Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Mewujudkan Politik Simpatik Dengan Menigkatkan Pendidikan Karakter (Tinjauan dari Perspektif Filsafat Politik Armada Riyanto) Dominggus, Hyronimus Ario; Pandor, Pius
Politeia: Jurnal Ilmu Politik Vol. 14 No. 2 (2022): Politeia: Jurnal Ilmu Politik
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/politeia.v14i2.7603

Abstract

Abstrak: Penelitian studi ini memiliki tujuan menelaah pendidikan karakter sebagai fondasi atau titik tolak terwujudnya politik simpatik. Politik simpatik dalam hal ini merujuk pada bagaimana kekuasaan itu diolah dengan baik. Dewasa ini politik seperti itu sedang mengalami degradasi. Fenomena banyaknya kasus korupsi, sikap apatis dan intoleransi di lingkaran para pejabat atau pemimpinan negara mencerminkan situasi melemahnya “roh” politik simpatik tersebut. Tentu saja ada begitu banyak asumsi yang menggarisbawahi alasan dibalik fenomena itu muncul. Menurut penulis peningkatan pendidikan karakter mendesak untuk diimplementasikan. Pendidikan karakter sedapat mungkin dikenal dan didalami setiap masyarakat, terutama generasi muda. Riset ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yakni studi pustaka dengan pendekatan fenomenologis dan ditinjau dari perspektif Filsafat Politik Armada Riyanto. Dari riset ini, penulis menemukan titik dasar apa yang menjadi penopang keberhasilan sebuah politik simpatik yakni melalui pendidikan karakter. Melalui mutu Pendidikan karakter yang baik dan efesien, anak bangsa akan mampu mengaktualkan semangat politik simpatik ini.
Réis, Ruis, Raés, Raos: Frames of Intersubjective Relations of Manggarai People (Philosophical Studies Based on Gabriel Marcel's Concept of Intersubjectivity) Pandor, Pius; Gon, Videlis; Dominggus, Hyronimus Ario
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 5, No 3 (2023): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), February
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.342 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v5i3.1509

Abstract

The main focus of this article is to explore the wealth of intersubjective values contained in activities réis, ruis, raés, raos Manggarai people. The goal to be achieved is to make local wisdom réis, ruis, raés, raos as a presentation of philosophical thought that contributes to the civilization of rationality of the Indonesian nation. The concept of intersubjectivity in activities réis, ruis, raés, raos occurs because the relationship that is built based on these four activities will become a relationship that is intimate, harmonious, constructive, equal, parallel, and humane-human. To understand and study culture réis, ruis, raés, raos, this article uses Gabriel Marcel's concept of intersubjectivity. The research methodology used is qualitative research with a literature study approach. This study found that réis, ruis, raés, raos are frames of Intersubjective relations of the Manggaraian people. This research contributes to how to overcome the phenomenon of individualism that is rife in the lives of the Manggarai people today due to the lack of exploration and deep meaning of the intersubjective values contained in the activities of réis, ruis, raés, and raos.
Mewujudkan Politik Simpatik Dengan Menigkatkan Pendidikan Karakter (Tinjauan dari Perspektif Filsafat Politik Armada Riyanto) Dominggus, Hyronimus Ario; Pandor, Pius
Politeia: Jurnal Ilmu Politik Vol. 14 No. 2 (2022): Politeia: Jurnal Ilmu Politik
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/politeia.v14i2.7603

Abstract

Abstrak: Penelitian studi ini memiliki tujuan menelaah pendidikan karakter sebagai fondasi atau titik tolak terwujudnya politik simpatik. Politik simpatik dalam hal ini merujuk pada bagaimana kekuasaan itu diolah dengan baik. Dewasa ini politik seperti itu sedang mengalami degradasi. Fenomena banyaknya kasus korupsi, sikap apatis dan intoleransi di lingkaran para pejabat atau pemimpinan negara mencerminkan situasi melemahnya “roh” politik simpatik tersebut. Tentu saja ada begitu banyak asumsi yang menggarisbawahi alasan dibalik fenomena itu muncul. Menurut penulis peningkatan pendidikan karakter mendesak untuk diimplementasikan. Pendidikan karakter sedapat mungkin dikenal dan didalami setiap masyarakat, terutama generasi muda. Riset ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yakni studi pustaka dengan pendekatan fenomenologis dan ditinjau dari perspektif Filsafat Politik Armada Riyanto. Dari riset ini, penulis menemukan titik dasar apa yang menjadi penopang keberhasilan sebuah politik simpatik yakni melalui pendidikan karakter. Melalui mutu Pendidikan karakter yang baik dan efesien, anak bangsa akan mampu mengaktualkan semangat politik simpatik ini.