Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis tindak tutur pada naskah dialog Temanku Sayang Temanku Malang “Ken Kembalilah Seperti Dulu” karya Elsa Pebriyanti Nola, Feni Citra
DIKBASTRA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 6 No. 1 (2023): DIKBASTRA Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/dikbastra.v6i1.34207

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tindak tutur dalam naskah dialog drama "Temanku Sayang Temanku Malang 'Ken Kembalilah Seperti Dulu'" karya Elsa Pebriyanti. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mengkategorikan tindak tutur ilokusi yang digunakan oleh karakter dalam naskah, serta memahami fungsi dan implikasinya dalam pengembangan plot dan karakter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pragmatik dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data diambil dari dialog-dialog yang terdapat dalam naskah drama dan dianalisis berdasarkan teori tindak tutur oleh Searle yang meliputi ilokusi asertif, direktif, komisi, ekspresif, dan deklaratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur ilokusi dalam naskah ini berperan penting dalam menyampaikan maksud dan tujuan karakter, mengembangkan konflik dan ketegangan, serta membangun hubungan antar karakter. Tindak tutur asertif digunakan untuk menyatakan informasi dan pendapat, direktif untuk memberikan perintah dan permintaan, komisi untuk membuat janji dan komitmen, ekspresif untuk mengungkapkan emosi dan sikap, serta deklaratif untuk menghasilkan perubahan status atau situasi. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa penggunaan tindak tutur yang efektif dapat memperkaya dialog, membuat karakter lebih kompleks, dan meningkatkan dinamika plot.   This research aims to analyze the speech acts in the dialogue script of the drama "Temanku Sayang Temanku Malang 'Ken Kembalilah seperti Dulu'" by Elsa Pebriyanti. The main focus of this research is to identify and categorize the illocutionary speech acts used by the characters in the script, as well as to understand their functions and implications in plot and character development. The method used in this research is pragmatic analysis with a descriptive qualitative approach. The data are taken from the dialogues contained in the drama script and analyzed based on Searle's theory of speech acts which include assertive, directive, commission, expressive, and declarative illocution. The results show that illocutionary speech acts in this script play an important role in conveying the intentions and goals of the characters, developing conflict and tension, and building relationships between characters. Assertive speech acts are used to state information and opinions, directive to give orders and requests, commissions to make promises and commitments, expressive to express emotions and attitudes, and declarative to produce changes in status or situation. This research also reveals that the effective use of speech acts can enrich dialog, make characters more complex, and improve plot dynamics.
Analisis Amanat dalam Seloko Adat Pernikahan di Muaro Jambi Wahyuni, Suci Sri; Nola, Feni Citra; Salsabila, Andina Nisa
Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 14 No. 1 (2024): Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/pena.v14i1.34560

Abstract

Marriage is a sacred thing which is the main gateway for husband and wife in establishing a new relationship and life in the future. In living a household life, of course, not all plans and life run smoothly and smoothly. Therefore, before holding a wedding, it is necessary to be equipped with advice and messages that need to be conveyed, one of which is found in the traditions of Muaro Jambi, namely in traditional wedding rhymes which contain advice and messages for the bride and groom or better known as seloko. The aim of this research is to see the meaning and message conveyed in the rhymes found at traditional wedding ceremonies in Muaro Jambi. Currently, only a few people in Muaro Jambi carry out the traditional wedding rhyme procession at their events. This is because the people of Muaro Jambi do not know the meaning and message of the rhymes delivered at traditional wedding ceremonies. The type of research used in this research is descriptive qualitative. Qualitative research in this study was used to describe the meaning of traditional wedding rhymes in Jambi so that we could find out the message in the rhymes. The data sources in this research are relevant books such as a collection of rhymes and seloko of community wedding customs in Jambi, apart from that, data was also obtained from informants, and several sources from the internet. The data used in this research are the words in traditional wedding rhymes in Jambi which contain mandates. The data collection technique used in this research was carried out by researchers looking for traditional wedding rhymes in Jambi in relevant books, asking traditional leaders in one of the villages in Jambi, and several internet sources. The data analysis technique in this research was carried out by researchers by collecting data first, then reading it, understanding it, then analyzing the meaning and message in the pantun, after knowing the meaning and message the researcher described it in writing. The results of this research are that researchers found 14 data on traditional wedding rhymes that contain mandates in them
Analisis Amanat Dalam Pantun Adat Pernikahan (Seloko) di Jambi Wahyuni, Suci Sri; Nola, Feni Citra; Salsabila, Andina Nisa; Kusmana, Ade Kusmana
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pernikahan adalah hal sakral yang merupakan gerbang utama bagi pasangan suami istri dalam menjalin hubungan dan kehidupan baru di masa yang akan datang. Dalam menjalani kehidupan rumah tangga tentunya tidak semua rencana dan kehidupan berjalan dengan mulus dan lancar. Oleh karena itu, sebelum melangsungkan pernikahan perlu dibekali dengan nasihat dan amanat yang perlu untuk disampaikan, salah satunya terdapat pada tradisi dari Muaro Jambi yaitu dalam pantun adat pernikahan yang berisi nasihat dan amanat untuk calon pengantin atau yang lebih dikenal dengan seloko. Tujuan Penelitian ini penting dilakukan untuk melihat makna dan amanat yang ingin disampaikan dalam pantun yang terdapat pada acara adat pernikahan di Muaro Jambi. Saat ini hanya sedikit masyarakat Muaro Jambi yang melaksanakan prosesi pantun adat pernikahan di dalam acaranya. Hal ini disebabkan karena masyarakat Muaro Jambi kurang mengatahui makna dan amanat dari pantun yang disampaikan pada acara adat pernikahan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan makna dalam pantun adat pernikahan di Jambi sehingga dapat mengetahui amanat dalam pantun tersebut. Sumber data pada penelitian ini yaitu buku-buku yang relevan seperti pada buku kumpulan pantun dan seloko adat pernikahan masyarakat di Jambi, selain itu data juga didapatkan dari informan, dan beberapa sumber dari internet. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kata-kata di dalam pantun adat pernikahan di Jambi yang mengandung amanat. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan peneliti mencari pantun-pantun adat pernikahan yang ada di Jambi di buku-buku yang relevan, bertanya kepada ketua adat di salah satu desa di Jambi, dan beberapa sumber internet. Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan peneliti dengan mengumpulkan data terlebih dahulu, lalu dibaca, dipahami, kemudian menganalisa makna dan amanat apa yang ada di dalam pantun tersebut, setelah mengetahui makna dan amanatnya peneliti mendeskripsikannya ke dalam sebuah tulisan. Hasil dari penelitian ini yaitu peneliti menemukan 14 data pantun adat pernikahan yang