Kemampuan Literasi Matematika merupakan kemampuan seseorang dalam merumuskan, menggunakan dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks, termasuk di dalamnya bernalar secara matematis dalam menjelaskan serta memprediksi fenomena. Kemampuan literasi matematika sangat penting dimiliki oleh siswa karena dapat membantu siswa untuk memahami peran atau kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan membuat penilaian serta keputusan secara rasional dan logis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis kemampuan literasi matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita SPLDV yang ditinjau dari gaya belajar masing-masing siswa. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas IX A SMP Negeri 14 Denpasar yang berjumlah 30 orang siswa. Adapun sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu pengisian angket gaya belajar, tes kemampuan literasi menggunakan soal cerita SPLDV dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan hasil tes literasi matematika siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Subjek Gaya belajar visual dengan persentase 40 % bisa melewati seluruh proses dalam menyelesaikan masalah matematika, mulai dari memahami permasalahan, menerapkan konsep matematika, hingga menafsirkan hasil matematika.Subjek yeng memiliki gaya belajar auditorial dengan persentase 30 % mampu melewati satu fase literasi yaitu merumuskan konsep matematika dengan baik. Sedangkan Kemampuan literasi matematika siswa dengan gaya belajar kinestetik dengan persentase 30 % dalam menyelesaikan soal cerita SPLDV dikategorikan cukup karena melalui 2 fase literasi matematika yaitu merumuskan masalah matematika dan menggunakan konsep matematika dalam penyelesaian masalah.