Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pembuatan Peta Dasar Kalurahan Kaliagung Menggunakan Foto Udara dari Wahana Terbang Nir-Awak Ilmawan, Hanif; Muryamto, Rochmad; Panuntun, Hidayat; Taftazani, Muhammad Iqbal; Arrofiqoh, Erlyna Nour
Komatika: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Institut Informatika Indonesia Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34148/komatika.v4i1.792

Abstract

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Dalam Negeri, Kalurahan Kaliagung masuk ke dalam kategori Desa Ektrem Miskin di Kulon Progo. Salah satu penyebabnya adalah kekayaan asli desa yang belum dikelola dengan baik. Dalam rangka mendukung pengelolaan kekayaan dan aset desa secara lebih integratif, maka diperlukan data dasar yang berkualitas. Salah satu data dasar yang dibutuhkan berupa peta dasar yang menggambarkan Kalurahan Kaliagung secara detail dan utuh. Peta dasar adalah salah satu dari Informasi Geospasial Dasar, yaitu penyajian lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan manusia di permukaan bumi pada skala dan sistem proyeksi tertentu yang berguna untuk alat bantu dalam pengambilan keputusan terkait ruang kebumian (Pasal 1 UU No. 4 tahun 2011). Pada pembuatan peta dasar Kalurahan Kaliagung, teknologi yang digunakan adalah pemotretan udara menggunakan wahana terbang nir-awak. Jenis wahana terbang yang digunakan adalah Vertical Take Off and Landing (VTOL). Pengukuran GCP dan ICP dilakukan dengan survei GNSS metode jaring. Hasil dari kegiatan ini berupa peta dasar dengan skala 1:6000. Data yang disajikan berupa foto udara, jaringan jalan, fasilitas umum, serta batas wilayah Kalurahan Kaliagung. Hasil pengujian menunjukkan peta dasar Kalurahan Kaliagung berada pada kelas 1 untuk ketelitian horizontal dan vertikal. Dengan demikian, peta dasar yang dihasilkan telah memenuhi regulasi yang berlaku (Peraturan BIG No. 18 Tahun 2021) sehingga dapat digunakan untuk analisis lanjutan.
Kombinasi Survei Terestrial dan Satelit Navigasi untuk Pendefinisian Koordinat Titik Pemantauan Candi Prambanan Muryamto, Rochmad; Panuntun, Hidayat; Ilmawan, Hanif; Arrofiqoh, Erlyna Noor; Setyawan, Afradon Aditya; Taftazani, Muhammad Iqbal
Jurnal Spatial Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol. 24 No. 2 (2024): SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/spatial.242.002

Abstract

Prambanan Temple was built on an unstable soil structure—a layer of sandy soil with medium density. While on the west side, there are faults in the Opak River which could affect the stability of Prambanan Temple. Due to those situations, periodic monitoring of geometric aspects is necessary. This research has succeeded in defining X, Y, Z and φ, λ, h coordinates of Monitoring Points based on GPS observations which was post-processed using GAMIT/GLOBK software. The orthometric height (H) of all Monitoring Points had been obtained from the height difference survey tied to the TTG-852 reference point and calculated using the least square adjustment method. The position of Prambanan Temple was obtained by measuring the reflector mounted on the body of the temple using resection method. The results could be used as reference points in monitoring deformation in the following years.
PEMBUATAN MODEL 3 DIMENSI METODE MANUAL PADA GEDUNG JUANG 45 BEKASI MENGGUNAKAN INTEGRASI POINT CLOUD HASIL PENGOLAHAN DATA FOTO TERESTRIS DAN AERIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUCTURE FROM MOTION (SFM) DAN MULTI-VIEW STEREO (MVS) Aji, Gusti Bagus Jatmiko; Ilmawan, Hanif
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 8, No 1 (2025): Volume 08 Issue 01 Year 2025
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/potensi.%Y.26131

Abstract

Gedung Juang 45 Bekasi adalah salah satu bangunan yang sudah terdaftar sebagai bangunan cagar budaya sejak tahun 1999 pada laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini menandakan gedung tersebut memiliki nilai sejarah. Mengingat statusnya sebagai cagar budaya maka perlu dilestarikan agar nilai sejarahnya tidak hilang atau rusak dimakan waktu serta aktifitas di dalamnya. Pada kegiatan ini dilakukan pemodelan 3D Gedung Juang 45 Bekasi menggunakan integrasi data foto terestris dan foto aerial. Pengambilan data foto meliputi eksterior bangunan. Data foto selanjutnya akan dilakukan pengolahan sampai menghasilkan luaran point cloud yang merepresentasikan bangunan secara keseluruhan. Data point cloud digunakan sebagai acuan pembuatan model 3D dengan mengkombinasikan interpretasi dari data foto. Model 3D yang dibuat kemudian diuji ketelitian geometrinya menggunakan hasil ukuran langsung pada objek sebenarnya menggunakan alat ukur distometer. Tujuan dilakukan pengujian pada model 3D untuk mengetahui tingkat kedetailan dan kesesuaian model 3D dengan standar ketelitian Level of Detail (LoD) 3. Hasil akhir dari kegiatan ini berupa model 3D Gedung Juang 45 Bekasi dengan LoD3. Pengujian model 3D menggunakan perhitungan Root Mean Square Error (RMSE) yang menghasilkan nilai sebesar 0,034 m dan sudah memenuhi standar LoD3 yaitu < 0,5 m serta uji t menghasilkan nilai 0,208.
Scanning the Lawang Sewu for Eternal Historical 3D Documentation using Terrestrial Laser Scanner Ilmawan, Hanif
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 8, No 1 (2025): Volume 08 Issue 01 Year 2025
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/elipsoida.2025.26192

Abstract

Lawang Sewu is one of Indonesia’s iconic historical buildings, located in the city of Semarang. It currently serves as a museum and historical tourist attraction, holding significant historical and economic value. The preservation of such heritage structures requires meticulous documentation and structural integrity assessment. A crucial aspect of preservation is comprehensive 3D recording to ensure authenticity and conservation efforts. In this study, Terrestrial Laser Scanner (TLS) technology was employed to capture highly accurate data. The data acquisition process resulted in a detailed point cloud dataset representing the position, shape, color, and texture of all visible building surfaces. The 3D documentation obtained from this process serves as an important historical record of Lawang Sewu as of 2022. The accuracy of the 3D data was validated by comparing it to direct measurement data, yielding an RMSE value of 9.5 mm, indicating high accuracy.
Visualisasi Data Statistik Kabupaten Banyumas Menggunakan Peta Interaktif Ilmawan, Hanif; Santosa, Purnama Budi
GEOID Vol. 16 No. 2 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v16i2.1682

Abstract

Penyajian data statistik mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan teknologi. Data statistik tidak hanya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik saja, tetapi juga divisualisasikan menggunakan peta. Bahkan saat ini juga digunakan peta interaktif berbasis online untuk lebih memudahkan pengguna dalam mengakses dan mengeksplorasi data yang ada. Hal ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan dari Pasal 20 UU No. 16 Tahun 1997 yang mengatur bahwa penyelenggara kegiatan statistik wajib memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk mengetahui dan memperoleh manfaat dari data statistik yang tersedia. Salah satu perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan visualisasi data statistik adalah StatPlanet Plus. Perangkat lunak ini bersifat free (versi offline dan non komersial). StatPlanet Plus mampu menghasilkan peta interaktif dengan menggunakan bahasa pemrograman Flash. Penyajian data statisik menggunakan peta interaktif dapat membantu pengguna untuk memahami data dan mengungkap wawasan baru (Di Biase, 1990; Roberts, 2008). Peta interaktif juga berfungsi sebagai media komunikasi pemilik data dengan pengguna data (Roth, 2013). Hasil dari kegiatan ini adalah sebuah purwarupa peta interaktif untuk visualisasi data statistik Kabupaten Banyumas. Peta interaktif ini dapat menjadi alternatif bagi Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas dalam melakukan publikasi data statistik, sehingga memudahkan masyarakat umum dalam mengakses data statistik.The development of technology affects the way people in presenting statistical data. Statistical data are not only presented in the form of table, chart, and diagram, but also visualized by using map. Moreover, interactive map is now used to make data access and exploration become far easier. This is an implementation of Law of the Republic of Indonesia Number 16 of 1997 which states that the conductor of statistical activities has to give a same opportunity for people to get benefits from available statistical data. One of softwares that can be used to visualize the statistical data is StatPlanet Plus. This software is free for offline and non commercial use. StatPlanet Plus can make an interactive map by using Flash script.Presenting statistical data using interactive map can help users to understand data and discover new insights (Di Biase, 1990; Roberts, 2008). Interactive map also used as a media for data owner to communicate with data users (Roth, 2013). The result of this study is a prototype of interactive map for visualizing the statistical data of Banyumas Regency. This interactive map is an alternative for Badan Pusat Statistik of Banyumas Regency to publish statistical data, so it will facilitate people to access the statistical data.
Semi-Automatic 3D Modeling of Rooftop Types from Aerial Photos Nursyahrial, Arsa Fa'iz; Ilmawan, Hanif
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 8, No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.98778

Abstract

Urban planning has dynamic problem as time goes by. 3D City Model is one of solutions to help planners in decision making, because it can represent real objects in high detail, including the rooftop type. In this research, case study of 3D City Model located in the office area of Wonogiri Regency Government, which was processed from aerial photos using semi-automatic method with LoD 2 standart. This semi-automatic method used Computer Generated Architecture (CGA) rules that contained commands to create objects based on their input. The result was a 3D model of the building along with road and landscape. The roof shape of 3D building model was compared to aerial photos in order to evaluate the visual accuracy, specifically aiming for completeness, correctness, and accuracy values above 85%. The result showed that the flat and shed have the highest accuracy, while the gable roof has low accuracy, though they were all above 85% accuracy. This means that the semi-automatic method has potential for 3D modeling purpose in any kind of standart roof types.
Pengembangan Web-SIG sebagai Sarana Pendukung Pengambilan Kebijakan Pemerintah Desa dengan Pendekatan User Centered Design Ilmawan, Hanif; Mawarni, Reynalda Anindia
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi Vol 10, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/rmsi.v10i2.32015

Abstract

Pembangunan Sistem Informasi Geografis (SIG) di tingkat desa memiliki potensi besar dalam meningkatkan efektivitas pemerintahan dan pengelolaan sumber daya. Di Kalurahan Karangwuni, Yogyakarta, upaya ini direalisasikan melalui pengembangan SIG berbasis web bernama SAKATA (Satu Kalurahan Satu Data). Sistem ini dirancang untuk menyediakan data geospasial yang akurat dan terkini guna mendukung pengambilan keputusan berbasis data. SAKATA dikembangkan menggunakan pendekatan user centered design. Akuisisi data spasial dilakukan dengan menggunakan survei GPS. Sistem dibangun dengan model arsitektur thin client, tetapi dengan menambahkan map server untuk mendapatkan web map service. Hasil akhirnya adalah web-SIG yang mengintegrasikan data spasial dan non-spasial untuk memberikan gambaran komprehensif bagi pemerintah desa dan masyarakat. Keberhasilan sistem ini juga menyoroti pentingnya komitmen dan dukungan dari para pemimpin desa serta partisipasi aktif pegawai pemerintah desa, dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi di tingkat desa. Beberapa kendala yang khas daerah pedesaan menjadi tantangan tersendiri untuk mengembangkan web-SIG. Contoh kasus di Kalurahan Karangwuni dapat menjadi referensi dalam pengembangan web-SIG di tingkat desa.