Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN STIK ES KRIM MENJADI KERAJINAN LAMPU HIAS YANG BERNILAI JUAL Putri Ramadhanii, Andi Ayu; Nadia, Nadia; Haryana, Haryana; Sapar, Sapar; Samsinar, Samsinar
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/qh.v9i1.8292

Abstract

Membuat kerajinan dengan Stik Es Krim yang layak jual. Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa-K (PKM-K) adalah menginspirasi siswa untuk menjadi wirausaha dengan mengubah Stik Es Krim bekas menjadi kerajinan yang bernilai jual. Metode pelaksanaan Input, proses (produksi), output, dan evaluasi program semuanya tercakup. Konsekuensi dari program ini adalah masukan,tinjauan pasar langsung untuk memutuskan situasi ekonomi. Kemudian, kami akan berbicara dengan lima mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Palopo dan mewawancarai mereka. Langkah selanjutnya adalah studi kelayakan bisnis. Pemilihan bahan dan penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung proses produksi merupakan langkah terakhir. Proses (penciptaan), yaitu cara pembuatan Lampu Hias dari Stik Es Krim ini dimulai dari penataan bahan dan alat hingga Improving Light siap dipasarkan. Produk akhir atau result adalah transformasi Stik Es Krim menjadi Lampu Hias yang dapat digunakan dan dijual kepada pelanggan. Tahap terakhir adalah evaluasi, yang dilakukan setelah produksi produk Lampu Hias selesai. Pada titik ini, kami akan membahas kekurangan yang menyebabkan pelanggan merasa tidak nyaman menggunakan produk kami. Proyek akhir dalam program PKM-K yang menggunakan Stik Es Krim adalah menghasilkan kerajinan berbentuk Lampu Hias atau LASTIK. Kerajinan ini memiliki nilai jual, dapat mengajarkan siswa bagaimana berinovasi dan berkreasi dalam proses pengolahan limbah Stik Es Krim serta dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih berwirausaha dengan pemahaman konsep kewirausahaan yang komprehensif, dan dapat menginspirasi siswa untuk memulai dalam berbisnis.
Optimasi Topologi Dan Analisis Fatigue Crank Arm Sepeda Dengan ANSYS Kusnadi, Rizal; Jaelani, Jaelani; Haryana, Haryana; Wahyudin, Diki; Sephendar, Willy; Amir, Amir
Engineering and Technology International Journal Vol 7 No 01 (2025): Engineering and Technology International Journal (EATIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55642/eatij.v7i01.922

Abstract

Crank arm adalah komponen penghubung pedal sepeda dengan poros tengah yang berfungsi mentransfer tenaga dari kaki pengendara ke drivetrain. Biasanya, crank arm kanan dilengkapi dengan chainring, sedangkan crank arm kiri terhubung langsung ke poros. Panjang standar crank arm berkisar antara 165–175 mm, yang harus disesuaikan dengan ukuran tubuh pengendara untuk kenyamanan optimal. Dalam olahraga bersepeda, efisiensi energi dan performa crank arm menjadi perhatian utama. Material seperti aluminium 6061-T6 sering digunakan karena ringan dan kuat. Namun, desain yang ada masih menghadapi tantangan, seperti distribusi tegangan yang tidak merata dan adanya material berlebih di area tertentu. Oleh karena itu, teknik optimasi topologi dan analisis kelelahan dapat digunakan untuk merancang crank arm yang lebih ringan, kuat, dan tahan lama dengan distribusi material yang lebih efisien. Hipotesis yang diajukan adalah, melalui pendekatan perhitungan beban pedal dengan beberapa variasi sudut kemiringan, yaitu 15°–90°, dapat ditemukan variasi beban ketika dikayuh. Beban terberat dijadikan standar untuk optimasi topologi. Dari hasil simulasi menggunakan ANSYS, optimasi topologi menghasilkan empat iterasi varian desain topologi. Keempat varian desain tersebut dibuat menjadi alternatif desain baru menggunakan SolidWorks. Salah satu varian desain yang dipilih memiliki berat 243 gram, lebih ringan 98 gram dibandingkan desain eksisting. Hasil analisis menunjukkan stress sebesar 128,89 MPa, masih berada di bawah yield strength material. Untuk hasil fatigue life, desain ini memiliki siklus 4,36 × 10⁶ dengan faktor keamanan (SOF) 1,22. Siklus ini berlaku jika beban maksimum menyentuh 1.737,19 N dengan stress 128,89 MPa. Jika beban maksimum tersebut tidak tercapai, desain ini akan tetap aman secara permanen karena berada pada tingkat stress terendah.