Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aplikasi Konsep Green Design Berdasarkan Kriteria Penilaian Greenship Neighborhood Versi 1.0 pada Kawasan Terbangun Perumahan Grand City Balikpapan Dewi, Tiara Rukmaya; Putra, Rullianor Syah; Jordan, Nadia Almira; Nabila, Nurhikma; Rahmadi, Danu
SPECTA Journal of Technology Vol. 8 No. 2 (2024): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/specta.v8i2.1098

Abstract

The relocation of the Indonesian new capital city to Ibu Kota Nusantara (IKN) has had an impact on rapid urban growth and development in the buffer area of Balikpapan City. The growth referred to is increasing area development, improving infrastructure, and increasing welfare. However, on the other hand, the transfer of IKN Nusantara could further increase the impact of global warming due to the high contribution of CO₂ emissions, especially those produced by buildings. Grand City Housing was chosen as the study location based on the green concept that has been implemented, the land area, and the availability of a master plan and environmental documents. The specific aim is to convey the green concept to Grand City Housing with the Greenship Neighborhood Assessment rating tool. This research method uses quantitative descriptive, namely that the results of the assessment of the research object are evaluated in the form of scores using the Greenship Neighborhood Assessment Version 1.0 rating tool. The results obtained were based on an assessment using Greenship Neighborhood version 1.0. The overall maximum score was 124, and the Grand City Housing area received a score of 28 with a weight of 22.4%, so this residential area did not meet any ranking. The highest score obtained was in the Movement and Connectivity category, with a score of 7 out of a maximum of 26. Meanwhile, the lowest scores were Building and Energy (BAE) and Development and Innovation (IFD), with an identical score of 2 out of a maximum score of 15 for BAE and 9 for IFD. Therefore, it is necessary to create a Grand City Housing environment that is suitable to live in, comfortable, and efficient in accordance with the Greenship Neighborhood Assessment Version 1.0 rating tools in urban environments.
PENDAMPINGAN PERENCANAAN MASTERPLAN KAWASAN PONDOK PESANTREN BAIRUHA DENGAN PENDEKATAN PARTISIPATIF Jordan, Nadia Almira; Ririhena, Megan Afkasiga; Rahman, Achmad Fatur; Hermawan, Judith Aurellia; Nabila, Nurhikma; Wahyudi, Erdika; Abdallah, Nezar; Trifena, Meliana; Umar, Salma Aulidha
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 3 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i3.2198

Abstract

Pondok Pesantren Bairuha di Balikpapan memiliki lahan seluas 3,4 hektar dengan fasilitas seperti kelas, asrama, lapangan, dan masjid yang menampung 500 santri. Peningkatan jumlah santri menyebabkan keterbatasan fasilitas, termasuk kurangnya ruang terbuka hijau. Pengelola pondok pesantren mengevaluasi masterplan pengembangan secara berkala untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dengan acuan capaian yang masih berjalan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupaya melakukan pendampingan penyusunan masterplan pondok pesantren untuk dokumen acuan pembangunan di masa yang akan datang. Metode kegiatan mencakup diskusi kebutuhan, analisis tapak, dan penyusunan masterplan untuk visualisasi data. Tujuannya mengidentifikasi prioritas, potensi, dan masalah tapak. Dalam rencana pembangunan taman, pemilihan elemen lanskap digunakan sebagai metodologi untuk menentukan jenis tanaman yang akan ditanam, dilanjutkan dengan praktik langsung pembangunan. Pondok pesantren berperan sebagai mitra kegiatan dengan memberikan kontribusi in kind, termasuk dalam penentuan prioritas fasilitas yang akan dibangun. Selain itu, pondok pesantren juga bertindak sebagai pengawas dalam keseluruhan proses kegiatan. Hal ini memastikan bahwa pembangunan taman sesuai dengan kebutuhan dan visi pesantren. Dengan demikian, kolaborasi ini mendukung terciptanya lingkungan yang lebih baik dan fungsional bagi santri dan pengguna lainnya. Pendampingan penyusunan masterplan Pondok Pesantren Bairuha bertujuan mengatasi keterbatasan fasilitas akibat peningkatan santri dengan mengidentifikasi prioritas pengembangan lingkungan yang fungsional dan berkelanjutan. Sehingga kegiatan ini dapat meningkatkan potensi Pondok Pesantren sebagai wisata edukasi religi melalui masterplan, taman, dan buku panduan.