Percaya diri merupakan hal penting yang harus dimiliki anak untuk menapaki roda kehidupan. Krisis percaya diri dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah rasa percaya diri yang tidak dipupuk sejak dini. Sikap percaya diri berpengaruh terhadap perkembangan mental dan karakter mereka. Stimulasi yang tepat sangat menentukan sikap percaya diri anak untuk menapaki roda kehidupan. Orang tua adalah lingkungan pertama dalam memunculkan percaya diri anak dan potensi lainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendapat data secara empiris tentang hubungan antara reward orang tua dengan sikap percaya diri anak usia 5-6 tahun di TK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Populasi pada penelitian ini adalah 50 pasangan variabel X dan variabel Y. Sampel sebanyak 44 pasangan variabel X dan Y. Teknik pengambilan data menggunakan instrumen observasi dan angket. Berdasarkan hasil perhitungan normalitas pada variabel X dan Y, maka dapat disimpulkan kedua variabel data berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji linieritas menghasilkan nilai tolerance pada Reward Orang tua sebesar 0,501 dan nilai VIF sebesar 1,746. Sikap Percaya diri Anak 0,541 dan nilai VIF sebesar 1,72., sehingga dapat disimpulkan model regresi tersebut linier. Pengujiuan hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji F hasil uji F memiliki nilai dengan signifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari alpha atau sig 0,05. Selain melihat hasil dari nilai signifkansi, dapat dilihat melalui nilai F yaitu sebesar 11,040 dengan melihat nilai f hitung dan f tabel. Dari hasil tersebut karena nilai F hitung sebesar 11,040 lebih besar dari F tabel sebesar 2,29. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara reward orang tua dengan sikap percaya diri anak.