Peningkatan jumlah lanjut usia di Indonesia menimbulkan permasalahan terkait kesehatan, status gizi, dan fungsi fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran komposisi tubuh, status gizi, dan kekuatan genggaman tangan pada lansia di RSI Ibnu Sina Bukittinggi. Desain penelitian menggunakan studi deskriptif dengan rancangan cross sectional pada 29 responden lansia yang dipilih melalui purposive sampling. Data dikumpulkan melalui pengukuran antropometri, komposisi tubuh menggunakan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), serta kekuatan genggaman tangan dengan hand dynamometer. Analisis data dilakukan secara univariat dengan distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar lansia berusia 60–74 tahun (62,1%), dengan mayoritas memiliki persentase lemak tubuh berlebih hingga obes (72,4%) dan lingkar perut ≥80 cm (96,6%). Rata-rata Indeks Massa Tubuh (IMT) sebesar 25,8 ± 3,86, yang termasuk kategori gemuk. Sebagian besar responden (55,2%) memiliki status gizi gemuk, dan 86,2% memiliki kekuatan genggaman tangan lemah dengan rerata 11,9 ± 4,52, jauh di bawah standar normal. Temuan ini menunjukkan adanya kecenderungan obesitas sentral yang diikuti penurunan kekuatan otot pada lansia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sebagian besar lansia menghadapi masalah gizi berlebih dan kelemahan otot, sehingga diperlukan pemantauan yang menyeluruh melalui pemeriksaan rutin mengenai komposisi tubuh, keadaan gizi, dan fungsi otot untuk mendukung program kesehatan yang bersifat promotif dan preventif bagi lansia.