Marpaung, Nona Beta
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendekatan Alkitabiah dalam Membantu Anak Usia 2-5 Tahun Mengembangkan Kemampuan Berbicara Duha, Sang Putra Immanuel; Tulus, Jekson; Marpaung, Nona Beta; Hendi, Hendi; Marlianus, David
Real Kiddos: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 2: Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/realkiddos.v2i2.536

Abstract

Speech delays in children aged 2-5 years are a common problem that hinders their language development. In this context, a Biblical approach can be a valuable source of guidance for parents and educators in helping children aged 2-5 years develop their speaking skills. However, there has not been much literature review regarding the use of a Biblical approach in this context. This literature review aims to explore the use of a Biblical approach in helping children aged 2-5 years develop their speaking skills. The objectives of this research include identifying relevant Biblical principles, developing methods for Biblical approaches, and evaluating the results achieved through the application of these methods. The research approach method uses a qualitative approach by examining relevant Biblical principles through a Biblical text approach, consulting with theologians through literature study and research from related journals. Based on these principles, a Biblical approach method was developed, including the use of Bible stories, spiritual songs, prayers, and positive affirmations in children's daily activities. In the end, the results of applying this Biblical approach showed positive results in developing the speaking abilities of children aged 2-5 years. Children show improved speaking ability through recognizing words from Bible stories, using hymns to practice language skills, and using prayers involving simple words and phrases. Apart from that, positive affirmations based on Bible teachings also help build children's confidence in communicating.Keywords: Biblical Approach; Children 2-5 years; Speaking ability.AbstrakKeterlambatan bicara pada anak usia 2-5 tahun merupakan masalah umum yang menghambat perkembangan bahasa mereka. Dalam konteks ini, pendekatan Alkitabiah dapat menjadi sumber bimbingan yang berharga bagi orang tua dan pendidik dalam membantu anak-anak usia 2-5 tahun mengembangkan kemampuan berbicara mereka. Namun, tinjauan literatur terkait penggunaan pendekatan Alkitabiah dalam konteks ini belum banyak dilakukan. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan pendekatan Alkitabiah dalam membantu anak usia 2-5 tahun mengembangkan kemampuan berbicara mereka. Tujuan penelitian ini mencakup identifikasi prinsip-prinsip Alkitab yang relevan, pengembangan metode pendekatan Alkitabiah, dan evaluasi hasil yang dicapai melalui penerapan metode tersebut. Adapun metode pendekatan pada penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan meneliti prinsip-prinsip Alkitab yang relevan melalui pendekatan teks Alkitab, konsultasi dengan ahli teologi melalui studi kepustakaan dan penelitian dari jurnal yang terkait. Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, metode pendekatan Alkitabiah dikembangkan, termasuk penggunaan cerita-cerita Alkitab, lagu-lagu rohani, doa, dan afirmasi positif dalam kegiatan sehari-hari anak-anak. Pada akhirnya hasil dari penerapan pendekatan Alkitabiah ini menunjukkan hasil yang positif dalam mengembangkan kemampuan berbicara anak usia 2-5 tahun. Anak-anak menunjukkan peningkatan kemampuan berbicara melalui pengenalan kata-kata dari cerita-cerita Alkitab, penggunaan lagu-lagu rohani untuk melatih kemampuan bahasa, dan penggunaan doa yang melibatkan kata-kata dan frasa-frasa sederhana. Selain itu, afirmasi positif berdasarkan ajaran Alkitab juga membantu membangun kepercayaan diri anak-anak dalam berkomunikasi.Kata Kunci: Pendekatan Alkitabiah; Anak 2-5 tahun; Kemampuan berbicara.
Pendampingan Pelayanan Pastoral Pentakostal Kharismatik dalam Menangani Permasalahan Kesehatan Mental Jemaat Duha, Sang Putra Immanuel; Marpaung, Nona Beta
DIEGESIS: Jurnal Teologi Kharismatika Vol 7, No 2: Desember 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/diegesis.v7i2.612

Abstract

Pentecostal-Charismatic churches have a unique approach to pastoral care for congregants facing mental health issues. This approach integrates spiritual, emotional, and communal aspects to respond to mental well-being issues. However, research on the effectiveness of the charismatic pastoral care model in this area is limited. This study aims to evaluate Pentecostal-Charismatic pastoral care in addressing congregational mental health issues. The method used is a qualitative case study with document analysis from various related sources. The formulation of the problem is the extent to which the practice of pastoral care in these churches can address the mental health of the congregation, as well as the challenges faced.  The results showed that charismatic pastoral care plays an important role in addressing mental health issues through three elements: spiritual, emotional, and communal. Spiritually, congregants find strength through faith and prayer. The emotional aspect allows them to share their feelings, while the communal aspect encourages involvement in church activities. However, challenges such as lack of training for pastors and mental health stigma still exist. This research emphasizes the importance of developing a more systematic mentoring model to make the church a safe and supportive place for congregants experiencing mental health issues. Keywords: pastoral care; mental health; pentecostal charismaticAbstrak Gereja-gereja Pentakostal-Kharismatik memiliki pendekatan unik dalam pendampingan pastoral bagi jemaat yang menghadapi masalah kesehatan mental. Pendekatan ini mengintegrasikan aspek spiritual, emosional, dan komunal untuk merespons isu kesejahteraan mental. Namun, penelitian tentang efektivitas model pendampingan pastoral kharismatik di bidang ini masih terbatas. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelayanan pastoral Pentakostal-Kharismatik dalam menangani masalah kesehatan mental jemaat. Metode yang digunakan adalah studi kasus kualitatif dengan analisis dokumen dari berbagai sumber terkait. Rumusan masalahnya adalah sejauh mana praktik pelayanan pastoral di gereja-gereja ini dapat menangani kesehatan mental jemaat, serta tantangan yang dihadapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendampingan pastoral kharismatik berperan penting dalam mengatasi masalah kesehatan mental melalui tiga elemen: spiritual, emosional, dan komunal. Secara spiritual, jemaat menemukan kekuatan melalui iman dan doa. Aspek emosional memungkinkan mereka berbagi perasaan, sementara aspek komunal mendorong keterlibatan dalam kegiatan gereja. Namun, tantangan seperti kurangnya pelatihan bagi pendeta dan stigma kesehatan mental masih ada. Penelitian ini menegaskan pentingnya pengembangan model pendampingan yang lebih sistematis untuk menjadikan gereja sebagai tempat yang aman dan mendukung bagi jemaat yang mengalami masalah kesehatan mental.Kata kunci: pendampingan pastoral; kesehatan mental;  pentakostal kharismatik
Pendekatan Alkitabiah dalam Membantu Anak Usia 2-5 Tahun Mengembangkan Kemampuan Berbicara Duha, Sang Putra Immanuel; Tulus, Jekson; Marpaung, Nona Beta; Hendi, Hendi; Marlianus, David
Real Kiddos: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 2 No. 2: Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/realkiddos.v2i2.536

Abstract

Speech delays in children aged 2-5 years are a common problem that hinders their language development. In this context, a Biblical approach can be a valuable source of guidance for parents and educators in helping children aged 2-5 years develop their speaking skills. However, there has not been much literature review regarding the use of a Biblical approach in this context. This literature review aims to explore the use of a Biblical approach in helping children aged 2-5 years develop their speaking skills. The objectives of this research include identifying relevant Biblical principles, developing methods for Biblical approaches, and evaluating the results achieved through the application of these methods. The research approach method uses a qualitative approach by examining relevant Biblical principles through a Biblical text approach, consulting with theologians through literature study and research from related journals. Based on these principles, a Biblical approach method was developed, including the use of Bible stories, spiritual songs, prayers, and positive affirmations in children's daily activities. In the end, the results of applying this Biblical approach showed positive results in developing the speaking abilities of children aged 2-5 years. Children show improved speaking ability through recognizing words from Bible stories, using hymns to practice language skills, and using prayers involving simple words and phrases. Apart from that, positive affirmations based on Bible teachings also help build children's confidence in communicating.Keywords: Biblical Approach; Children 2-5 years; Speaking ability.AbstrakKeterlambatan bicara pada anak usia 2-5 tahun merupakan masalah umum yang menghambat perkembangan bahasa mereka. Dalam konteks ini, pendekatan Alkitabiah dapat menjadi sumber bimbingan yang berharga bagi orang tua dan pendidik dalam membantu anak-anak usia 2-5 tahun mengembangkan kemampuan berbicara mereka. Namun, tinjauan literatur terkait penggunaan pendekatan Alkitabiah dalam konteks ini belum banyak dilakukan. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan pendekatan Alkitabiah dalam membantu anak usia 2-5 tahun mengembangkan kemampuan berbicara mereka. Tujuan penelitian ini mencakup identifikasi prinsip-prinsip Alkitab yang relevan, pengembangan metode pendekatan Alkitabiah, dan evaluasi hasil yang dicapai melalui penerapan metode tersebut. Adapun metode pendekatan pada penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan meneliti prinsip-prinsip Alkitab yang relevan melalui pendekatan teks Alkitab, konsultasi dengan ahli teologi melalui studi kepustakaan dan penelitian dari jurnal yang terkait. Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, metode pendekatan Alkitabiah dikembangkan, termasuk penggunaan cerita-cerita Alkitab, lagu-lagu rohani, doa, dan afirmasi positif dalam kegiatan sehari-hari anak-anak. Pada akhirnya hasil dari penerapan pendekatan Alkitabiah ini menunjukkan hasil yang positif dalam mengembangkan kemampuan berbicara anak usia 2-5 tahun. Anak-anak menunjukkan peningkatan kemampuan berbicara melalui pengenalan kata-kata dari cerita-cerita Alkitab, penggunaan lagu-lagu rohani untuk melatih kemampuan bahasa, dan penggunaan doa yang melibatkan kata-kata dan frasa-frasa sederhana. Selain itu, afirmasi positif berdasarkan ajaran Alkitab juga membantu membangun kepercayaan diri anak-anak dalam berkomunikasi.Kata Kunci: Pendekatan Alkitabiah; Anak 2-5 tahun; Kemampuan berbicara.
Gereja Ekspansif: Tantangan dan Peluang Dalam Mendorong Pertumbuhan Jemaat Jekson Tulus; Duha, Sang Putra Immanuel; Marpaung, Nona Beta; Daeli, Desimal
SCRIPTA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual Vol. 15 No. 2 (2025): Pemikiran Teologis dan Pelayanan Kontekstual
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Ebenhaezer Tanjung Enim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47154/sjtpk.v19i2.1012

Abstract

This research aims to analyze the challenges and opportunities faced by churches in encouraging congregational growth. The main formulation in this research is how expansive churches can overcome existing challenges and take advantage of available opportunities in their efforts to encourage sustainable congregational growth. The church as a religious institution plays an important role in forming a spiritual community and meeting the spiritual needs of its people. The expansive church is a concept that emphasizes the importance of developing proactive strategies and approaches to achieve significant congregational growth. This research method uses a descriptive qualitative research approach. Data collection was carried out through literature studies from books, related journals, interviews with church leaders who are experienced in promoting congregation growth, as well as analysis of related literature. The research results were then analyzed descriptively to identify the main challenges faced by churches in encouraging congregational growth, as well as opportunities that could be exploited. Based on the research results, the conclusion that can be drawn is that expansive churches need to adopt an innovative and inclusive approach in encouraging congregational growth.