Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

A COMMUNITY VIEWS ON FAIRNESS IN THE DISTRIBUTION OF DIRECT CASH TRANSFERS - VILLAGE FUNDS IN TROSOBO VILLAGE, TAMAN SUB-DISTRICT, SIDOARJO DISTRICT. Lestari, Alvionita Wahyu Dinda; Sari, Maya Mustika Kartika
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jcms.v8n2.p65-80

Abstract

Awal tahun 2020 muncul virus baru bernama Covid yang menjadi wabah di seantero dunia. Pandemic Covid-19 menekan perekonomian nasional di semua tingkat perekonomian, termasuk perekonomian di daerah pedesaan. Menanggapi hal tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2020 dengan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) untuk masyarakat miskin terdampak Covid. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pandangan masyarakat Trosobo tentang keadilan dalam penyaluran BLT-DD dan pemanfaatan bantuan tersebut oleh para penerima. Penelitian ini dicermati menggunakan teori keadilan dari aristoteles yang menekankan teorinya pada perimbangan atau proporsi. Dalam hal ini Aristoteles menekankan bahwa keadilan sebagai suatu pemberian hak yang sama sesuai dengan hak proposional, bukan dilihat sebagai suatu persamarataan. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif yang berdesain deskriptif. Pada teknik pengumpulan data yang dipakai ialah wawancara serta dokumentasi. Penentuan informan penelitian berdasar purposive sampling yang jumlahnya ialah lima orang. Hasil penelitian mengungkapkan dalam pandangan masyarakat Trosobo adil adalah mudah dalam mengakses informasi penerima BLT DD, ada forum warga untuk mengomunikasikan pembagian BLT DD, kuota penerima BLT DD ditambah, dan ada call center sebagai wadah pengaduan. Sedangkan untuk pemanfaatannya, bantuan tersebut digunakan oleh para penerima untuk membeli kebutuhan pokok, membeli baju lebaran, transport ke rumah sakit dan membayar hutang. Makna keadilan dalam konteks penyaluran BLT DD  bagi masyarakat trosobo berbeda dari apa yang diutarakan Aristoteles dimana Aristoteles mengungkapkan pada beberapa hal yang serupa dipandang serupa serta yang tidak serupa dipandang tidak serupa pula, secara sebanding.
Upaya meningkatkan Minat Belajar Pendidikan Pancasila melalui Model Problem Based Learning (PBL) pada Siswa Kelas VIII SMPN 16 Surabaya Widyatama, Pandu Rudy; Uyun, Qurrotul; Risky, Elsa Amalia; Ngene, Patrisia Karmenita; Lestari, Alvionita Wahyu Dinda; Jannah, Annisa Nurul; Syaifudin, Muhammad; Sari, Maya Mustika Kartika
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 3 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i3.1023

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila pada siswa kelas VIII-B di SMPN 16 Surabaya, yang disebabkan metode pengajaran yang monoton dan konvensional, minimnya penggunaan teknologi dan penguatan kreativitas melalui kegiatan praktis, serta kurangnya bahasan yang direlevansikan dengan kehidupan nyata. Padahal Pendidikan Pancasila berperan penting dalam membentuk karakter dan moral siswa sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan mencintai tanah airnya. Untuk mengatasi permasalahan itu, peneliti yang sebagai guru pengajar memberikan kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif deskriptif, yang melibatkan siswa kelas VIII-B SMPN 16 Surabaya sebagai subjeknya. Proses penelitian dilakukan dengan pra-tindakan dan 2 siklus dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data melalui observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yang menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) mampu meningkatkan minat belajar siswa. Data angket menunjukkan peningkatan minat belajar dari 50,59 % (pra-tindakan) menjadi 64,77 % (siklis 1) hingga 76,95 % (siklus 2). Peningkatan terlihat dari keterlibatan diskusi, aktivitas kelompok, dan presentasi demonstrasi. Melalui data selain angket, siswa menunjukkan antusias dan mau mengikuti karena pembelajaran interaktif dan relevan dengan kehidupan nyata. Walau dalam beberapa proses masih menunjukkan siswa mengobrol di luar materi dan belum bisa memfokuskan dirinya untuk tenang, tetapi guru masih mampu mengondisikan dengan kesepakatan kelas yang telah disusun sebelumnya. Penelitian ini menyimpulkan model ini mampu meningkatkan minat belajar Pendidikan Pancasila, dengan menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterlibatan dan pemahaman siswa.