Kemudahan pemanfaatan layanan internet banking dapat menimbulkan risiko saat mereka menggunakan layanan. Risiko terkait aktivitas kriminal yang muncul dari penggunaan teknologi informasi internet banking, yang dikenal sebagai cybercrime. Pelaku kejahatan menggunakan informasi canggih dan teknologi komputer. Metode penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan menerapkan analisis data. Data utama dalam penelitian ini diperoleh melalui distribusi kuesioner kepada nasabah BSI di Kota Pekanbaru. Ditemukan adanya pengaruh negatif dan tidak signifikan antara variabel kepercayaan dan efektivitas terhadap keamanan siber. Sementara itu, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel frekuensi dan keputusan konsumen. Variabel kepercayaan, frekuensi, dan efektivitas, secara bersama-sama memberikan dampak positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen. Dapat disimpulkan bahwa frekuensi memiliki pengaruh paling dominan terhadap keputusan konsumen, sebagaimana terlihat dari nilai t hitung sebesar 6,026 yang merupakan nilai terbesar di antara variabel lainnya. Nilai signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan bahwa semakin kecil nilai signifikansinya, semakin besar pengaruh frekuensi terhadap keamanan siber.