Kontrol diri merupakan kemampuan seseorang untuk menentukan perilakunya berdasarkan standar tertentu seperti moral , nilai dan aturan dimasyarakat agar mengarah pada perilaku yang positif (Romadona Dwi Marsela & Mamat Supriyana, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh otoriter dengan kontrol diri siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan XI dengan jumlah sampel 110 siswa, dan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Data dikumpulkan melalui pemberian instrument angket pola asuh orangtua dan angket kontrol diri siswa kemudian diberikan kepada siswa yang dijadikan sampel. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan teknik pearson product moment untuk mengetahui hubungan pola asuh otoriter orangtua dengan kontrol diri siswa melalui program statistic SPSS for Windows release. 20.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh otoriter secara umum masuk dalam kategori rendah (58,5%), begitu pula dengan tingkat kontrol diri siswa (65,0%). Namun terdapat hubungan positif yang signifikan antara pola asuh otoriter dengan kontrol diri siswa, dengan koefisien korelasi sebesar 0,983 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pola asuh otoriter berhubungan dengan semakin tinggi pula tingkat kontrol diri siswa, begitu pula sebaliknya. Implikasi dari temuan ini menggarisbawahi pentingnya pengaruh orang tua terhadap perilaku siswa dan menyoroti manfaat potensial dari membina gaya pengasuhan yang suportif dan otoritatif untuk mendorong pengembangan kontrol diri di kalangan siswa. Penelitian lebih lanjut dalam bidang ini dapat memberikan wawasan berharga mengenai strategi efektif untuk meningkatkan kontrol diri siswa dan kinerja akademik secara keseluruhan.