Latar Belakang: Syok kardiogenik merupakan kondisi gawat darurat yang ditandai dengan kegagalan pompa jantung sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan perfusi jaringan. Pasien dengan diabetes mellitus memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner dan disfungsi miokard, yang dapat memicu terjadinya syok kardiogenik. Kasus: Seorang pasien laki-laki berusia 58 tahun dengan riwayat diabetes mellitus tipe 2 datang ke instalasi gawat darurat dengan keluhan nyeri dada hebat sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit, disertai sesak napas progresif, hipotensi (tekanan darah 78/50 mmHg), dan penurunan kesadaran. Pemeriksaan EKG menunjukkan elevasi segmen ST pada dinding anterior, dan echocardiography mengungkapkan fraksi ejeksi sebesar 25% dengan hipokinesia luas pada ventrikel kiri. Analisis laboratorium menunjukkan hiperglikemia dan peningkatan troponin I. Pasien segera mendapatkan terapi suportif termasuk oksigen, vasopressor, antiplatelet, dan dilakukan primary percutaneous coronary intervention (PCI). Hasil: Setelah intervensi, tekanan darah pasien membaik (104/70 mmHg) dan kesadaran kembali penuh dalam 48 jam. Pasien dirawat selama 10 hari dengan perbaikan hemodinamik dan fungsi ventrikel yang bertahap. Kesimpulan: Syok kardiogenik pada pasien diabetes mellitus sering berkaitan dengan kejadian infark miokard akut yang luas. Diagnosis dan intervensi cepat, termasuk reperfusi dini, sangat penting untuk meningkatkan angka harapan hidup pasien.