Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) telah menjadi kebutuhan yang mendesak dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan. TI memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran dan pemeliharaan, termasuk layanan Bimbingan dan Konseling (BK) Di SMAN 1 Percut Sei Tuan. Upaya untuk mengintegrasikan TI ke dalam layanan BK sudah dimulai, namun masih banyak kendala yang menghadang dalam proses implementasinya. Pertama, infrastruktur TI di SMAN 1 Percut Sei Tuan belum memadai. Keterbatasan perangkat keras seperti komputer, serta akses internet yang tidak merata, menjadi kendala utama dalam pemanfaatan TI. Selain itu, minimalnya perangkat lunak khusus untuk layanan BK menambah kompleksitas permasalahan. Infrastruktur yang kurang memadai menyebabkan layanan BK sulit beralih dari metode konvensional ke metode yang lebih modern dan efisien. Kedua, kompetensi guru BK dalam memanfaatkan TI masih rendah banyak guru yang belum terampil dalam menggunakan perangkat dan aplikasi TI yang dapat mendukung kegiatan konseling. Kurangnya pelatihan dan pengembangan profesional di bidang TI menjadi salah satu penyebab rendahnya kompetensi ini. Akibatnya, potensi penuh dari TI untuk mendukung layanan BK tidak dapat terealisasi dengan baik, dan layanan BK cenderung kurang optimal. Ketiga, integrasi sistem TI dengan program BK yang sudah ada masih menjadi tantangan. Meskipun ada beberapa inisiatif untuk digitalisasi, namun integrasi antara sistem TI dan program-program BK yang sudah berjalan masih belum bersinergi. Hal ini menyebabkan data dan informasi siswa yang seharusnya dapat diakses dengan cepat dan akurat menjadi terhambat, sehingga mengurangi efektivitas layanan BK.