Dunia tengah mengalami perubahan, dan perubahan terbesar terjadi di ranah penggunaan teknologi. Perkembangan industri organisasi, yang beberapa tahun terakhir ini marak adalah organisasi atau perusahaan berbasis digital, diantaranya di bidang bisnis e-commerce. Persaingan bisnis yang ketat dengan para kompetitor menjadi tantangan besar, dan untuk tetap bertahan dan bertumbuh bisnisnya diperlukan karyawan berkualitas guna mendorong laju keberhasilan organisasi. Karyawan yang bekerja dengan perasaan termotivasi dan terikat dengan pekerjaannya mampu memberikan hasil kerja yang optimal, dan hal ini dapat memberi keuntungan lebih besar pada perusahaan. Dalam ranah ilmu Psikologi, keterikatan karyawan dengan pekerjaannya dikenal dengan istilah work engagement. Karyawan yang engaged akan bersemangat dan senang ketika bekerja serta menikmati setiap prosesnya meskipun dengan tuntutan pekerjaan yang cukup banyak. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi work engagement yaitu digital stress yang diartikan sebagai fenomena stres yang muncul sebagai akibat dari ketidakmampuan karyawan beradaptasi dengan perkembangan sistem teknologi guna menyelesaikan tuntutan pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak digital stress terhadap work engagement khususnya di kalangan karyawan e-commerce. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan partisipan sebanyak 218 karyawan e-commerce. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Utrecht Work Engagement Scale (UWES-17) serta Digital Stressor Scale (DSS). Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa digital stress berpengaruh negatif terhadap work engagement (β = -0.291, p < 0.05) dan digital stress memberikan kontribusi sebesar 8.6% terhadap work engagement pada karyawan e-commerce.