Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

LITERATURE REVIEW : COMBINATION OF DUAL THERAPY USING ASPIRIN AND CLOPIDOGREL TO PREVENT STROKE Tjahjono, Clarence Miracle; Ernawati, Ernawati
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45132

Abstract

Terapi antiplatelet ganda dengan aspirin dan clopidogrel (DAPT-AC) sering digunakan untuk mencegah stroke berulang, terutama pada tahap awal pencegahan sekunder. Tinjauan literature ini menganalisis 10 studi yang diterbitkan antara tahun 2022 dan 2024 untuk mengevaluasi tentang efektivitas, keamanan, dan durasi optimal penggunaan DAPT-AC (kombinasi terapi ganda penggunaan aspirin dan clopidogrel). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan DAPT-AC dalam jangka pendek (< 3 bulan) secara efektif mengurangi risiko stroke berulang dengan komplikasi yang lebih sedikit, sesuai dengan pedoman saat ini. Namun, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan peningkatan risiko cedera saluran cerna (gastrointestinal) dan pendarahan, sehingga perlu diterapkan secara hati-hati, terutama pada pasien dengan risiko tinggi. Fakta yang terjadi menunjukkan bahwa penggunaan DAPT-AC semakin meningkat, bahkan pada pasien yang tidak memenuhi kriteria uji klinis. Selain itu, kombinasi ticagrelor-aspirin dapat menjadi pilihan lain bagi pasien yang tidak merespons clopidogrel, sehingga penting untuk menyesuaikan pengobatan berdasarkan kondisi masing-masing pasien. Temuan ini menegaskan bahwa durasi penggunaan DAPT-AC harus seimbang antara manfaat dan risiko. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat keuntungan pengobatan ganda jangka panjang, menyempurnakan pengobatan, mengeksplorasi alternatif baru, dan mengatasi perbedaan praktik medis. Secara keseluruhan, DAPT-AC tetap menjadi pilihan utama dalam pencegahan stroke, terutama jika digunakan dengan mempertimbangkan kondisi pasien secara individu