ABSTRACT This paper discusses how to use traditional knowledge about medicinal plants and how knowledge about it is spread among the people of Nagari Salo, Baso District, Agam Regency, West Sumatra. During the Covid-19 pandemic, fever, flu and coughs, which are relatively similar to Covid-19 symptoms, make most people seem hesitant to immediately go to the doctor. They tend to self-medicate using their traditional knowledge. This article concludes the findings that traditional knowledge is a unique tacit kowledge that is unique to the local community. Usually, tacit knowledge is difficult for them to explain and even some urban rationalists consider it a hoax in the health sector. However, this tacit knowledge has helped encourage people to maintain their health independently and play a role in increasing their immunity power independently from the dangers of COVID-19. Keywords: traditional medicine, self medication, tacit knowledge, covid-19 ABSTRAK Tulisan ini membahas tentang bagaimana penggunaan pengetahuan tradisional tentang tanaman obat dan bagaimana pula pengetahuan tentang itu tersebar di tengah masyarakat Nagari Salo, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Di masa Pandemi Covid-19 penyakit demam panas, flu dan batuk yang relatif mirip dengan gejala Covid-19 membuat kebanyakan masyarakat terlihat ragu-ragu untuk segera ke dokter. Mereka lebih cendrung mengobati diri sendiri (self medication) dengan menggunakan pengetahuan tradisionalnya. Artikel ini menyimpulkan temuan bahwa pengetahuan tradisional tersebut merupakaj tacit kowledge yang unik dan khas masyarakat lokal setempat. Lazimnya tacit knowledge, pengetahun itu sulit mereka jelaskan dan bahkan sebagian kalangan rasionalis perkotaan menganggap itu sebagai hoax di bidang kesehatan. Meskipun demikian, tacit knowledge itu telah turut mendorong masyarakat memelihara kesehatan secara mandiri dan ikut berperan dalam meningkatkan daya imunitas secara mandiri dari bahaya covid-19. Keywords: traditional medicine, self medication, tacit knowledge, covid-19