Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Hubungan Kerjasama Indonesia-Australia Melalui Program Ausaid di Sektor Pendidikan Era Jokowi pada Tahun 2014-2019 Alfiano, Jofanka; Hergianasari, Putri; Romulo Simanjuntak, Triesanto; Fahmi, Muhammad
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi Vol. 3 No. 07 (2022): Jurnal Indonesia Sosial Teknologi
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.209 KB) | DOI: 10.59141/jist.v3i07.445

Abstract

This paper will discuss how the cooperative relationship between Indonesia and Australia through AusAID resulted in various assistance programs in the education sector during the Joko Widodo era from 2014 to 2019, in which this research will look at the effectiveness of the cooperation. Indonesia has pressing problems in the education sector. This is due to the declining quality of education in Indonesia and the alarming dropout rate. Therefore, it is necessary to take steps to improve the quality of education in Indonesia, one of which is through cooperation with Australia. Bilateral relations between Indonesia and Australia have existed for a long time so cooperation in the education sector between the two countries is considered to be beneficial. Indonesia has various policies in the education sector such as 9-year compulsory education and character education development. Meanwhile, Australia has a foreign policy in the field of education that focuses on assistance in improving the quality of education and direct assistance. The cooperation between Indonesia and Australia in the field of education can be seen in the implementation of programs such as the Education Partnership, Technical Assistance for Education System Strengthening, ProDEP, and Innovation for Indonesia's School Children. The cooperation program resulted in various achievements, such as the availability of educational infrastructure and facilities, improving the quality of educators and educational services, improving the curriculum for effective learning methods, as well as the accessibility of education quality in achieving gender equality and being disability-friendly. The author uses Liberalism theory to describe how effective the cooperation between Indonesia and Australia in the Indonesian education sector is through AusAID. Researchers see that educational cooperation between Indonesia and Australia from 2014 to 2019 was effective in helping to overcome various educational issues in Indonesia.
Dampak Festival Tong Tong terhadap Perekonomian Diaspora Indonesia di Belanda Tahun 2019-2022 Eleonora, Amber; Romulo Simanjuntak, Triesanto; Walangara Nau, Novriest Umbu
Jurnal sosial dan sains Vol. 4 No. 9 (2024): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v4i9.1523

Abstract

Latar Belakang: Gastrodiplomasi memiliki peranan yang signifikan dan berfungsi sebagai soft power diplomacy. Praktik gastrodiplomasi Indonesia salah satunya adalah dengan negara Belanda melalui event Tong Tong Fair. Keberadaan acara ini memiliki pengaruh yang signifikan pada keberhasilan diplomasi kontemporer Indonesia serta memberikan pengaruh pada perekonomian diaspora Indonesia di Belanda. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dampak  festival Tong Tong terhadap perekonomian diaspora Indonesia di Belanda tahun 2019-2022 Metode: Metode yang digunakan dalam riset ini adalah kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa wawancara dan studi pustaka. Informan dari penelitian ini adalah diaspora Indonesia di Belanda dan juga pegiat kuliner Indonesi di Belanda. Hasil: Hasil dari studi ini menunjukkan bahwasannya Festival Tong Tong memiliki efek yang signifikan pada semakin dikenalnya kuliner di Indonesia. Hal ini kemudian membuka peluang diaspora Indonesia di Belanda untuk membuka berbagai usaha kuliner mulai dari katering, restaurant, hingga usaha kecil yang diperdagangkan di sosial media. Saat pandemi dan festival ini ditutup, diaspora Indonesia masih tetap berjualan makanan khas Indonesia    melalui katering dan berbagai usaha kuliner yang lainnya. Kesimpulan: Hal ini didukung juga oleh KBRI yang turut mendukung tidak hanya dari segi legislatif tetapi juga dari segi mempromosikan dan mendayagunakan  pelaku bisnis kuliner di Belanda. Integrasi antara diaspora Indonesia dan juga KBRI membuahkan hasil dari efektinya gastrodiplomasi serta mampu meningkatkan perekonomian diaspora Indonesia di Belanda.