Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR UNIVERSAL TERHADAP BANGUNAN FASILITAS KESEHATAN Raihan Nur Said; Anisa, Anisa; Wafirul Aqli
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 2 (2024): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v2i2.1745

Abstract

Eksistensi manusia dapat dikategorikan berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, sampai dengan kondisi fisik dan kemampuannya dalam beraktivitas sehari-hari. Dengan keragaman kategori tersebut, salah satu yang menjadi kesamaan dalam kaitannya dengan aktivitas mereka sehari-hari adalah adanya hak atas kenyamanan dan keamanan yang setara. Beragam permasalahan terhadap hak atas kenyamanan dan keamanan yang setara dalam bangunan fasilitas Kesehatan yang kurang memperhatikan kategori eksistensi manusia. Dengan adanya bidang arsitektur memiliki konsep arsitektur universal yang dapat menanggapi permasalahan kesetaraan dalam memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Arsitektur universal merupakan konsep yang berawal dari suatu gagasan konsep desain universal yang diperjelas dalam bidang arsitektur yang memiliki prinsip-prinsip dengan mengutamakan kesetaraan, keamanan, dan kenyamanan bagi setiap kalangan pengguna. Penelitian ini dilakukan untuk memahami konsep dan terapan prinsip-prinsip arsitektur universal yang dapat mengakomodir bagi semua lapisan pengguna bangunan fasilitas kesehatan dengan metode pendekatan deskritif kualitatif. RSUD. dr. Chasbullah Abdul Majid Kota Bekasi yang menjadi studi kasus untuk dikaji konsep dan terapan prinsip-prinsip arsitektur universal, ialah keseteraan dalam penggunaan; fleksibilitas dalam pengguna; penggunaan yang sederhana dan intuitif; informasi penggunaan yang jelas; memberikan toleransi terhadap kesalahan; memerlukan upaya fisik yang rendah; menyediakan ukuran dan ruang untukpendekatan dan penggunaan.
PENGARUH POLA MASSA BANGUNAN TERHADAP SIRKULASI KAWASAN WISATA KOTA TUA JAKARTA Dhia Faudzan Ramadhan; Raihan Nur Said; Dedi Hantono
Jurnal Potensi Vol. 3 No. 1 (2023): MARET
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/jpot.v3i1.1128

Abstract

Kawasan wisata kota tua Jakarta memiliki bangunan-bangunan tua yang lahir dari pemerintahan belanda pada abad ke-14 sampai 18. Bangunan yang ada pada Kawasan wisata kota tua memiliki sebuah pola tertentu yang terbentuk dari susunan blok-blok bangunan atau biasa disebut dengan pola massa bangunan. Pola massa yang ada di Kawasan kota tua dapat mempengaruhi sirkulasi yang terbentuk. Sirkulasi yang akan menjadi fokus pada penelitian ini adalah sirkulasi pejalan kaki. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi kualitatif atau deskriptif kualitatif. Menggunakan studi kasus kota tua dengan menggunakan teori oleh D.K. Ching dengan judul bukuu “Bentuk, Ruang dan Tatanan”. blok-blok bangunan yang terdapat di Kawasan kota tua membentuk sebuah pola cluster. Dari pola massa cluster ini membentuk sebuah sirkulasi utama antara tiap kelompok bangunan. Sirkulasi yang terbentuk juga beraturan sesuai pola massa cluster. Sirkulasi pejalan kaki di bagi atas pola sirkulasi pejalan kaki dari kendaraan umum dan pola sirkulasi pejalan kaki dari kendaraan pribadi. Dari hasil mapping pada pola jalur sirkulasi bagi pejalan kaki dengan menggunakan kendaraan umum, terdapat beberapa pola jalur sirkulasi yang berawal secara linear dan digabungkan dengan pola sirkulasi jaringan sehingga terbentuknya alternatif jalur sirkulasi datangnya pengunjung. Dari hasil mapping pada pola jalur sirkulasi bagi pejalan kaki dengan menggunakan kendaraan pribadi memiliki pola yang linear tidak adanya pola yang jaringan sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk berkunjung pada kawasan wisata kota tua Jakarta. Berdasarkan uraian yang ada bahwa pola massa bangunan yang telah terbentuk dapat mempengaruhi pola sirkulasi pejalan kaki, namun tidak menutup kemungkinan akan adanya perkembangan untuk memudahkan aksesbilitas bagi para pengunjung tanpa harus merusak pola massa bangunan yang telah terbentuk