mading Art Question Khotim Fadhli; M Farid Nasrulloh; Moch Faizul Huda; Siti Latifah; Binti Wasiatul C; Sania Eliza Putri; Memey Ayu Prasasti
Jumat Pendidikan: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNWAHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimaspen.v4i1.3378

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi siswa Sekolah Dasar Negeri Dukuharum Megaluh Jombang. Peserta dalam kegiatan ini adalah seluruh siswa kelas 4 sampai dengan kelas 6 Sekolah Dasar Negeri Dukuharum Megaluh Jombang yang berjumlah 94 siswa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pendampingan dan sosialisasi penerapan edugames dengan media pembelajaran mading art questions untuk meningkatkan literasi bagi siswa sekolah dasar ini dilakukan melalui beberapa tahap, yakni; perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi.   Berdasarkan hasil diketahu bahwa penerapan edugames dengan mading art questions ini berdampak positif pada bertambahnya minat belajar siswa Sekolah Dasar Negeri Dukuharum Megaluh Jombang dalam membaca buku dan mengikuti proses belajar di kelas. Adanya penerapan edugames dengan mading art questions ini juga berdampak positif pada peningkatan literasi siswa Sekolah Dasar Negeri Dukuharum Megaluh Jombang dalam pengetahuan matematika dan sains. Sehingga, adanya penerapan edugames dengan mading art question layak digunakan kembali dan dilanjutkan oleh guru-guru kelas di Sekolah Dasar Negeri Dukuharum Megaluh Jombang.
Intensifikasi Botanipreneur sebagai Upaya Konservasi Lingkungan pada Siswa Da'watul Khoir Nganjuk Moch. Faizul Huda; Rossanita Truelovin Hadi Putri; Ospa Pea Yuanita Meishanti; Fatikhatun Nikmatus Sholihah; Anggun Wulandari; Rasyadan Taufiq Probojati
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v3i1.4562

Abstract

Preserving the environment is a form of love for the environment. Environmental conservation efforts can be carried out through various activities such as botanical exploration and the creation of botanical collections with economic value and their use for economic improvement. The community service activity program is expected to provide knowledge and skills to partners, namely MA Da'watul Khoir, in carrying out botanical exploration techniques and making botanical collections and can increase partner awareness in efforts to preserve the surrounding environment. This service activity also supports conservation measures and efforts to accommodate community needs regarding botanical collections that have economic value. In addition, this service activity also provides knowledge to partners about the introduction of types of trees in the partner school environment that can be used for making botanical collections. This counseling activity contains material on the importance of making botanical collections that have economic value using interactive two-way lecture, discussion and question-and-answer methods. This form of knowledge transfer is not only socialization but also practice. The results obtained from this activity are in the form of an understanding of partners in efforts to explore and conserve botany through the introduction of botanical collections that have economic value.   Menjaga kelestarian lingkungan merupakan salah satu bentuk cinta terhadap lingkungan. Upaya konservasi lingkungan dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti eksplorasi botani dan pembuatan koleksi botani yang bernilai ekonomi serta pemanfaatannya dapat meningkatkan perekonomian. Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mitra. Mitra yang dituju ialah MA Da’watul Khoir, mitra tersebut diajarkan dalam melakukan teknik eksplorasi botani dan pembuatan koleksi botani agar dapat meningkatkan kesadaran mitra dalam upaya pelestarian lingkungan di sekitar. Kegiatan pengabdian ini memiliki tujuan dalam menunjang langkah pelestarian dan upaya mengakomodir kebutuhan masyarakat tentang koleksi botani yang bernilai ekonomi. Kegiatan pengabdian ini juga memberikan pengetahuan kepada mitra tentang pengenalan jenis-jenis pohon yang ada di lingkungan sekolah mitra yang dapat digunakan untuk pembuatan koleksi botani. Kegiatan penyuluhan berisi materi tentang pentingnya pembuatan koleksi botani yang bernilai ekonomi menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab yang bersifat interaktif dari dua arah. Bentuk transfer ilmu ini tidak hanya sosialisasi namun juga praktik. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah berupa pemahaman mitra dalam upaya eksplorasi dan konservasi botani melalui pengenalan koleksi botani yang bernilai ekonomi.  
Peningkatan Keterampilan Membaca Siswa RA Sunan Ampel Melalui Pelatihan Pembuatan dan Penggunaan Kalender Abjad Moch. Faizul Huda; Tri Zanis Briliansah; Zukratul Millah; Miftachul Choir; Anisa Dwi Rahmawati
Jumat Pendidikan: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNWAHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimaspen.v5i1.4754

Abstract

ABSTRACT Early Childhood Education (PAUD) is a level of education carried out before the basic education level which is an effort to develop children aged 0-6 years. Early childhood education is a form of education that focuses on laying the foundation for growth and development. Based on the results of analysis and observations, the Community Service team from KH University. A. Wahab Hasbullah holds seminars or training on making alphabet calendars to help teachers provide an overview of innovative learning methods. The results obtained from reading skills training using the Alphabet Calendar showed that partners' knowledge about recognizing alphabet letters and making learning media increased after the training. This training indirectly has an impact on the Economic, Social, Health and Education sectors. If this alphabetic calendar is made widely in educational institutions, this training will indirectly improve students' reading skills and reduce environmental pollution caused by waste such as used cardboard. Keywords: Training, Innovation, Alphabetical Calendar, PAUD.
Pembuatan Media Tanam Hidrogel dan Gantungan Kunci Berbasis Alam untuk Meningkatkan Keterampilan Guru TKIT Al Mishbah Jombang Huda, Moch. Faizul; Sholihah, Fatikhatun Nikmatus; Putri, Rossanita Truelovin Hadi; Meishanti, Ospa Pea Yuanita; Probojati, Rasyadan Taufiq
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v4i1.5589

Abstract

Nature (Biotic and Abiotic) is one of the leading learning themes at TKIT Al Mishbah. This activity was carried out in one of the classes, namely the nature centre. During learning, the teacher invites students to do outdoor activities to teach them about Biotic and Abiotic components. This learning process makes it difficult for teachers because the school environment is small and requires more creative learning methods, including hydrogel planting media and key chains. This service aims to train TKIT Al Mishbah teachers to practice skills in making easy and exciting media for Kindergarten students, making it easier for teachers to explain biotic and abiotic concepts. The method used was guided training and tutorials. Providing tutorials for making hydrogel planting media and key chains. After that, the teacher will do it through a guided tutorial. The media comprises biotic materials (spider plan plants and Japanese grass) and abiotic (stones, sand, compost). Through this service, teacher skills increase due to participants' interest in hydrogel planting media and key chains becoming a business opportunity for kindergarten teachers. This service aims to solve problems faced by teachers related to biotic and abiotic themes so that students can compare theories with the natural surroundings.Tema Alam (Biotik dan Abiotik) menjadi salah satu tema utama pembelajaran di TKIT Al Mishbah. Kegiatan ini dilakukan di salah satu kelas yaitu sentra alam. Selama pembelajaran, guru mengajak siswa melakukan aktivitas di luar ruangan dengan tujuan untuk mengajarkan mereka tentang komponen Biotik dan Abiotik. Proses pembelajaran ini menyulitkan guru karena kecilnya lingkungan sekolah sehingga memerlukan metode pembelajaran yang lebih kreatif, salah satunya melalui media tanam hidrogel dan gantungan kunci. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk melatih para guru TKIT Al Mishbah melatih keterampilan dalam pembuatan media yang mudah dan menatik bagi siswa TK sehingga memudahkan guru dalam menjelaskan konsep biotik dan abiotik. Metode yang digunakan yaitu dalam bentuk pelatihan dan tutorial terbimbing. Pemberian tutorial pembuatan media tanam hidrogel dan gantungan kunci. Setelah itu, guru akan melakukannya melalui tutorial terbimbing. Pembuatan media tersebut terdiri dari bahan biotik (tanaman spiderplan dan rumput jepang) dan abiotik (batu-batuan, pasir, kompos). Melalui pengabdian ini, keterampilan guru meningkat karena minat peserta terhadap media tanam hidrogel dan gantungan kunci serta menjadi peluang usaha bagi guru TK. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi guru terkait dengan tema biotik dan abiotik sehingga siswa dapat membandingkan teori dengan alam sekitar.
Karakterisasi Arsitektur Akar Fase Perkecambahan Lactuca sativa L. dan Brassica juncea L. Huda, Moch. Faizul; Hadi Putri, Rossanita Truelovin
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol. 5 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/epic.v5i2.927

Abstract

ABSTRACT The root system consists of various types of roots, which differ in origin, anatomy, and function. In general, primary roots are of embryonic origin and are the first roots to emerge during germination, anchoring the new seedling to the soil and supplying the initial nutrients. Different types of roots vary in their contribution to structural function and absorbance, and in terms of the stage of plant growth. This study aims to observe the characterization of root anatomy structure in the early phase of germination through protoxylem and metaxylem in lettuce and mustard greens. The research method used in this study is using the wholemont technique. Based on the results of the study, it was obtained an overview of the anatomical structure of the tracheal tissue, root structure and number of secondary walls in Lactuca sativa L preparations D3, D2, D1 and D0 showing protoxylem and metaxylem in the form of dots. Different results were shown on the anatomical structure of the roots of Brassica juncea L preparations D3 and D2 showed protoxylem in the form of a spiral and dots; dot-shaped metaxylem. Meanwhile, the D1 and D0 preparations showed protoxylem and metaxylem in the form of dots. Characterization of primary roots can develop into lateral roots, where mining length and growth of the root is called root architecture. Keywords: Protoxylem; Metaxylem; Wholemont; Lactuca sativa L.; Brassica juncea L. ABSTRAK Sistem akar terdiri dari beragam jenis akar, yang berbeda asal, anatomi, dan fungsinya. Secara umum, akar primer berasal dari embrionik dan merupakan akar pertama yang muncul saat perkecambahan, menambatkan bibit baru ke tanah dan memasok nutrisi awal. Jenis akar yang berbeda bervariasi dalam kontribusinya terhadap fungsi struktural dan absorbansi, dan dalam hal tahap pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati karakterisasi struktur anatomi akar pada fase awal perkecambahan melalui protoxilem dan metaxilem tanaman selada dan sawi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan teknik wholemont. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran struktur anatomi jaringan trakea, struktur akar dan jumlah dinding sekunder pada Lactuca sativa L preparat H3, H2, H1 dan H0 menunjukkan protoxilem dan metaxilem berbentuk noktah. Hasil berbeda ditunjukkan pada struktur anatomi akar Brassica juncea L preparat H3 dan H2 menunjukkan protoxilem berbentuk spiral dan noktah; metaxilem berbentuk noktah. Sedangkan pada preparat H1 dan H0 menunjukkan protoxilem dan metaxilem berbentuk noktah. Karakterisasi akar primer dapat berkembang menjadi akar lateral, dimana penambangan panjang dan pertumbuhan dari akar disebut arsitektur akar. Kata-kata Kunci: Protoxilem; Metaxilem; Wholemont; Lactuca sativa L.; Brassica juncea L.
Keberlanjutan Literasi Digital Melalui Media Aquaponik Berbasis IoT (Internet of Things) di MTs Da'watul Khoir Nganjuk Sholihah, Fatikhatun Nikmatus; Huda, Moch Faizul; Khafidhoh, Nur
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.16005

Abstract

Peningkatan tingkat literasi digital peserta didik sangat penting. Tidak hanya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran, namun juga untuk meningkatkan adaptasi peserta didik terhadap pasar tenaga kerja yang berubah secara dinamis. Salah satunya melalui keberlanjutan pendidikan melalui Aquaponik berbasis IoT (Internet og Thing). Bahan yang digunakan antara lain hidroponik set, rockwall, netpot, kolam ikan, ikan, pakan ikan, pompa air, selang air, pH up dan pH down, Panel IoT. Metode yang digunakan melalui sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan ini berupa sistem aquaponik berbasis IoT dan hasil angket peningkatan pengetahuan peserta didik. Hasil angket peningkatan pengetahuan peserta didik selama kegiatan ini berlangsung sebesar 98,54%. Peserta didik paham tentang sistem aquaponik berbasis IoT selama 5 hari pelaksanaan. Teknologi ini diharapkan dapat dilanjutkan dengan mengembangkan alat teknologi ramah lingkungan serta diterapkan disetiap jenjang pendidikan