Hasil studi pendahuluan di wilayah Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi pada bulan Mei kepada 10 pekerja bengkel, diketahui bahwa pekerja bengkel mengalami keluhan gangguan mata sebesar 60%. Penelitian bertujuan menganalisis hubungan karakteristik responden dengan keluhan gangguan mata pada pekerja pengelasan di wilayah Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain studi Cross Sectional . Populasi penelitian ini adalah 67 pekerja pengelasan dengan jumlah sampel penelitian 57 pekerja yang tersebar di 44 bengkel informal. Teknik sampel yang digunakan total sampling . Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer dengan variabel penelitian adalah keluhan gangguan mata, usia, masa kerja. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2024. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil analisis univariat yaitu ditemukan bahwa proporsi tertinggi adalah adanya keluhan gangguan mata, usia ≥ 40 tahun, masa kerja ≥15 tahun. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara usia, masa kerja dengan keluhan gangguan mata. Kesimpulan penelitian ini didapat variabel usia dan masa kerja merupakan faktor yang berhubungan dengan keluhan gangguan mata. Saran sebaiknya pekerja melakukan pemeriksaan terkait keluhan-keluhan gangguan mata yang dirasakan, pemilik bengkel las menyediakan kedok las dan APD lengkap, bekerja sama dengan puskesmas setempat bila terjadi masalah kesehatan pada pekerja las, puskesmas dapat memberikan edukasi kesehatan mata untuk pekerja bengkel las.