Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Membedah Musnad Al-Darimi: Studi Analisis Hadis Dan Peranannya Dalam Klasifikasi Hadis Shahih M Rifai Ar Rahman; Idris Siregar; Ahmad Affandi Ritonga; Yuli Delia
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 12 (2024): GJMI - DESEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i12.654

Abstract

Musnad al-Darimi adalah salah satu kitab musnad yang penting dalam tradisi pengumpulan hadis, disusun oleh Imam Abd al-Razzaq ibn Hamam al-Darimi (w. 855 M). Kitab ini berisi kumpulan hadis yang disusun berdasarkan sahabat yang meriwayatkannya dan memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu hadis, khususnya dalam klasifikasi hadis shahih. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis metodologi pengumpulan hadis dalam Musnad al-Darimi, serta peranannya dalam verifikasi dan klasifikasi hadis yang sahih. Melalui pendekatan yang hati-hati dalam seleksi sanad dan perawi, al-Darimi memberikan bukti akan keseriusannya dalam menyaring hadis yang dapat dipertanggungjawabkan, meskipun tidak selalu seketat metode yang diterapkan oleh Imam al-Bukhari atau Imam Muslim. Kajian ini juga menyoroti bagaimana al-Darimi mengklasifikasikan hadis berdasarkan kredibilitas perawi dan bagaimana kontribusinya terhadap pengembangan ilmu jarh wa ta'dil (kritik dan penilaian perawi). Meskipun Musnad al-Darimi tidak seterkenal kitab-kitab hadis besar lainnya, peranannya tetap sangat penting dalam menyaring hadis yang sahih dan mengembangkan pemahaman tentang validitas hadis. Artikel ini memberikan wawasan yang lebih luas mengenai metodologi al-Darimi dalam pengumpulan hadis serta signifikansinya dalam memperkaya tradisi ilmu hadis di dunia Islam.
Sikap Terhadap Pemimpin Sesuai Pedoman Quran Dan Hadis M Rifai Ar Rahman; Siti Ardianti
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 1 (2024): GJMI - JANUARI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i1.227

Abstract

Untuk membangun masyarakat yang harmonis dan beradab, warga atau rakyat memiliki kewajiban terhadap pemimpin mereka. Salah satu tanggung jawab utama adalah ikhlas dan mendoakan kebaikan bagi pemimpin; ini termasuk mencintai mereka, berusaha membantu mereka dalam kebenaran, dan dengan lemah lembut memperingatkan mereka tentang kesalahan mereka. Sangat penting untuk menghormati dan memuliakan pemimpin untuk menumbuhkan rasa hormat dan takut dalam warga sehingga mereka tidak tergoda untuk melakukan hal-hal yang merugikan masyarakat. Selain itu, Al-Qur'an dan Hadits menyatakan bahwa orang harus taat kepada pemimpin mereka dalam kebajikan selama perintah mereka tidak bertentangan dengan ajaran agama atau mengajak kepada kemaksiatan. Selain itu, kewajiban ini melarang memberontak dan mencela pemimpin, berdasarkan gagasan bahwa ketaatan kepada pemimpin lebih penting daripada memberontak. kecuali jika perintah yang diberikan oleh pemimpin tersebut jelas melanggar ajaran agama. Dengan memahami dan melaksanakan kewajiban pemimpin, kedamaian, keadilan, dan kemajuan dapat dicapai dalam suatu masyarakat.