p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Karimah Tauhid
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Model Pembelajaran Seni Tari Pada Peserta Didik Di Sekolah Dasar Apriliani, Rifka; Effane, Anne
Karimah Tauhid Vol. 2 No. 2 (2023): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran seni di Sekolah Dasar (SD) berjalan tidak seperti tuntutan kurikulum yang berlaku. Tari merupakan suatu seni yang diserap dan dapat dirasakan dengan melalui indra penglihatan. Akan tetapi kekhususannya adalah sebuah keindahan yang dinikmati melalui gerakan-gerakan tubuh, terutama pada gerakan tangan dan kaki, bersamaan dengan ritme-ritme teratur mengikuti irama musik. Seni tari mempunyai dampak atau feedback yang baik terhadap perkembangan Peserta didik. Peserta didik dapat lebih percaya diri dengan adanya sebuah Tari. Pembelajaran tari ini ikut serta dalam mengembangkan tugas untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Kegiatan pembelajaran seni tari ini pada dasarnya dapat mengembangkan kreativitas dan menjadi media pengekspresian diri dalam rangka mengembangkan kemampuan intelektual seorang Peserta didik. Peran pendidikan seni tari ini harus difahami juga oleh setiap guru Sekolah Dasar (SD), sehingga seorang guru Sekolah Dasar (SD) tentu harus memiliki kesiapan-kesiapan dalam pembelajaran seni tari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan kepustakaan penelitian. Model pembelajaran Seni Tari ini terdiri dari: pertama, materi gerak pelajaran yang meliputi realisasi tubuh, penguasaan gerak dasar, dan perkembangan gerak. Kedua, gerakan yang mencerminkan pikiran, perasaan, dan media komunikasi. Ketiga, arahan pelajaran tari meliputi aspek-aspek seperti kesenangan, kreativitas, komunikasi, dan estetika. Keempat, pengembangan karakter Peserta didik yang tertanam dalam proses pembelajaran berimplikasi pada sikap Peserta didik, seperti tumbuhna rasa percaya diri, kepedulian, toleransi, dan tanggung jawab. Dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen pada model pembelajaran penidikan seni tari untuk sekolah dasar (SD), berdasarkan pada peraturan pasal 19 nomor 19 tahun 2005, dipenuhi dalam model eksploratif karena menunjukkan terdapat adanya sebuah dimensi yang bersifat interaktif, menginspirasi, menyenangkan, menantang, memotivasi Peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan sebuah ruang diperlukan prakarsa, kreativitas dan juga kemandirian yang sesuai dengan bakat, minat, perkemangan fisik dan juga perkembangan psikis Peserta didik.
Penanaman Pendidikan Karakter dan Nilai-Nilai Budaya di SD Muslim Suksa Thailand Apriliani, Rifka; Adri, Helmia Tasti; Indra, Syukri
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 4 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i4.12631

Abstract

Riset dilakukan agar peneliti dapat mengkaji tentang Implementasi karakter dan Nilai Budaya yang ada di Sekolah Dasar Muslim Suksa,Thailand. Terdapat tentang sebab yang mendukung dan menghambat implementasi pendidikan karakter dan nilai adat istiadat di Sekolah Dasar Muslim Suksa Thailand; usaha tenaga pendidik untuk memaksimalkan pelaksanaan penanaman karakter dan nilai budaya di Sekolah Dasar Muslim Suksa Thailand. Metode yang dipakai ialah pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Wawancara, observasi serta dokmentasi adalah Teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data, menerapkan analisis Miles dan Huberman, serta menerapkan triangulasi teknik dalam proses kebasahan data. Hasil pengamatan adalah sikap, pengajaran, interaksi, meningkat kemampuan siswa (inventiveness), serta media pembelajaran yang dapat menunjang pembelajaran sehingga dapat menumbuhkan moral yang baik. Aspek adat yang diterapkan oleh Muslim Suksa Thailand ialah tata tertib, spiritual (dapat berupa siswa membaca Al-Qur’an), mempelajari dan menerapkan pembelajaran agama, menciptakan akhlak yang baik, cinta kitab suci Al-Qur’an dan disiplin sesuai dengan peraturan disekolah. Siswa diajarkan untuk tanggung jawab, contohnya seperti mengerjakan tugas, menjaga kebersihan, dan menjaga perilaku. Pendidikan karakter didukung dengan hadirnya beberapa program sehingga karakter dapat dibentuk sesuai rencana dan tujuan. Melakukan pengabdian kepada Masyarakat, hobi literasi, tepat waktu, budipekerti baik, serta saling bertoleransi. Implementasi karakter serta nilai budaya terhambat oleh beberapa faktor, seperti perekonomian, bantuan Kerajaan yang tidak sepenuhnya, dan keterbatasan teknologi. Usaha tenaga pendidik pada implementasi pendidikan akhlak (karakter) yaitu memotivasi murid agar lebih disiplin, beribadah tepat waktu, dan mematuhi peraturan, Menerapkan media belajar yang menarik agar murid dapat semangat Ketika belajar.