Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendidikan Anti Korupsi pada Mahasiswa: Pendisiplinan Tubuh dan Tantangan Sengkarut Perilaku Arifiyanti, Jati; Suhartini, Elly; Mulyono, Joko; Hutama, Pandu
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 03 (2022): Artikel Riset Edisi Desember 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v2i03.1910

Abstract

Permasalahan kasus korupsi yang tengah marak di Indonesia, bukan hanya menjadi beban negara untuk menyelesaikannya. Mahasiswa sebagai agen perubahan dan pengawasan/ pengontrol kehidupan sosial dalam hal ini memiliki potensi yang besar untuk mengurai permasalahan korupsi, salah satunya dengan kesiapan praktik pendisiplinan tubuh yang anti korupsi. Realitanya, pendidikan anti korupsi yang telah diberlakukan pada perguruan tinggi, mendapati tantangan dominan berupa sengkarut perilaku korupsi immaterial yang dilakukan oleh mahasiswa. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Tujuan penelitian ini adalah mahasiswa memaknai pengalamannya tentang pendidikan anti korupsi dan wujud implementasi perilakunya. Para informan dipilih secara purposive sampling, sebanyak 8 mahasiswa di Kabupaten Jember. Mahasiswa memiliki kebiasaan yang bertanggung jawab, namun sebaliknya juga dapat berperilaku korupsi secara immaterial. Sengkarut praktik korupsi immaterial, berupa datang terlambat, tidak disiplin waktu dalam pengumpulan tugas, memanipulasi presensi atau menitipkan presensi kehadiran perkuliahan pada temannya, memanipulasi surat keterangan sakit dari dokter, plagiasi tugas, dan mencontek pada saat ujian. Pendisiplinan tubuh untuk berperilaku anti korupsi yang dijalankan oleh kontrol sosial dengan pemberian norma dan sanksi perkuliahan, nyatanya dianggap sebagai alat yang menjadikan mahasiswa patuh, namun sebaliknya juga membuat mahasiswa menciptakan pelanggaran yang berlebih lagi. Pendidikan anti korupsi pada mahasiswa nyatanya menjadi paradoks antara pendisiplinan tubuh dan tantangan sengkarut perilaku.  
Pembentukan Lembaga Baitul Maal Desa (LEBAD) di Desa Curah Cottok, Kecamatan Kapongan, Situbondo hutama, pandu; Ardyani, Rifqi; Fathur , Muhammad; Intan, Reny; Dwi, Virgalita; Eolia, Exsanti; Al-Faruqi, Muhammad; Yusroni, Akhsin; melinda, Arum; Rofiqoh, Azizah; Winarto, Fariz; Ikmala, Poppy; Hayden, Armando
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Makardhi Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MAKARDHI
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52352/makardhi.v4i1.1309

Abstract

The Baitul Maal Desa Institute (LEBAD) is a social institution engaged in the religious, social and educational fields. This institution was formed as a forum for the distribution and management of zakat, infaq and alms from the community, social funds for BUMDes funds, the government and other parties that are not binding on the Curah Cottok’s empowerment local community who are entitled to receive zakat, infaq and alms. The objectives of establishing LEBAD include reducing the level of poverty, reducing the level of social inequality, and increasing people's welfare. The process of forming a LEBAD consists of several stages, namely village meeting activities, LEBAD management meetings, drawing up of LEBAD notary deed.
Pembentukan Lembaga Baitul Maal Desa (LEBAD) di Desa Curah Cottok, Kecamatan Kapongan, Situbondo hutama, pandu; Ardyani, Rifqi; Fathur , Muhammad; Intan, Reny; Dwi, Virgalita; Eolia, Exsanti; Al-Faruqi, Muhammad; Yusroni, Akhsin; melinda, Arum; Rofiqoh, Azizah; Winarto, Fariz; Ikmala, Poppy; Hayden, Armando
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Makardhi Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MAKARDHI
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52352/makardhi.v4i1.1309

Abstract

The Baitul Maal Desa Institute (LEBAD) is a social institution engaged in the religious, social and educational fields. This institution was formed as a forum for the distribution and management of zakat, infaq and alms from the community, social funds for BUMDes funds, the government and other parties that are not binding on the Curah Cottok’s empowerment local community who are entitled to receive zakat, infaq and alms. The objectives of establishing LEBAD include reducing the level of poverty, reducing the level of social inequality, and increasing people's welfare. The process of forming a LEBAD consists of several stages, namely village meeting activities, LEBAD management meetings, drawing up of LEBAD notary deed.
Pendidikan Anti Korupsi pada Mahasiswa: Pendisiplinan Tubuh dan Tantangan Sengkarut Perilaku Arifiyanti, Jati; Suhartini, Elly; Mulyono, Joko; Hutama, Pandu
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 03 (2022): Artikel Riset Edisi Desember 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v2i03.1910

Abstract

Permasalahan kasus korupsi yang tengah marak di Indonesia, bukan hanya menjadi beban negara untuk menyelesaikannya. Mahasiswa sebagai agen perubahan dan pengawasan/ pengontrol kehidupan sosial dalam hal ini memiliki potensi yang besar untuk mengurai permasalahan korupsi, salah satunya dengan kesiapan praktik pendisiplinan tubuh yang anti korupsi. Realitanya, pendidikan anti korupsi yang telah diberlakukan pada perguruan tinggi, mendapati tantangan dominan berupa sengkarut perilaku korupsi immaterial yang dilakukan oleh mahasiswa. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Tujuan penelitian ini adalah mahasiswa memaknai pengalamannya tentang pendidikan anti korupsi dan wujud implementasi perilakunya. Para informan dipilih secara purposive sampling, sebanyak 8 mahasiswa di Kabupaten Jember. Mahasiswa memiliki kebiasaan yang bertanggung jawab, namun sebaliknya juga dapat berperilaku korupsi secara immaterial. Sengkarut praktik korupsi immaterial, berupa datang terlambat, tidak disiplin waktu dalam pengumpulan tugas, memanipulasi presensi atau menitipkan presensi kehadiran perkuliahan pada temannya, memanipulasi surat keterangan sakit dari dokter, plagiasi tugas, dan mencontek pada saat ujian. Pendisiplinan tubuh untuk berperilaku anti korupsi yang dijalankan oleh kontrol sosial dengan pemberian norma dan sanksi perkuliahan, nyatanya dianggap sebagai alat yang menjadikan mahasiswa patuh, namun sebaliknya juga membuat mahasiswa menciptakan pelanggaran yang berlebih lagi. Pendidikan anti korupsi pada mahasiswa nyatanya menjadi paradoks antara pendisiplinan tubuh dan tantangan sengkarut perilaku.