Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Efek Pemberian Gabapentin Preemtif Dengan Gabapentin Preventif Terhadap Kadar Nerve Growth Factor Dan Nyeri Pascaoperasi Dekompresi dan Stabilisasi Posterior Vertebra Lengkong, Edo Edoardo; Musba, Takdir; Ambo Ala, Alamsyah; Ahmad, Muhammad Ramli; Ratnawati; Wijaya, Charles
Majalah Anestesia & Critical Care Vol 40 No 2 (2022): Juni
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif (PERDATIN) / The Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Care (INSAIC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.529 KB) | DOI: 10.55497/majanestcricar.v40i2.264

Abstract

Latar Belakang: Pembedahan tulang belakang dilakukan dengan indikasi kompresi saraf simptomatik. Kegagalan menangani nyeri pascaoperasi dapat mengakibatkan sensasi dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan. Kadar Nerve Growth Factor (NGF) meningkat pada berbagai kondisi nyeri. Untuk meningkatkan kualitas manajemen nyeri pascaoperasi, beberapa konsep telah dikembangkan, seperti preemtif analgesia dan preventif analgesia. Gabapentin adalah obat terbukti efektif dalam mengurangi nyeri pasca operasi Tujuan: Mengetahui perbandingan efektivitas dan efek samping antara pemberian gabapentin preemtif (kelompok G1 : gabapentin 900 mg/oral preoperasi) dan preventif (kelompok G2 : gabapentin 900 mg/oral preoperasi + 100 mg/8jam/oral selama 24 jam pascaoperasi) yang menjalani pembedahan dekompresi dan stabilisasi posterior vertebra dengan anestesi umum. Metode: Penelitian uji acak tersamar ganda dilaksanakan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan rumah sakit jejaring pendidikan pada September 2021. Sampel adalah seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi. Data diolah menggunakan SPSS 25. Analisis menggunakan ONE way ANOVA atau Kruskal-Wallis test dan Mann-Whitney U test. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna kadar NGF 2 jam postoperasi pada semua kelompok, dimana median NGF kelompok kontrol > G2 > G1. Terdapat perbedaan yang bermakna kadar NGF 24 jam paskaoperasi kelompok G2 dan kontrol serta G1 dan G2, dimana median NGF kelompok kontrol > G1 > G2. Berdasarkan skor NRS diam dan gerak, perbedaan yang bermakna kelompok G1 dan kontrol hanya pada 1 jam paskaoperasi. Perbedaan yang bermakna kelompok G2 dan kontrol didapatkan pada semua waktu paskaoperasi. Perbedaan yang bermakna kelompok G2 dan G1 didapatkan pada jam ke 2, 4, 6, dan 24 paskaoperasi.
Peran Mahasiswa dalam Mendukung Perkembangan Anak dan Anti-Bullying di Panti Asuhan Goh, Michelle; Sanjaya, Khalisa Tiara; Wijaya, Charles; Richardo, Nelson Richie; Anson, Anson; Yanto, Edi; Alexander, Kelvin; Afifa, Zaynulia; Budi, Budi; Faridh, Firullah; Lee, Bryan; Vidiccy, Jans Dapdavicca Darielma; Kwok, Andy; Louise, Felicia; Syarikha, Jihan Farsya
Journal of Citizen Research and Development Vol 1, No 2 (2024): November 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jcrd.v1i2.3574

Abstract

Kegiatan ini mengeksplorasi peran mahasiswa dalam mendukung perkembangan anak dan menghentikan bullying di panti asuhan Indonesia. Dalam kegiatan ini mahasiswa mengadakan kegiatan edukasi kepada anak panti asuhan mengenai bullying, mengadakan ice breaking, dan membuat pojok literasi untuk anak-anak. Program ini berdampak terhadap perkembangan anak dan penurunan kasus bullying, serta meningkatkan kualitas hidup anak-anak secara kesulurahan dalam panti asuhan. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan motivasi belajar dan kepercayaan diri anak-anak. Dengan ini dapat menciptakan solusi berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak panti asuhan. Kegiatan ini memberikan dasar untuk pengembangan model intervensi berbasis keterlibatan mahasiswa di panti asuhan.