Penelitian ini membahas dinamika modern dalam hubungan rumah tangga, terutama terkait dengan praktik Household Accounting yang mencakup aspek manajemen keuangan dan interaksi antara anggota keluarga. Fenomena istilah-istilah seperti "Sudah Nanya Istri," "Istri Sudah Oke," "Suami Takut Istri," "Uang Suami Uang Istri," dan "Uang Istri ya Uang Istri" mencerminkan peran dan tanggung jawab pasangan dalam mengelola keuangan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna dan implikasi dari istilah-istilah kekinian ini dalam konteks praktik Household Accounting, dengan harapan memberikan kontribusi pada pemahaman perubahan nilai dan budaya dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yaitu tinjauan literatur. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa istilah-istilah kekinian dalam praktik Household Accounting memiliki dampak positif dan negatif. "Sudah Nanya Istri" mempromosikan komunikasi dan keterlibatan, sementara "Istri Sudah Oke" menekankan kesepakatan bersama dalam pengambilan keputusan finansial. Konsep "Uang Suami Uang Istri" menciptakan tanggung jawab bersama terhadap keuangan keluarga. Di sisi lain, istilah "Suami Takut Istri" dapat menciptakan ketidaksetaraan peran, dan "Uang Istri Ya Uang Istri" ekstrem dapat mengarah pada ketergantungan finansial yang tidak sehat. Penggunaan istilah-istilah ini perlu bijak, dengan komunikasi terbuka dan kesepakatan bersama untuk menciptakan lingkungan keuangan yang sehat dalam rumah tangga