Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SMA NEGERI 1 AMANDRAYA Buulolo, Nitehekhoda; Zega, Ujian hati; Fau, Amaano
TUNAS : Jurnal Pendidikan Biologi Vol 2 No 2 (2020): TUNAS: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57094/tunas.v2i2.484

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan oleh setiap negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran Biologi Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SMA Negeri 1 Amandraya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat deskriptif untuk mendeskripsikan dan menganalisis suatu objek atau permasalahan yang ada. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui wawancara langsung baik dengan guru maupun dengan siswa. Analisis data yang digunakan berupa pengumpulan data, reduksi data, dan penyajian data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Analisis Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran Biologi Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SMA Negeri 1 Amandraya bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik namun belum optimal. Hal tersebut dikeranakan ada beberapa faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran dari rumah pada matapelajaran biologi ialah jaringan internet ketidak hadiran siswa saat pembelajaran daring, kondisi ekonomi siswa dalam membeli paket internet, dan kepemilikkan gadget ataupun laptop. Yang menjadi kesumpulan dalam penelitian ini adalah Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran Biologi Pada Masa Pandemi covid 19 di SMA Negeri 1 Amandraya, bahwa penerapan atau implementasi kurikulum 2013 terlaksana dengan baik namun belum optimal. Adapun yang menjadi saran dalam penelitian ini adalah (1) Untuk guru: agar proses pembelajaran kedepannya lebih baik lagi, (2) Untuk siswa: agar meningkatkan minat belajar dalam mengikuti proses pembelajaran baik luring maupun daring, (3) Untuk kepala sekolah: agar tetap memonitoring kegiatan belajar mengajar baik luring maupun daring, (4) Untuk Dinas Pendidikan: agar penelitian ini menjadi bahan pertimbangan maupun evaluasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran baik luring maupun daring.
PENGARUH PEMBERIAN AMPAS KOPI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAKCOY Zega, Ujian Hati
Jurnal Sapta Agrica Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Sapta Agrica
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.153 KB) | DOI: 10.57094/jsa.v1i1.363

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat penduduk Masyarakat Desa Hilizihono dalam membudidayakan tanaman pakcoy sebagai sayuran dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh ampas kopi terhadap pertumbuhan tanaman pakcoy. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan eksperimen murni (True eksperimen). Desain penelitian yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) terdiri dari lima perlakuan (P) dengan empat kali ulangan (U). Populasi penelitian ini adalah tanaman pakcoy. Sampel penelitian ini adalah 20 polybag tanaman pakcoy. Perlakuan yang diberikan dengan dosis tertentu yaitu: untuk P0 (tanpa pemberian ampas kopi), P1 (100 gr), P2 (200 gr), P3 (300 gr), P4 (400 gr). Data penelitian dianalisis dengan uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis, dan dilanjutkan dengan uji lanjut (Duncan dan LSD), dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 20. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian ampas kopi memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah helaian daun, luas daun, dan produktivitas tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). Hal ini terlihat pada pemberian ampas kopi pada perlakuan Keempat (P4) dengan dosis 400 gr. Saran peneliti dalam penelitian ini semoga masyarakat dapat menggunakan dan memanfaatkan ampas kopi sebagai pupuk alami untuk tanaman pakcoy karena ampas kopi mengandung zat-zat penting yang baik untuk pertumbuhan tanaman pakcoy (Brassica rapa L.).
PENGARUH PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT MELALUI PEMBERIAN PUPUK BOKASHI KOTORAN AYAM BROILER Zega, Ujian Hati; Telaumbanua, Setia Murni
Jurnal Sapta Agrica Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Sapta Agrica
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.891 KB) | DOI: 10.57094/jsa.v1i2.389

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan masyarakat Desa Sisarahili Kecamatan Amandraya dalam memanfaatkan bokashi kotoran ayam broiler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum) dengan pemberian pupuk bokashi kotoran ayam broiler. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen murni (True Experimen) dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari enam perlakuan dan lima kali ulangan. Populasi penelitian adalah tanaman tomat (Solanum lycopersicum) sebanyak 30 tanaman. Sampel pada penelitian ini adalah tanaman tomat sebanyak 30 tanaman. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan simple random sampling. Data penelitian dianalisa menggunakan aplikasi SPSS 20 yang terdiri dari Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Hipotesis. Temuan penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya respon pertumbuhan tanaman tomat dengan pemberian pupuk bokashi kotoran ayam broiler baik pada tinggi tanaman tomat (Solanum lycopersicmu) maupun pada helaian daun tanaman tomat (Solanum lycopersicum) maka dapat disimpulkan bahwa bokashi kotoran ayam broiler dapat digunakan untuk membantu pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum) dan dapat dijadikan alternatif untuk menggantikan pupuk anorganik (pupuk kimia) yang dapat mempengaruhi kualitas tanah jika digunakan terus menerus. Saran yang ditawarkan peneliti adalah hendaknya penggunaan pupuk bokashi kotoran ayam broiler dapat lebih ditingkatkan untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik