Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Sumber Daya Lokal Dengan Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi Robusta (Coffea canephora) Sebagai Biobriket di Desa Tanah Wulan Kabupaten Bondowoso Purimahua, Amanda Augre Maharani; Hidayat, Debby Aurellia; Dihayat, Icha Shofia; Herdianto, Dimas Nur; Asshofy , Muhammad Agil; Khotimah, Husnul; Lumbantoruan, Sri Lestari; Firmansyah, Muhammad Sahrul; Pravitasiwi, Nanda Tricya Julia; Ramadana, Ifan; Uzinuzulla, Yunita Virda; Palupi, Bekti; Fachri, Boy Arief; Rahmawati, Istiqomah
Dedikasi:Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31479/dedikasi.v4i2.292

Abstract

Chemical Engineering Mengabdi 2023 is a manifestation of community service contained in one of the tridharma of higher education. Chemical Engineering Mengabdi 2023 activities are a means of transferring knowledge and technology from academics to the community. In the implementation of this activity, Chemical Engineering students of Jember University are expected to help the community overcome the problem of robusta coffee skin waste, and can empower the economy of Tanah Wulan Village residents by providing knowledge about the utilization of local resources and the utilization of coffee skin waste into briquette products with high economic value. The implementation of the service is divided into two, namely socialization and practice of making biobriquettes. Socialization activities were carried out to convey material on processing coffee skin waste into briquettes. Furthermore, the practice of making biobriquettes is carried out using the pyrolysis method. In this service activity, an environmentally friendly biobriquette product was obtained, which has consistent heat efficiency, and an economical price.
Pelet Unggul: Inovasi Teknologi Tepat Guna dari Sampah untuk Peningkatan Produktivitas Ternak Lele di Lamigot Ys Farm Pakusari Palupi, Bekti; Rahmawati, Istiqomah; Rizkiana, Meta Fitri; Rafif, M. Attar; Tarigan, Eigiya Nina; Herdianto, Dimas Nur; Yohanes, Yohanes; Shofiah , Laila Nur
Sewagati Vol 9 No 1 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i1.2488

Abstract

Sektor peternakan dan perikanan merupakan pilar utama ketahanan pangan di Indonesia, dengan budidaya ikan lele menjadi pilihan utama karena kemudahannya dan tingginya konsumsi oleh masyarakat. Data BPS Jawa Timur menunjukkan peningkatan produksi ikan lele dari 127.539 ton pada tahun 2020 menjadi 136.437 ton pada tahun 2021. Namun, masalah utama yang dihadapi peternak, khususnya skala kecil dan menengah seperti UMKM Lamigot YS Farm di Kabupaten Jember, adalah mahalnya harga pelet pakan ikan. Untuk mengatasi kendala ini, program pengabdian masyarakat ini menawarkan solusi berupa pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) dengan menciptakan mesin pencetak pelet menggunakan bahan baku sampah organik. Solusi ini bertujuan untuk mengurangi biaya produksi, mendukung pengelolaan limbah berkelanjutan, dan meningkatkan produktivitas serta kemandirian peternak. Kegiatan ini meliputi sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan teknis, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan peternak dalam memproduksi pelet pakan ikan secara mandiri. Dari hasil pengamatan selama 2 minggu, lele yang diberi pelet sampah organik bertambah massanya menjadi 9 gram, sementara yang diberi pelet komersial hanya memiliki massa 8,3 gram. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi pelet dari sampah organik memiliki kualitas yang lebih baik daripada pelet komersial sehingga layak dikembangkan.