Artikel ini mengeksplorasi dan memperkenalkan peran arsitek yang terus berkembang dalam Facility Management (FM), melalui implementasi integrasi desain arsitektur terhadap layanan hard FM dan soft FM untuk meningkatkan kinerja bangunan dan kepuasan klien. Perspektif ke-Indonesia-an digunakan sebagai konteks untuk menyikapi FM sebagai cabang ilmu yang relatif baru di dalam industry AEC (Architecture, Engineering, and Construction) di Indonesia. Profesi arsitek yang secara umum dikenal cenderung berfokus pada desain estetika dan fungsional saja kini memainkan peran penting dalam pengelolaan berkelanjutan dan optimalisasi lingkungan binaan pasca fase perencanaan dan konstruksi dalam daur-hidup (life-cycle) suatu bangunan. Melalui perannya dalam proses rancang bangun di industri jasa konsultan dan konstruksi, arsitek berperan penting untuk memastikan bangunan yang didesainnya menjadi tahan lama, mudah dirawat, hemat energi, dan dapat beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan di masa mendatang. Pendekatan komprehensif ini bermanfaat bagi bangunan karena memperpanjang masa pakai bangunan, mengurangi biaya operasional dan dampak bangunan tersebut terhadap lingkungan. Metode utama penulisan artikel ini adalah desk review terhadap praktek proses mendesain bangunan terkini dalam kaitannya dengan facility management pada level bangunan sebagai salah satu pertimbangan utamanya. Hasil studi menunjukkan bahwa arsitek memiliki peran dan kontribusi yang cukup signifikan dalam FM dengan cara memaksimalkan peran integral perancang bangunan dalam melaksanakan proses desain atau rancang bangun di tahap awal daur-hidup bangunan terhadap lingkungan binaan sehingga dapat hasil rancangannya dapat berkelanjutan, efisien, dan ramah pengguna, di sepanjang daur-hidupnya..