Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMANFAATAN SABUT KELAPA YANG DIAKTIFKAN DENGAN PVA GEL SEBAGAI MEDIA BIO REAKTOR Setiawan, Martin Darma; Agus Riyadi; Shala Sabila Melania S
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 3 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : PT KIMSHAFI ALUNG CIPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59000/jim.v3i1.240

Abstract

Z Daerah Bekasi merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri kimia berupa polimer emulsi, resin sintetis, serta produk perawatan mobil yang berada di Kawasan Industri Hyundai Kab. Bekasi. Limbah cair di PT. Z Berdasarkan hasil laboratorium menunjukan beberapa parameter karakteristik air limbah dari kantin dan toilet melebihi baku mutu Kawasan .Diketahui bahwa parameter COD, NH4-OH dan TDS melebihi baku mutu sedangkan parameter BOD dan TSS masih memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan oleh Kawasan Industri Hyundai Kab. Bekasi Penelitian ini menyelidiki pengolahan air limbah yang kaya amonia menggunakan gel Polyvinyl Alcohol (PVA) yang diintegrasikan ke dalam biofilter sabut kelapa. Eksperimen dilakukan pada berbagai ketinggian media gel PVA (60 cm, 40 cm, 30 cm, dan 20 cm) dan dibandingkan dengan pengaturan kontrol tanpa gel PVA (30 cm). Hasil menunjukkan bahwa gel PVA secara signifikan meningkatkan penghilangan amonia, dengan media gel PVA setinggi 60 cm mencapai pengurangan tertinggi, mencatat penurunan sebesar 6,89 ppm dalam waktu 240 menit. Selain itu, media gel PVA menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam meningkatkan kadar nitrat dan menurunkan nilai permanganat dibandingkan dengan pengaturan tanpa PVA. Proses adsorpsi dianalisis menggunakan model isoterm Langmuir untuk menentukan Laju Pengisian Permukaan (Surface Area Loading Rate/SALR). Perhitungan Langmuir menghasilkan kapasitas adsorpsi maksimum (qmax) sebesar 2,15 mg/m² untuk media gel PVA, dibandingkan dengan 1,28 mg/m² tanpa gel PVA, menunjukkan SALR dan efisiensi adsorpsi yang lebih tinggi dengan adanya gel PVA. Konstanta Langmuir (KL), yang mencerminkan afinitas adsorben, ditemukan sebesar 0,60 untuk media gel PVA, menunjukkan afinitas ikatan yang sedikit lebih rendah namun tetap signifikan dibandingkan 0,67 tanpa gel PVA. Penelitian ini menyimpulkan bahwa gel PVA adalah media yang efektif untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi biofilter dalam pengolahan air limbah amonia. Integrasi gel PVA dalam biofilter menawarkan pendekatan yang menjanjikan dan berkelanjutan untuk mengurangi polusi lingkungan. Penelitian di masa depan sebaiknya mengeksplorasi kombinasi gel PVA dengan bahan lain dan menilai dampak jangka panjangnya terhadap kualitas lingkungan serta biaya operasional.
Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Diapers Menjadi Pot Bunga Sebagai Solusi Pengelolaan Limbah Di Masyarakat Ardiatma, Dodit; Setiawan, Martin Darma; Pradini, Purnama Sakhrial; Ilyas, Nur Ilman; Pramono, Ujang
Lentera Pengabdian Vol. 3 No. 01 (2025): Januari 2025
Publisher : Lentera Ilmu Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59422/lp.v3i01.738

Abstract

Limbah diapers sekali pakai merupakan salah satu masalah lingkungan yang signifikan akibat jumlahnya yang besar dan waktu terurai yang sangat lama. Pengabdian yang dilakukan bertujuan untuk mensosialisasikan cara mendaur ulang limbah diapers menjadi pot bunga ramah lingkungan sebagai solusi inovatif untuk mengurangi limbah tersebut. Proses daur ulang melibatkan beberapa tahapan utama. Pertama, diapers dipisahkan menjadi komponen utama, yaitu superabsorbent polymer (SAP) dan pulp. Kedua, bahan-bahan tersebut dicampur dengan semen dan pasir untuk membentuk bahan dasar pot bunga. Setelah pot bunga berhasil dibuat dan diuji kekuatannya, tahap selanjutnya adalah sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan cara pembuatannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pot bunga dari limbah diapers, semen, dan pasir memiliki kekuatan struktural yang baik, daya tahan yang cukup tinggi, serta kemampuan menahan air yang memadai. Penggunaan limbah diapers sebagai bahan dasar pot bunga tidak hanya membantu mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir tetapi juga menawarkan produk yang fungsional dan estetis untuk kegiatan hortikultura. Sosialisasi mengenai pemanfaatan limbah diapers menjadi pot bunga dilakukan di Perumahan Griya Hegar Asri Cikarang Pusat serta di lingkungan Universitas Pelita Bangsa. Sosialisasi ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan limbah berkelanjutan.
The Mystery of Sanjaya the Founder of Mataram A Historical Analysis Setiawan, Martin Darma
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 14, No 1 (2026): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/hj.v14i1.9978

Abstract

This study examines the Mataram Kingdom’s historical significance during Java’s golden age, focusing on Sanjaya’s role in its socio-political and cultural development. It investigates Sanjaya’s origins, his contributions to Mataram, cultural diffusion in ancient Java, and the region’s geopolitical landscape. A multidisciplinary approach integrates historical analysis, linguistic studies, and archaeology. By analyzing inscriptions, artifacts, and historical texts, the study explores Sanjaya’s leadership, cultural exchanges, and Java’s geopolitical context. It also considers hypotheses linking Sanjaya’s lineage to Chenla and potential ties between Java’s Rakai Panunggalan of the Shailendra dynasty and Cambodia’s King Jayavarman II. Findings reveal Sanjaya’s key role in shaping Mataram’s governance and integrating Indian influences, such as the Mahabharata, with local traditions. The study suggests a possible connection between Sanjaya and Cambodian royalty, though further evidence is needed. This research enhances the understanding of Southeast Asia’s historical dynamics, providing a nuanced perspective on ancient Java’s socio-political and cultural evolution. It contributes to academic discourse and serves as a foundation for future studies.
The Javanese Hegemony in Cambodia for 120 Years (682-802) Setiawan, Martin Darma
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 12, No 2 (2024): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/hj.v12i2.9659

Abstract

This paper explores historical and geopolitical relations between 9th-century Java and Khmer, with a focus on the Sdok Kak Thom inscription. discusses pre-Angkor Southeast Asia's socio-cultural landscape, including Chenla-Kamboja culture and Sriwijaya Thalassocrazy, using colonization and cultural trade theories to analyze dynamics among Java, Sriwijaya, and Cambodia. This study employs a multidisciplinary method approach to examine Java-Khmer relations in the 9th century. It integrates historical analysis, archaeological investigation, textual interpretation, theoretical frameworks, and comparative analysis. The results of this research suggest three divisions within the Sriwijaya Kingdom: Kedatuan, Samaryyada, and Mandala, which served trade, political, and spiritual purposes. It examines temple construction during the Mataram-Sriwijaya period in Java, with emphasis on the role of the Kalang people, their significance in the varna system, and Austronesian social stratification. This article also involves Sriwijaya's involvement in temple construction and maritime expeditions, encouraging the importation of enabled workers. He concluded that temple construction in Java likely involved rapid mobility of activated workers, facilitated by Sriwijaya activities and partnerships, with the Kalang community playing a significant role.