Dalam proses pembelajaran di sekolah, peserta didik seringkali mengalami miskonsepsimeskipun konsep tersebut telah diajarkan sebelumnya. Salah satu penyebab miskonsepsi yangterjadi pada peserta didik yaitu berasal dari peserta didik itu sendiri. Peserta didik mengalamimiskonsepsi terutama pada konsep-konsep abstrak seperti pada materi Hukum Newton. Olehkarena itu, untuk mendiagnosis miskonsepsi peserta didik pada materi Hukum Newtondisusunlah instrumen tes diagnostik berformat four-tier. Selain itu, dilakukan analisis untukmengetahui kualitas dari instrumen yang telah disusun. Metode yang digunakan pada penelitianini adalah penelitian pengembangan dengan desain penelitian model ADDIE (Analysis, Design,Development, Implementation and Evaluation). Teknik pengumpulan data menggunakan metodeangket validasi, metode tes diagnostik berformat four-tier dan metode wawancara sebagai datapendukung. Data pada penelitian berupa validitas logis dan empiris instrumen tes diagnostik danwawancara peserta didik. Penelitian ini diuji cobakan kepada 50 peserta didik kelas XII MIA 2dan MIA 3 di SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik dan diterapkan kepada 26 peserta didikkelas XII MIA I di SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik. Hasil validitas logis menunjukkanbahwa instrumen tes diagnostik berformat four-tier yang dikembangkan memenuhi kriteriasangat valid dengan Percentage of Agreement (PoA) sebesar 93% untuk ranah isi, 94% untukranah konstruksi, dan 100% untuk ranah bahasa. Hasil validitas empiris isi untuk kategori FPdiperoleh persentase sebesar 7,8% sedangkan kategori FN diperoleh persentase sebesar 7,6%yang memenuhi syarat FP dan FN < 10%. Hasil validitas empiris konstruk dari 15 butir soalyang dikembangkan diperoleh 12 butir soal yang dinyatakan valid dengan koefisien reliabilitassebesar 0,788 dinyatakan reliabel dengan kategori tinggi. Profil miskonsepsi peserta didik kelasXII MIA 1 di SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik menunjukkan bahwa peserta didikmengalami miskonsepsi di seluruh sub materi Hukum Newton. Penyebab miskonsepsi yangteridentifikasi dalam penelitian ini adalah: pemikiran asosiatif sebesar 37%, pemikiranhumanistik sebesar 3%, prakonsepsi sebesar 38%, reasoning yang salah sebesar 17%, dan intuisiyang salah sebesar 5%