Mohammad Jailani, Mohammad Jailani
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Eksplorasi Mubaligh Hijrah: Laboratorium Dai Muhammadiyah Dalam Mewujudkan Gerakan Moderasi Beragama Di Indonesia Mohammad Jailani, Mohammad Jailani; WAHARJANI, WAHARJANI
Jurnal Perspektif Vol. 16 No. 2 (2023): Jurnal Perspektif
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53746/perspektif.v16i2.126

Abstract

Dakwah Islam di media online saat ini dipenuhi dengan konten Islam radikal, sedangkan dakwah Islam wasathiyyah cenderung konvensional dan tradisional. Di satu sisi dai micro celebriti yang minim kompetensi mererbak di media online, tetapi di sisi lain sangat sedikit dai moderat muncul di permukkan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis mubaligh hijrah berbasis moderasi beragama yakni kaderisasi dakwah Islam yang moderat di Indonesia. Dalam hal ini, program Mubaligh Hijrah yang dikembangkan persyarikatan Muhamamdiyah perlu diangkat sebagai laboratorium dai untuk mengatasi krisis dakwah Islam moderat di Indonesia. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan memadukan antara data-data kepustakaan dan data lapangan, kajian ini bertujuan menelusuri program Mubaligh Hijrah serta kontribusinya bagi Muhammadiyah dalam bingkai besar kaderisasi keulamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. Mubaligh Hijrah merupakan program kaderisasi Ulama moderat di Indonesia yang telah dirintis sejak jauh-jauh hari oleh Muhammadiyah. Sebagai da’I mellenial yang berperan penting, untuk menyampaikan pesan dakwah ummatan wasatan di era kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan lahirnya ulama-ulama moderat alumni mubaligh hijrah seperti A.R. Fachruddin (Ketua Umum PP Muhammadiyah 1968-1990), Ahmad Syafii Maarif (Ketua Umum PP Muhamamdiyah 1998-2005), Busro Muqoddas (Pimpinan KPK 2011-2015), dan lain-lain. Dengan demikian, program Mubaligh Hijrah dapat menjadi prototipe laboratorium dai atau sebagai kaderisasi ulama moderat Indonesia.
PESANTREN BABUL ULUM PAMEKASAN: MENGHADIRKAN MODERASI BERAGAMA MELALUI BUDAYA MONDOK MADURA Mohammad Jailani, Mohammad Jailani; Miftachul Huda
Jurnal Perspektif Vol. 17 No. 1 (2024): Jurnal Perspektif
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53746/perspektif.v17i1.157

Abstract

Masyarakat Madura memiliki keragaman dalam mencari ilmu, terutama dalam menggali ilmu keislaman, khususnya pembelajaran kitab kuning seperti Jurumiah, Shorof, Safinatun Naja, Bidayatul Hidayah, dan Ta’limul Mutaallim. Tradisi ini sangat erat dengan budaya pondok pesantren, di mana generasi muda Madura lebih memilih mondok (belajar di lembaga keagamaan non-formal) daripada lembaga pendidikan formal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan masyarakat Madura, khususnya santri, dengan budaya mondok atau nyolog di pesantren, serta menguji pembelajaran bahasa Arab melalui kitab kuning. Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus berbasis kualitatif, mengacu pada teori antropologi, budaya etnis Madura, dan moderasi beragama yang digagas oleh Prof. Irwan Abdullah dari UGM. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta dianalisis dengan teori Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya mondok dan mengaji sangat kuat di Madura, didukung oleh banyaknya pondok, langgar, musholla, dan masjid. Pembelajaran kitab kuning di pesantren terus dikembangkan dan diapresiasi, bahkan dikuatkan melalui kontes baca kitab kuning. Budaya Madura, yang kaya akan tradisi keislaman dan moderasi beragama, relevan dengan pembelajaran bahasa Arab di pondok pesantren dan pendidikan modern di sekolah serta perguruan tinggi.
Neuroscience-Based Change Management: Transforming Islamic Boarding School Culture and Advancing Arabic Learning Models MOHAMMAD JAILANI, MOHAMMAD JAILANI
Widyadewata Vol. 8 No. 1 (2025): Widyadewata : Jurnal Balai Diklat Keagamaan Denpasar
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The impression of Islamic and scientific culture within Islamic boarding schools is increasingly essential in today’s era of rapid technological advancement, where the potential of students is growing and becoming increasingly dynamic. This study explores the need for change management to enhance students’ capabilities and development in achieving better learning outcomes. The research was conducted at MBS Pleret, Yogyakarta, with informants comprising one religious teacher and ten students. A qualitative case study approach was employed, with data collected through interviews and observations. Data analysis involved processes of reduction, display, and verification. The findings indicate that the theory- and practice-based learning process at MBS Muhammadiyah Pleret, Yogyakarta, is supported by effective learning change management. The study revealed that students’ learning outcomes and overall development showed significant improvement compared to previous results. The implications of this research highlight the benefits for educators, who are supported by the integration of change management and knowledge management strategies, in enhancing students’ academic achievements. The data, collected every six months, shows a notable growth in students' learning potential, particularly through the application of neuroscience principles. Additionally, the culture of the pesantren significantly influences the behavior and lifestyle of both students (santri) and religious teachers. The findings suggest that implementing change management in Islamic boarding schools enhances learning outcomes, managerial knowledge, and cultural aspects of school management. However, the research did not establish a significant correlation between change management and knowledge management, suggesting the need for further investigation to understand their interrelationship.