Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Application of Squishy Intervention With Combination Active ROM To Increase Muscle Strength Hands On Stroke Patient Irgi Biantara; Arif Wahyu Setyo Budi; Nurchayati Nurchayati; Puspitowarno Puspitowarno; Fitnaningsih Endang Cahyawati
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 2 (2023): Mei : Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/klinik.v2i2.1322

Abstract

Introduction– Stroke is a non-communicable disease that has an impact on the loss of motor skills in the extremities. One intervention that can overcome this problem is the application of squishy with a combination of active ROM. Purpose– The purpose of this case study was to conduct nursing care on the application of squishy intervention to increase hand muscle strength in stroke patients. Methodology/Approach – The method used in writing is a case report which was carried out for 6 days with Active ROM combination squishy intervention. Findings– The results of this scientific work show that with the active ROM combination squishy intervention for 6 days, there is a significant increase in muscle strength in the right upper extremity before the intervention is worth 2 and after the intervention is worth 4. Conclusion– The effectiveness of the application of nursing care standards in increasing muscle strength given to patients shows a change in muscle strength on the third day to the fifth day with a muscle strength value of 3 and the sixth day with a muscle strength value of 4.
PENDAMPINGAN PERSIAPAN PEMBENTUKAN SEKOLAH AMAN BENCANA DI TK AISYIYAH KHADIJAH BANGUNJIWO TIMUR KASIHAN BANTUL Al Afik; Azizah Khoiriyati; Novita Kurnia Sari; Arif Wahyu Setyo Budi; Riski Oktafia
DedikasiMU : Journal of Community Service Vol. 7 No. 2 (2025): DedikasiMU Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/dedikasimu.v7i2.9883

Abstract

Indonesia memiliki lebih dari 250.000 sekolah yang berada di daerah rawan bencana atau sekitar 75% dari total jumlah sekolah, sehingga diperlukan upaya pengurangan risiko bencana guna meminimalkan risiko dan dampak bencana. Kesiapan sekolah sebagai fasilitas dan tempat yang aman menghadapi ancaman bencana harus terus diupayakan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membentuk sekolah aman bencana di tingkat PAUD dan TK. Metode kegiatan pendampingan melalui beberapa tahapan sesuai dengan tahapan standar program sekolah aman atau di Indonesia disebut "Satuan Pendidikan Aman Bencana" (SPAB). Lokasi kegiatan di TK Aisyiyah Khadijah Bangunjiwo Timur, yang melibatkan pihak internal sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, karyawan, pengurus (pimpinan cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Bangunjiwo Timur), serta pihak eksternal seperti guru TK lain di DIY dan LLHPB Aisyiyah DIY. Hasil kegiatan terdiri dari 4 tahapan pendampingan, yaitu: persiapan (FGD & self-assessment), Implementasi 10 langkah SPAB (Penyusunan SPO & Table top Exercise, Latihan lapangan pencegahan gempa bumi sesuai dengan Hazards dalam assessment), workshop SPAB dan Evaluasi.
Pengaruh Posisi Head Up 30  Terhadap Kestabilan Hemodinamik Pada Pasien Cedera Kepala Sedang : Studi Kasus Hakiem, Nabiel Maulana; Arif Wahyu Setyo Budi; Yuli Eko Romaningsih
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v4i2.1060

Abstract

Cedera kepala sedang merupakan salah satu bentuk cedera otak traumatik yang berpotensi menimbulkan gangguan hemodinamik dan peningkatan tekanan intrakranial. Penatalaksanaan awal yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh posisi head up 30° terhadap kestabilan hemodinamik pada pasien cedera kepala sedang di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus terhadap dua pasien yang mengalami cedera kepala sedang. Parameter hemodinamik seperti tekanan darah, tekanan arteri rata-rata (MAP), denyut nadi, dan saturasi oksigen diukur sebelum dan sesudah intervensi posisi head up 30° dengan interval pengamatan setiap 15 menit selama 30 menit. Hasil observasi menunjukkan adanya penurunan tekanan darah, MAP, dan denyut nadi, serta peningkatan saturasi oksigen pada kedua pasien setelah intervensi. Temuan ini menunjukkan bahwa posisi head up 30° dapat membantu menstabilkan hemodinamik dan memperbaiki perfusi serebral tanpa menurunkan oksigenasi. Kesimpulannya, posisi head up 30° merupakan intervensi non-invasif yang efektif dan mudah diterapkan dalam manajemen awal pasien cedera kepala sedang.
Terapi Murottal sebagai Pendekatan Non-Farmakologis dalam Menjaga Stabilitas Hemodinamik Pasien ICH di ICU RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo Nafis Daffa Rainyday; Arif Wahyu Setyo Budi; Nurfaizah
Sci-tech Journal Vol. 4 No. 2 (2025): Sci-Tech Journal
Publisher : MES Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56709/stj.v4i3.763

Abstract

Perdarahan Intraserebral (ICH) merupakan salah satu bentuk stroke dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi, sering kali disertai dengan ketidakstabilan hemodinamik terutama pada pasien yang menjalani perawatan intensif di ruang ICU. Pendekatan non-farmakologis seperti terapi murottal Al-Qur’an berpotensi memberikan kontribusi terhadap stabilisasi kondisi fisiologis pasien. Tujuan penelitian yaitu mengeksplorasi pengaruh terhadap stabilitas hemodinamik pasien ICH di ICU RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus deskriptif yang melibatkan 2 pasien dengan diagnosis ICH dan masalah keperawatan Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif. Intervensi yang diberikan berupa pemutaran murottal surah Ar-Rahman selama 15 menit per hari selama 3 hari berturut-turut. Parameter hemodinamik yang diamati mencakup tekanan darah, denyut jantung, laju pernapasan, suhu tubuh, saturasi oksigen, serta skor Glasgow Coma Scale (GCS). Hasil studi menunjukkan setelah intervensi, kedua pasien menunjukkan perbaikan parameter hemodinamik. Selain itu, skor GCS pasien mengalami peningkatan atau stabilisasi tanpa indikasi penurunan tingkat kesadaran. Bisa disimpulkan bahwa terapi murottal Al-Qur’an surat Ar-Rahman terbukti memberikan efek positif terhadap stabilitas hemodinamik pasien ICH di ICU. Pendekatan ini berpotensi mendukung pemulihan pasien kritis secara holistik dan integratif.
Penerapan Foot Elevation 30 ̊ Terhadap Penurunan Derajat Oedema Ekstremitas Bawah Pada Pasien Congestif Heart Failure Nur Farni Jafar; Arif Wahyu Setyo Budi
Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 2 (2023): April : Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/termometer.v1i2.1470

Abstract

Heart and blood vessel disease has become an important public health problem and a major cause of death, so the role of nurses is very much needed in the management of heart failure patients. One effort that can be done independently by nurses in reducing oedema, especially oedema in the lower extremities or peripheral oedema is to do foot elevation therapy. The purpose of this case study was to provide nursing care by applying a foot elevation of 30 ̊ to reduce the degree of lower extremity oedema in patients with congestive heart failure. The method used in writing is a case report conducted for 3 days with a foot elevation intervention of 30 ̊. The results of this case study show that with the intervention of a foot elevation of 30 ̊ for 3 days, that is, there was a significant decrease in the degree of oedema in the lower extremities before the intervention was carried out with an oedema degree of 3 and after the intervention was worth 2. The effectiveness of applying standard nursing care in reducing oedema of the lower extremities given to patients shows a change in the reduction in the degree of oedema on the second day with a grade of oedema 2, namely with a depth of 3-5 mm with a return time of 5 seconds.