<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi pemanfaatan teknologi Augmented Reality (AR) dalam pelestarian dan edukasi sejarah lokal di Kampung Bandar, Pekanbaru. Kampung Bandar menyimpan berbagai bangunan bersejarah seperti Rumah Singgah Tuan Kadi, Istana Hinggap, dan Rumah Tenun yang memiliki nilai penting sebagai sumber sejarah dan identitas budaya. Pembelajaran sejarah lokal seringkali dianggap membosankan dan kurang interaktif, serta menghadapi kendala seperti keterbatasan sumber dan media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memperoleh pemahaman mendalam mengenai pemanfaatan teknologi AR. Data dianalisis secara sistematis untuk menggambarkan keterkaitan antara teknologi AR dan nilai historis lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi AR dapat menghadirkan kembali bangunan bersejarah seperti Istana Hinggap, Rumah Singgah Tuan Kadi, dan Rumah Tenun secara virtual dengan detail yang memudahkan pemahaman peserta didik, mengatasi kendala sifat statis dan abstrak materi sejarah dengan menghadirkan media belajar yang lebih interaktif dan kontekstual, sehingga meningkatkan daya tarik dan motivasi belajar peserta didik, serta memfasilitasi gaya belajar visual, audio, dan kinestetik. Dengan demikian, pengembangan dan penerapan teknologi AR di Kampung Bandar merupakan langkah strategis untuk pelestarian warisan budaya, penguatan identitas lokal serta peningkatan kualitas pendidikan sejarah lokal yang lebih bermakna dan relevan.]]>
