Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Young People and the Fragmentation of Religious Authority: Study of Youth Movements and the Spirit of Islamic Da’wah in Indonesia Kholidi, Iqbal; Umam, Fawaizul; Wazis, Kun; Jali, Hasan
JURNAL AT-TURAS Vol 11, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/at-turas.v11i1.7986

Abstract

The rise of religious authority among young people in Indonesia has become increasingly prominent, particularly with the proliferation of da'wah movements across diverse domains. This trend is evidenced by the surge of Islamic activism initiated by Indonesian youth. This study seeks to explore the methods through which young individuals assert and cultivate their religious influence and the ethos of Islamic resurgence within the public sphere. Conducting field research in Probolinggo, Bondowoso, and Lumajang, supplemented by netnography examining youth social behaviors and existing literature, this paper unveils several key findings. Firstly, young Indonesians establish da'wah communities in various formats, such as majelis shalawat, sarwah, and majlas. Secondly, they exhibit a preference for popular shalawat music in the Indonesian language. Thirdly, there is a widespread utilization of social media platforms as a means of disseminating their da'wah messages. Lastly, young Muslims manifest their religious authority through fashionable and contemporary styles of dress.
Tafsir Maqasidi Muhammad Talbi dan Abdul Mustaqim sebagai Pendekatan Alternatif dalam Menafsirkan Al-Qur’an Kholidi, Iqbal
Al-Qadim - Jurnal Tafsir dan Ilmu Tafsir Vol 1 No 1 (2024): Al-Qadim - Jurnal Tafsir dan Ilmu Tafsir
Publisher : ejournal.nurulqadim.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karena al-Qur'an shahih likulli zaman wa makan, hendaknya al-Qur'an dimaknai secara tepat sesuai dengan tuntutan kehidupan. Pada dasarnya kehidupan telah berubah dalam berbagai situasi dan kondisi, diantaranya dalam gaya hidup, hubungan antarmanusia, globalisasi, migrasi, kemajuan ilmu teknologi dan pengetahuan. Modernisasi telah menimbulkan permasalahan serius terkait Al-Qur’an sebagai sumber utama yurisprudensi Islam yang muncul “tidak dapat dijalankan”, kecuali oleh segelintir umat Islam. Jika tidak dilakukan penafsiran ulang terhadap ayat-ayat Al-Qur’an, besar kemungkinan fikih Islam akan ditolak, dianggap tidak relevan, dan kontra-produktif terhadap kebutuhan hidup. Untuk dapat melakukan penafsiran ulang diperlukan pendekatan penafsiran Maqashidi dalam menafsirkan Al-Qur’an khususnya pada ayat-ayat etika-hukum. Ada dua implikasi signifikan dalam pendekatan penafsiran maqashidi; pertama, paradigma tafsir maqashid adalah pola pikir dan cara pandang terhadap Al-Qur’an serta penafsirannya dengan konsep maqashid al-shari’ah sebagai titik tolaknya. Konsep maqashid menjadi landasan utama dalam penalaran dan yang membentuk sistem penafsiran. Kedua, metode penafsiran pendekatan maqashidi menekankan pada tiga pilar, yaitu kesadaran sejarah (al-wa’yu al-tarikh), kesadaran teoritis (al-wa’yu al-nazhari), kesadaran praksis (al-wa’yu al-nazhari). Secara praktis, langkah-langkah penafsiran maqashidi adalah kontekstualisasi, dekontekstualisasi, dan rekontekstualisasi