Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Diplomasi Panda menjadi Tali Hubungan ChinaAustralia dalam Upaya Perlindungan Koala Kurniawati, Rhisma; Kartikasari, Wahyuni
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v6i2.48769

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai kajian diplomasi hewan dalam hubungan internasional. Dengan fokus penelitian pada diplomasi panda milik China dan diplomasi koala milik Austalia. China telah menerapkan diplomasi Panda terlebih dahulu yang kemudian disusul oleh Australia yang juga menerapkan diplomasi Koala. Keduanya sama-sama memiliki ancaman yang sama yaitu mengenai kepunahan satwa ikonik mereka. Yang cukup menarik perhatian mengenai China yang juga menjadi salah satu tujuan dari diplomasi koala. Melihat dari masalah tersebut muncul pertanyaan Mengapa China yang harus dipilih oleh Australia? Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh mengenai alasan China yang seharusnya menjadi mitra Australia kaitannya dalam upaya perlindungan Koala. Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti menggunakan teori Konstruktivisme dan didukung dengan metode kualitatif dari data yang berasal dari data sekunder. Dari data yang telah dikumpulkan terdapat penemuan mengenai keberhasilan China dalam berdiplomasi dan mempertahankan panda. Di sisi lain, China juga menjadi habitat kedua bagi Koala. Sehingga Australia harus menjalin hubungan kerja sama dengan China sebagai upaya pencegahan kepunahan koala.This study discusses the study of animal diplomacy in international relations. With a focus on China's panda diplomacy and Australia's koala diplomacy. China has implemented Panda diplomacy first, followed by Australia, which also implements Koala diplomacy. Both have the same threat, namely the extinction of their iconic animals. What is quite interesting is that China is also one of the goals of koala diplomacy. Looking at these problems, the question arises: Why should China be chosen by Australia? This paper aims to find out more about the reasons why China should be Australia's partner in relation to Koala protection efforts. To answer this question, the researcher uses the theory of Constructivism and is supported by a qualitative method from data derived from secondary data. From the data that has been collected, there are findings about China's success in diplomacy and defending pandas. On the other hand, China is also a second habitat for koalas. So Australia must establish a cooperative relationship with China as an effort to prevent koala extinction.
The Loss of Trust Due to Covid-19 Make New Southern Policy (NSP) Have to Carry Out Reforms Kurniawati, Rhisma
Proceedings of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Graduate Conference Vol. 3 No. 1 (2023): Crafting Innovation for Global Benefit
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/umygrace.v3i1.557

Abstract

NSP Plus is a reform carried out by South Korea to perfect the NSP. NSP Plus brings new initiatives to address the challenges faced by South Korea and NSP Plus partner countries. This study aims to describe the Covid-19 behind the reform of NSP to NSP Plus. You could say that the NSP has had a pretty good career since the NSP was founded in 2017. The question is what is the connection between Covid-19 and the reforms carried out by South Korea towards the NSP? To solve these questions using a qualitative method with a case study design on the main subject, namely NSP Plus. This research is also supported by data obtained by studying literature and the data obtained are secondary data. With research instruments from previous researchers' experiments. From this it was obtained that Covid-19 was the main factor in the NSP reform. As we know that Covid-19 has had a negative impact on various aspects of life such as health, economy, education, and technology which also has an impact on the welfare of NSP partner countries which also has an impact on trust in South Korea. As a country that is quite capable in all three matters, South Korea feels it has a responsibility to be able to restore trust and also embrace to be able to rise together through reform of the NSP with the launch of 7 new initiatives. It can be concluded that Covid-19 is an urgency for reforms in order to restore the effectiveness of South Korea's cooperation with NSP partner countries which has faded due to the waning of NSP partner countries' trust in South Korea. So that NSP Plus comes with 7 new initiatives that are certainly more effective to be able to embrace NSP partner countries to rise together from adversity due to Covid-19.
“Wolf Warior Diplomacy” Bentuk Desakan China Bagi Korea Selatan Kurniawati, Rhisma; Kartikasari, Wahyuni
Kajian Hubungan Internasional Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences - Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/khi.2023.2.2.10197

Abstract

Dalam penelitian kali ini akan membahas mengenai kajian diplomasi publik China yang sering kali disebut sebagai “Wolf Warior Diplomacy”. Diplomasi ini membangun citra China yang tegas dan mengancam yang ditujukan dan digunakan untuk melindungi kepentingan nasional China. Dalam hal ini hubungan China dan Korea Selatan akhir – akhir ini terlihat kurang baik karena kedekatan Korea Selatan dan Amerika Serikat yang terlihat semakin menunjukan kemesraannya. China juga mulai menunjukan penggunaan Wolf Warior Diplomacy terhadap Korea Selatan. Dengan latar belakang tersebut muncul pertanyaan mengapa China menggunakan Wolf Warior Diplomacy terhadap Korea Selatan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, riset ini menggunakan metode kualitatif yang didukung dengan data sekunder. Dari hasil data yang diperoleh terdapat dua pembahasan yaitu mengenai alasan dibalik penggunaan Wolf Warior Diplomacy oleh China, dan juga respon yang dikeluarkan oleh Korea Selatan atas Wolf Warior Diplomacy China. Dari Pembahasan tersebut bisa diperoleh kesimpulan bahwa melalui Wolf Warior Diplomasi, China berhasil menyatakan ketegasannya terhadap Korea Selatan sehingga dengan kasus yang baru ini memungkinkan bagi China untuk kembali mewujudkan ketegasannya jika Korea Selatan semakin jauh dari China dan mengancam kepentingan nasional China dengan kedekataannya terhadap Amerika Serikat. Dengan penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman lebih mengenai Wolf Warrior Diplomacy dan juga hubungan antara China, Korea Selatan dan Amerika Serikat.