Hasir, Julia
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efek Konsumsi Kurma Ajwa pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia Iffah, Nurul Magfirahtul; Hamsah, M.; Adil, Andi; Mappaware, Nasrudin A.; Hasir, Julia
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14475

Abstract

Preeklampsia merupakan penyakit multisistemik. ditandai dengan adanya hipertensi setelah 20 minggu kehamilan.,dengan adanya proteinuria, edema. Komplikasi preeklampsia mengakibatkan ibu, dan janin mengalami pembatasan pertumbuhan intauterin, hipoperfusi plasenta, gangguan plasenta premature atau penghentikan kehamilan dan kematian janin dan ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas buah kurma ajwa (Phoenix dactilifera L.) pada ibu hamil dengan preeklampsia. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Literature Review dengan desain Narrative Review. Hasil yang didapatkan dari beberapa penelitian eksperimental terdapat perbedaan signifikan pada ibu hamil sebelum dan setelah pemberian kurma ajwa selama beberapa minggu (minimal 6 minggu) sebanyak 7 butir / hari atau dalam jumlah ganjil. Dari beberapa uji laborarium terbukti bahwa kurma ajwa mengandung flavonoid tinggi dan mampu mempertahankan aktivitas oksidan tertinggi diantara jenis kurma lain yang dapat mencegah terjadinya preeklamsia pada ibu hamil. Kesimpulan bahwa kandungan kurma ajwa seperti flavonoid yang tinggi mampu meningkatkan antioksidan dan mencegah terjadinya preeklamsia dan mencegah terjadinya komplikasi lain yang dapat membahayakan ibu hamil dan bayi.
HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KEJADIAN EKLAMPSIA Saskiah, Nur; Hamzah, Nur Rakhmah; Hasir, Julia
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.27091

Abstract

Penyakit hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan nifas. Eklampsia merupakan konsekuensi dari cedera otak yang disebabkan oleh pre-eklampsia. Literatur ini bertujuan untuk mengetahui terdapat hubungan usia ibu dengan kejadian eklampsia. Metode yang digunakan yaitu literature review dengan desain Narrative Review. Hasil yang didapatkan pada lietratur ini yaitu terdapat 8 artikel yang didapatkan dengan batasan dari tahun 2015 – 2023 dan sudah dilakukan analisis mendalam kekuatan dan keterbatasan masing-masing artikel mengenai hubungan usia ibu dengan kejadian eklampsia, 7 artikel menyebutkan terdapat hubungan usia ibu dengan kejadian eklampsia, 1 artikel menyebutkan tidak terdapat hubungan usia ibu dengan kejadian eklampsia, sedangkan usia tertinggi pada usia <20 tahun dan > 35 tahun. Kesimpulan dari literatur ini, terdapat hubungan usia ibu dengan kejadian eklampsia.
MANAJEMEN ANASTESI UNTUK SECTIO CAESAREA PADA PASIEN EKLAMPSIA Naufal Nabil, Muh.; Dewi, Anna Sari; Hasir, Julia
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.28107

Abstract

Eklampsia merupakan konsekuensi dari cedera otak yang disebabkan oleh pre-eklampsia. dan didefinisikan sebagai pre-eklampsia dengan perkembangan mendadak kejang atau koma selama periode kehamilan atau pasca-melahirkan, tidak disebabkan oleh penyakit neurologis lain yang dapat membenarkan keadaan kejang (yaitu epilepsi atau stroke serebral). Di Indonesia sectio caesarea umumnya dilakukan bila ada indikasi medis tertentu, sebagai tindakan mengakhiri kehamilan dengan komplikasi. Pemilihan teknik anestesi dalam usaha tatalaksana sectio caesarea pada pasien dengan eklampsia merupakan hal yang perlu dipertimbangkan, baik dari kondisi pasien dan janin, kelengkapan fasilitas kesehatan, kesulitan dalam pembiusan anestesi umum ataupun regional, terkait kontraindikasi serta kemampuan dokter anestesi yang menangani kasus eklampsia tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber jurnal penelitian yang dilakukan sebelumnya. Berdasarkan beberapa tinjauan menunjukkan bahwa anestesi regional lebih baik digunakan pada pasien yang menjalani Sectio Caesarea dengan eclampsia dibandingkan dengan general anesthesia. Hal ini dikarenakan beberapa penelitian menunjukkan bahwa regional anestesi memiliki komplikasi intra dan post-operatif yang lebih jarang dan lebih sedikit dibandingkan dengan general anesthesia.