Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Desain Track Trace Untuk Walking Measure Pada Surveyor Jalan Dan Jembatan Riski Yuspa, Vicki; Aditya, Marcellino; Daniel Pandapotan, Dan
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 11 No. 1 (2024): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46447/ktj.v11i1.578

Abstract

Infrastruktur Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dalam Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN), yang mencakup 201 proyek dan 10 program PSN. Konteks ini, tenaga ahli menjadi kunci di berbagai bidang terkait, termasuk bidang teknik sipil. Tugas dasar dalam bidang ini adalah melakukan survei, yang sering dilakukan oleh surveyor konstruksi menggunakan alat ukur yang tepat. Namun, penggunaan alat ukur seperti walking measure untuk pengukuran jalan dan lahan gedung seringkali menyebabkan keluhan sakit pada tubuh akibat cakupan pengukuran yang luas namun alatnya tidak ergonomis. Keluhan sakit pada tubuh pengguna, bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan pengembangan tambahan pada alat bantu ukur walking measure dengan tujuan mengurangi keluhan fisik dan meningkatkan efisiensi kerja. Metode pengembangan ini meliputi observasi alat kerja yang digunakan, wawancara dengan pengguna, dan pengukuran tubuh dengan Nordic Body Map. Tahap Selanjutnya, dilakukan perancangan dengan metode SCAMPER dan pembuatan prototipe untuk diuji coba langsung oleh surveyor. Hasil uji coba menunjukkan beberapa temuan baru, seperti penambahan warna oranye stabilo pada rangka alat untuk meningkatkan visibilitas di lingkungan kerja yang berupa tanah, debu, dan bebatuan. Selain itu, kesalahan perhitungan ukuran oleh pengguna juga diidentifikasi sebagai masalah potensial yang mengakibatkan selisih hasil pengukuran dengan yang sebenarnya. Proses pengembangan produk berjalan tanpa kendala, produk berfungsi dengan baik dalam penggunaan normal.
Pengembangan Desain Meja Makan untuk Kafe dari Bahan Bambu Laminasi dengan Ukuran Tradisi Toraja Tandirerung, Thella; Purwanto, Purwanto; Aditya, Marcellino
Jurnal Strategi Desain dan Inovasi Sosial Vol 5, No 1 (2023): Building Design As Strategy Discourse: A Beginning
Publisher : School of Design Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37312/jsdis.v5i1.6460

Abstract

Meja kafe bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk meletakkan makanan maupun minuman tetapi memiliki fungsi sebagai penguat identitas kafe dan dijadikan sebagai interior ruangan. Dalam penelitian ini merupakan pengembangan meja kafe di Kaana Toraya Coffee yang terletak di Toraja. Kafe ini dipilih sebagai lokasi tempat penelitian karena merupakan salah satu kafe yang sering didatangi oleh pengunjung-pengunjung dari luar Toraja khususnya pengunjung yang datang berwisata ke Toraja. Berdasarkan data lapangan hasil wawancara, kuisioner, dan observasi yang dilakukan, didapatkan informasi bahwa pemilik kafe tersebut sering mendapatkan permintaan dari pengunjung untuk reservasi tempat, khususnya ketika pengunjung yang reservasi lebih dari kapasitas muat meja yang akan digunakan, oleh karena itu karyawan kafe terpaksa harus mengangkat dan menyambungkan dengan meja yang lain. Disamping itu juga ada keluhan saat menggunakan meja yang ada di kafe seperti, ukuran lebar meja yang kecil, meja terlalu tinggi, meja sering goyang, dan pada saat meja dibersihkan kotoran masuk ke dalam sela-sela mejaUntuk itu dilakukan pengembangan produk meja makan yang dapat diatur kapasitas penggunanya agar dapat memuat lebih dari empat orang dalam satu meja. Material yang digunakan dalam pembuatan meja dipilih material bambu. agar sesuai dengan konsep kafe yang mayoritas menggunakan material bambu. Pengembangan produk meja makan kafe menggunakan material yang mayoritas bambu dengan gaya kontemporer. meja terlalu tinggi, meja sering goyang, dan pada saat meja dibersihkan kotoran masuk ke dalam sela-sela mejaUntuk itu dilakukan pengembangan produk meja makan yang dapat diatur kapasitas penggunanya agar dapat memuat lebih dari empat orang dalam satu meja. Material yang digunakan dalam pembuatan meja dipilih material bambu. agar sesuai dengan konsep kafe yang mayoritas menggunakan material bambu. Pengembangan produk meja makan kafe menggunakan material yang mayoritas bambu dengan gaya kontemporer. meja terlalu tinggi, meja sering goyang, dan pada saat meja dibersihkan kotoran masuk ke dalam sela-sela mejaUntuk itu dilakukan pengembangan produk meja makan yang dapat diatur kapasitas penggunanya agar dapat memuat lebih dari empat orang dalam satu meja. Material yang digunakan dalam pembuatan meja dipilih material bambu. agar sesuai dengan konsep kafe yang mayoritas menggunakan material bambu. Pengembangan produk meja makan kafe menggunakan material yang mayoritas bambu dengan gaya kontemporer. agar sesuai dengan konsep kafe yang mayoritas menggunakan material bambu. Pengembangan produk meja makan kafe menggunakan material yang mayoritas bambu dengan gaya kontemporer. agar sesuai dengan konsep kafe yang mayoritas menggunakan material bambu. Pengembangan produk meja makan kafe menggunakan material yang mayoritas bambu dengan gaya kontemporer.