Saputri, Baiq Fatria Ziza
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemberdayaan RANTING (Masyarakat Anti Stunting) melalui Kader Posyandu dan Remaja di Desa Pagersari Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur Aziz, Hafif Ahmad Abdul; Wuryanti, Syalwa Dida; Saputri, Baiq Fatria Ziza; Ekawati, Rany; Husniyah, Nisrina Nabilah
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2024): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i2.1681

Abstract

Prevalensi stunting di Desa Pagersari masih tergolong tinggi. Hal tersebut dilatarbelakangi kurangnya pengetahuan berbagai aspek elemen masyarakat mengenai pentingnya mencegah stunting guna mempersiapkan generasi emas 2045 mendatang. Pemberdayaan masyarakat ini bertujuan memberdayakan masyarakat dari berbagai elemen usia agar menjadi RANTING (Masyarakat Anti Stunting) sehingga dapat memutus mata rantai stunting kedepannya. Pemberdayaan RANTING menggunakan metode participatory approach dan RKTL. Metode participatory approach yang digunakan yakni pendekatan partisipatif masyarakat dengan cara mengajak secara luas dan bebas elemen masyarakat untuk berkolaborasi dan memecahkan berbagai masalah yang ada mengenai stunting. Sedangkan RKTL tertuang dalam buku rencana kerja keberlanjutan pada kader RANTING. Analisis data yang digunakan dalam pemberdayaan ini adalah analisis kualitatif berdasarkan hasil observasi, pretest, dan posttest yang kemudian data tersebut dilakukan interpretasi dan kesimpulan mengenai pengetahuan akan stunting. Hasil didapati bahwa pemberdayaan ini diikuti oleh 25 kader posyandu dengan latar belakang sebagai ibu rumah tangga, petani, dan peternak dengan membuat menu pemberian makanan tambahan (PMT) serta 38 remaja di SMPN 4 Satu Atap mengenai tumbuh kembang remaja, dan kesehatan reproduksi remaja. Dalam pelaksanaan RANTING, semua elemen masyarakat sangat antusias dalam kegiatan sehingga hal ini menjadi langkah awal masyarakat menyebarkan ilmu mengenai pencegahan stunting. Dengan adanya pemberdayaan ini, dapat disimpulkan program pelatihan dapat menambah wawasan kader terkait pencegahan stunting dan penangananya. Praktek perencanaan menu juga menambah wawasan kader terkait menu sehat dari olahan lokal. Begitu juga dengan proses tanya jawab, elaborasi, dan RKTL mampu untuk keberharapan pada keberlanjutan program. Empowerment of RANTING (Masyarakat Anti Stunting) through Posyandu Cadres and Teenagers in Pagersari Village, Ngantang District, Malang Regency, East Java Abstract: The prevalence of stunting in Pagersari Village is still relatively high. This is motivated by the lack of knowledge of various aspects of the community elements regarding the importance of preventing stunting in order to prepare the next golden generation of 2045. This community empowerment aims to empower people from various age elements to become RANTING (Anti-Stunting Community) so that they can break the chain of stunting in the future. RANTING empowerment uses a participatory approach and RKTL method. The participatory approach method used is a community participatory approach by widely and freely inviting elements of society to collaborate and solve various problems that exist regarding stunting. The data analysis used in this empowerment is qualitative analysis based on the results of observations, pretests, and posttests, then the data is interpreted and conclusions are made about knowledge of stunting. The results showed that this empowerment was attended by 25 posyandu cadres with backgrounds as housewives, farmers, and breeders by making supplementary feeding menus (PMT) and 38 adolescents at SMPN 4 Satu Atap regarding adolescent growth and development, and adolescent reproductive health. In the implementation of RANTING, all elements of the community were very enthusiastic in the activity so that this was the first step for the community to spread knowledge about stunting prevention. Likewise, the process of question and answer, elaboration, and RKTL is able to hope for the sustainability of the program.