Perkembangan teknologi yang berjalan pesat memiliki pengaruh besar terhadap pengeluaran yang semakin bertambah sehingga menyebabkan adanya efisiensi biaya pada semua aspek produksi, salah satunya bahan sterilisasi yang digunakan. Efisiensi biaya dilakukan dengan analisis selisih biaya bahan seminimal mungkin dengan kualitas sama baik. Proses sterilisasi kemasan primer di PT XYZ menggunakan sterilan PAA (asam perasetat) dan H2O2. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penurunan konsentrasi sterilan sehingga berpengaruh terhadap biaya (cost) yang semakin berkurang. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor dengan 2 kelompok yaitu konsentrasi PAA dan H2O2 dan uji T. Konsentrasi H2O2 yaitu 25%, 30%, 35%, sementara konsentrasi PAA diantaranya 0,25%, 0,30%, dan 0,35% dengan masing–masing 3 kali ulangan. Uji T dilakukan pada sampel PAA 0,25% dibandingkan H2O2 25% dan juga pada sampel PAA 0,30% dibandingkan H2O2 30%,lalu pada sampel PAA 0,25% dibandingkan H2O2 30%  dan pada sampel PAA 0,30% dibandingkan H2O2 25% pada uji TPC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi sterilan yang diberikan berpengaruh terhadap jumlah pertumbuhan TPC dan koliform, namun tidak berbeda jika dibandingkan antara kedua bahan sterilan. Semakin tinggi konsentrasi sterilan, maka semakin kecil kemungkinan kontaminasi yang ada dan semakin tinggi proteksi bahan sanitasi terhadap media yang disterilkan. Sterilan PAA 0,25%, PAA 0,30%, H2O2 25%, dan H2O2 30% tidak berbeda signifikan, sehingga keempat konsentrasi tersebut dapat dijadikan pilihan penurunan persentase pemakaian sterilan. Sterilan PAA dapat dilakukan penurunan kadar dari konsentrasi 0,35% menjadi 0,25% dan 0,30%. Sterilan H2O2 pun berubah konsentrasi dari 35% menjadi 25% dan 30%.