Kushandojo, Adeline Hamidy
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SPIONASE NEGERI TIRAI BAMBU PADA “PERMATA INTELEKTUAL” PAMAN SAM Kushandojo, Adeline Hamidy; Sanjaya, Steven
Media Akuntansi dan Perpajakan Indonesia Vol. 5 No. 2 (2024): MEDIA AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN INDONESIA
Publisher : Accounting Study Program, Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/mapi.v5i2.4558

Abstract

Internet merupakan salah satu bagian besar dalam kehidupan masyarakat saat ini. Tiap individu bahkan perusahaan besar bergantung pada internet dan sistem informasinya karena kemudahan yang tersedia. Namun, dengan kemudahan tersebut terdapat ancaman bagi semua pengguna internet dan sistem informasi, salah satunya yakni Cyber espionage. Cyber espionage merupakan spionase yang dilakukan melalui sistem informasi maupun secara siber. Operasi Aurora adalah salah satu kasus Cyber espionage terbesar abad ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap sistemasi dari operasi Aurora dengan menggunakan metode netnografi dalam menyelami realitas virtual (online). Dari penelitian ini diketahui bahwa hacker dari operasi Aurora, Elderwood, merupakan kelompok hacker dengan kemampuan hacking yang membuat 30 perusahaan swasta asal Amerika Serikat, termasuk Google,  mengalami kebobolan data, lebih spesifiknya source code. Elderwood menggunakan strategi yang dikenal dengan Zero Day Exploit dan melancarkan serangannya melalui email. Berdasarkan bukti-bukti yang ada, Elderwood diyakini berasal dari Cina serta telah melakukan beberapa serangan selain operasi Aurora dalam beberapa tahun dan dengan menggunakan metode yang berbeda-beda. Sebagai bentuk penyelesaiannya baik Amerika Serikat dan Cina bersumpah untuk tidak melakukan Espionage Cyber Attack kedepannya. Berdasarkan perspektif akuntan, hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengendalian manajemen khususnya edukasi level of data yang menyebabkan sistem keamanan yang lengah, maka diperlukan literasi dan edukasi akan level of data agar kejadian serupa tidak terulang kedepannya.
PERAN NARSISME CEO DAN KOMPOSISI GENDER DEWAN DIREKSI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAPORAN KEBERLANJUTAN: PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DI ASEAN Kushandojo, Adeline Hamidy; Widianingsih, Luky Patricia
JURNAL AKUNTANSI FINANCIAL STIE SULTAN AGUNG Vol 10 No 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37403/financial.v10i2.613

Abstract

Perusahaan global semakin fokus pada integrasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dengan Pembangunan Berkelanjutan, beralih dari sekedar mencari keuntungan ke pelibatan aktif dalam isu sosial dan lingkungan. Agenda SDG 2030 yang diluncurkan oleh PBB bertujuan untuk menyelaraskan strategi bisnis dengan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan yang terintegrasi. Meskipun kesadaran terhadap SDG meningkat, banyak perusahaan, termasuk ASEAN, belum sepenuhnya menerapkannya, dengan performa lingkungan yang rendah. Keberagaman gender dalam dewan direksi dan narsisme CEO dianggap berpengaruh pada kualitas laporan keberlanjutan. CEO narsistik sering kali mengungkapkan praktik berkelanjutan secara transparan untuk meningkatkan citra publik, sedangkan keberagaman gender dapat mempengaruhi gaya kepemimpinan dan perspektif dalam dewan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara karakteristik dewan dan pelaporan keberlanjutan di ASEAN, dengan fokus pada standar pelaporan Communication on Progress (CoP) dari United Nations. Penelitian menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel komposisi gender dewan direksi memiliki pengaruh negatif terhadap kualitas laporan keberlanjutan negara ASEAN. Sementara itu, narsisme CEO memiliki pengaruh positif terhadap kualitas laporan keberlanjutan negara ASEAN.