Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sistem Pinjaman Berbunga (Célong Séng Bunga) Dalam Pemenuhan Perjanjian Berdasarkan Kearifan Lokal Di Manggarai Timur Nataly Silviana Dewi; Stefanus Don Rade
Birokrasi: JURNAL ILMU HUKUM DAN TATA NEGARA Vol. 2 No. 1 (2024): Birokrasi: JURNAL ILMU HUKUM DAN TATA NEGARA
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Yappi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/birokrasi.v2i1.884

Abstract

This study analyzes the legal relationship of engagement to local wisdom in East Manggarai district. The method used in this research is a qualitative approach whose data collection is through observation and interviews. The purpose of this study was to find the relationship between the law of engagement and the local wisdom of providing interest-bearing loans (Célong Séng Bunga) in East Manggarai district. The existence of engagements and guarantees in providing loans to people in need is the basis of the existence of this zinc interest celong system, but in the past the community still did not know that there was a connection between the activities of this zinc flower celong with the engagement and guarantees contained in the Civil Code. With the zinc celong system, this interest on lending and borrowing helps local communities in fulfilling the agreements they make. Interest-Bearing Loan System, Agreement Fulfillment, Local Wisdom
Upaya Penegakan Hukum Terhadap Kasus Pencurian Di Yayasan Taman Mahatma Gandhi Denpasar Bali Elias Bertolomeus Neu Roga; Nataly Silviana Dewi; Finsensius Samara
Jurnal Gagasan Hukum Vol. 6 No. 01 (2024): JURNAL GAGASAN HUKUM
Publisher : Program Studi Magister Ilmu Hukum Sekolah Pasca Sarjana Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jgh.v6i01.18780

Abstract

Meningkatnya angka pengangguran menjadi salah salah satu poin utama bagaimana bisa terjadi satu tindak kejahatan pidana, dimana tindakan kejahatan sendiri merupakan suatau tindakan yang melanggar aturan yang sudah diatur dalam hukum suatu negara. Dimana tindakan kejahatan pidana yang sering terjadi tersebut berupa, pencurian, perampokan, pembunuhan dan tindak kejahatan pidana lainnya. Pencurian merupakan salah satu tindak kejahatan pidana yang berupa pengambilan barang milik orang lain secara keseluruhan atau sebagian dengan cara melanggra hukum. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini berupa penelitian deskriptif yang menggunakan studi literatur untuk membandingkan data kondisi sebenarnya dengan data dari penelitian-penelitian sebelumnya. Terdapat beberapa pembagian pencurian yakni pencurian biasa, pencurian berat atau berkualifikasi, pencurian ringan, dan pencurian dengan kekerasan atau dengan acamana kekerasan. Dalam melakukan tindak pidana pencurian ini, terdapat beberapa faktor pemicu terjadinya suatu tindak pidana pencurian, baik karena faktor yang ditimbulkan dari dalam diri maupu faktor yang timbul dari luar yang mengakibatkan orang melakukan tindak pidana pencurian ini. Selain faktor penyebab terjadinya tindak pidana pencurian upaya dalam penegakan kasus pencurian ini juga harus ditilik lebih mendalam lagi, bagaimana para pemegang kebijakan mengadili pelaku dan memberikan keadilan bagi korban tindak pidana pencurian ini dan bagaimana adanya upaya preventif dan represif digunakan dalam penyelesain kasus ini.
Alternative Dispute Resolution of Lonto Lèok in Resolving Land Rights Disputes in Deno Village East Manggarai District Stefanus Don Rade; Nataly Silviana Dewi; Elias Bertolomeus Neu Roga; Benediktus Peter Lay
Journal of Law, Politic and Humanities Vol. 5 No. 3 (2025): (JLPH) Journal of Law, Politic and Humanities
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jlph.v5i3.1289

Abstract

This paper discusses the existence of Lonto Lèok local wisdom as an alternative in resolving disputes over land rights status in Deno Village, South Lamba Leda District, East Manggarai Regency, East Nusa Tenggara. This research aims to identify the history of land disputes, as well as understand the application of Lonto Lèok in resolving conflicts. The method used is a case study with a qualitative approach, including in-depth interviews, participatory observation, and documentation studies. The results showed that Lonto Lèok is still relevant in Manggarai society, functioning as a forum for deliberation to reach a binding agreement. This process not only strengthens social relations, but also creates a peaceful atmosphere in dispute resolution, prioritizing family values and unity. Therefore, the revitalization of Lonto Lèok is necessary to face modern challenges, ensuring that local wisdom values remain alive and functioning in the evolving social context