Aulia Rosferyn Mufidah P.J
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mu’jizat Dan I’jaz Al-Qur’an Hakmi Hidayat; Aulia Rosferyn Mufidah P.J; Moch. Nazirel Ilham Attallah; Moh.Idris; Moh.Seto Nugroho
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Mujizat dan Ijaz Al-Qur'an merupakan konsep penting dalam Islam yang menjelaskan keunikan dan keunggulan Al-Qur'an sebagai wahyu Ilahi. Mujizat mengacu pada tanda-tanda mukjizat yang diberikan Nabi sebagai bukti kebenaran wahyu yang diturunkanny. Di sisi lain, Ijaz al-Quran menekankan bahwa tidak mungkin manusia bisa menghargai keindahan, kebenaran, dan kelengkapan ayat-ayat Alquran Mujizat dan Ijaz Alquran berperan penting dalam menguatkan keimanan umat Islam. Sementara Mujizat menegaskan kewibawaan Nabi, Ijaz al-Qur'an menekankan keunggulan linguistik dan keilmuan Al-Qur'an, yang dianggap sebagai bukti ketuhanan dan kebenaran kitab suci. Kedua konsep ini mendorong kita untuk berpikir secara mendalam tentang pesan Al-Qur'an dan berupaya untuk memahami lebih dalam makna dan tujuan setiap ayatnya. Pemahaman Mujizzat dan Ijaz Al-Qur'an penting tidak hanya sebagai aspek akademis tetapi juga sebagai landasan spiritual yang menjadi pedoman kehidupan sehari-hari umat Islam. Mengenali keunikan Al-Qur'an menguatkan keimanan dan memberikan inspirasi untuk hidup selaras dengan nilai-nilai Islam.
Analisis Qaidah الضر ار يز ال Serta Bagaimana Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-Hari Muh. Zamroni; Azizah Nuzulan Sahuurab; M. Shoim Maulidi; Aulia Rosferyn Mufidah P.J
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 2 No. 4 (2025): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Islamic legal "Ad-Dhararu Yuzal" (الضرر يزال), meaning "harm must be eliminated," represents one of the fundamental principles in Islamic law. However, practical implementation of this maxim still faces various challenges, ranging from varying levels of public understanding to difficulties in application. This study aims to analyze the effectiveness of implementing the maxim "Ad-Dhararu Yuzal" in contemporary problem-solving, identify factors influencing successful implementation, and formulate an optimal implementation model to enhance the quality of Sharia-based. Research findings indicate that public understanding of the "Ad-Dhararu Yuzal" maxim falls within the moderate category. Multiple regression analysis reveals that maxim understanding, socialization intensity, and religious educational background simultaneously of the variance in problem-solving effectiveness. Qualitative analysis identified five main themes: gradual understanding of harm hierarchy, maxim adaptability to local contexts, integration with other fiqh maxims, religious leaders' role as implementation mediators, and application challenges in modern ethical dilemmas. The "Ad-Dhararu Yuzal" maxim proves effective as a decision-making framework in contemporary problem contexts, provided adequate understanding exists alongside structured socialization support systems. The optimal implementation comprises three main components: tiered education programs tailored to target audiences, mentoring systems by competent religious figures, and continuous evaluation mechanisms.