Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GANTI RUGI TERKAIT KECELAKAN PESAWAT SILK AIR TAHUN 1997 DI TINJAU DARI KONVENSI MONTREAL Syarif, Fadhilah Dzakwan; Munawwaroh, Leony Azizah; Hakim, Reza Sindu Fitriadi; Fawaid, Alis Kafi; Susilowati, Neni
Synergy : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1 No 03 (2023): Synergy : Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. Naureen Digital Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tragedi Pesawat Silk Air memunculkan sejumlah pertanyaan hukum yang rumit tentang kompensasi internasional. Dalam hal ini, peraturan perundang-undangan nasional di negara asal pesawat dan negara tujuan pesawat menjadi bahan pertimbangan selain norma-norma hukum internasional, termasuk Konvensi Montreal. Fokus utama dari penelitian ini adalah pada isu-isu yang berkaitan dengan tanggung jawab ganti rugi, peran yang dimainkan oleh berbagai pihak, dan variasi dalam hukum ganti rugi antara negara-negara yang menandatangani Konvensi Montreal dan yang tidak. jurnal ini membahas masalah-masalah tersebut dan bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas mengenai bagaimana kerangka hukum nasional dan internasional dapat digunakan untuk menafsirkan ganti rugi kerugian antar negara dalam konteks kecelakaan pesawat Silk Air.
Analisis Kasus Terkait Pelanggaran Hak Merek Dagang: Penyelesaian Sengketa Antara I Am Geprek Bensu dan Geprek Bensu Prasetyo, Ahmad Galih; Kurmiati, Eka Putri; Syarif, Fadhilah Dzakwan
Jurnal Ilmu Multidisiplin Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Multidisiplin
Publisher : Jurnal Ilmu Multidisiplin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53935/jim.v2.i2.20

Abstract

Perlindungan hukum atas hak kekayaan intelektual (HKI) menjadi semakin penting di era perdagangan global untuk menjaga daya saing ekonomi yang sehat dan menghentikan pembajakan serta aktivitas penipuan. Sebagai salah satu komponen HKI, merek dagang sangat penting untuk membedakan barang dan jasa satu sama lain di pasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki hukum merek dagang Indonesia dan mengevaluasi sengketa merek dagang antara "Geprek Bensu" dan "Saya Geprek Bensu," yang diselesaikan melalui putusan Pengadilan Niaga nomor 57/Pdt.Sus.Merek/2019/PN Niaga Jkt. Pst. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, dengan data yang disajikan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa merek dagang yang terdaftar mendapatkan perlindungan eksklusif dari negara. Sengketa antara "Geprek Bensu" dan "I Am Geprek Bensu" diputuskan berdasarkan sistem "first to file" yang dianut oleh hukum merek di Indonesia, di mana pemilik merek yang lebih dahulu mendaftarkan memiliki hak eksklusif. Kasus ini menggarisbawahi pentingnya pendaftaran merek bagi pelaku usaha di Indonesia untuk mendapatkan perlindungan hukum yang memadai dan mencegah perselisihan hak merek di masa depan.