Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perencanaan Perbaikan Akustik Ruang dengan Metode Bertingkat: Studi Kasus: Ruang Ibadah GPdI El-Shaddai Magelang Ola, Frengky Benediktus; Wismarani, Yustina Banon; Desira, Adiana Hemas
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v4i3.8691

Abstract

Kegiatan ibadah yang melibatkan khotbah (pidato) dan musik dari instumen band lengkap membutuhkan penanganan akustik ruang yang lebih komplek. Hasil pengukuran kondisi eksisting kualitas akustik ruang GPdI El Shaddai Magelang waktu dengung kondisi eksisting menunjukan nilai RT yang masih tinggi dikisaran angka 1.7 - 1.9 detik dari nilai rujukan 1.4 sampai 1.6 detik sehingga diperlukan perbaikan. Gereja membutuhkan profesional yang dapat membantu dalam membuat rencana perbaikan karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang desain akustik ruang. Pengukuran lapangan dan simulasi akustik akan digunakan untuk merancang ruang ibadah gereja. Nilai rujukan standar akustik ruang adalah RT60, D50 dan C80. Konsep perbaikan dengan rekomendasi berjenjang mulai dari level minimum, medium hingga advance. Ketiga level perbaikan memberikan dampak perbaikan. Level advance memberikan hasil terbaik dan menjawab semua tuntutan standar nilai rujukan. Namun level advance juga berdampak pada perubahan yang lebih banyak dari segi konstruksi, tampilan visual, dan anggaran biaya. Keputusan level perbaikan yang akan digunakan merupakan sepenuhnya hak Gereja.
Perbaikan Akustik Ruang Gereja St. Aloysius Gonzaga, Sleman Yogyakarta Ola, Frengky; Sekarlangit, Nimas; Desira, Adiana Hemas
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 8, No 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v8i1.2859

Abstract

Studi ini mengidentifikasi dua masalah utama pada akustik ruang: pencegahan suara yang tidak diinginkan dan pengkondisian suara yang diinginkan pada ruang ibadah Gereja St. Aloysius Gonzaga, Mlati, Sleman. Hasil studi dengan metode simulasi pada model eksisting menunjukkan bahwa kondisi eksisting memiliki nilai RT60 yang jauh dari standar acuan, dengan nilai STI bervariasi antara 46% hingga 61%. Dua opsi perbaikan diajukan; opsi pertama berfokus pada modifikasi material tanpa mengubah bentuk ruang, menghasilkan peningkatan signifikan pada nilai RT60 dan STI. Opsi kedua, yang mencakup perubahan bentuk plafon dan penggunaan material lebih sedikit, menunjukkan hasil lebih merata dalam nilai STI tetapi belum memenuhi standar RT60. Meskipun opsi pertama mungkin terdengar lebih baik dalam kualitas akustik yang ingin dicapai, opsi kedua lebih mudah dan ekonomis untuk diimplementasikan. Berdasarkan pertimbangan teknis dan non-teknis, Pastor Paroki dan komite pembangunan gereja mempertimbangkan untuk membuat keputusan terakhir tentang opsi perbaikan mana yang harus diadopsi. Studi ini menekankan peran pentingnya perencanaan kualitas ruang akustik dalam mendukung kegiatan ibadah dan komunikasi dalam gereja.
Perencanaan Perbaikan Akustik Ruang dengan Metode Bertingkat: Studi Kasus: Ruang Ibadah GPdI El-Shaddai Magelang Ola, Frengky Benediktus; Wismarani, Yustina Banon; Desira, Adiana Hemas
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v4i3.8691

Abstract

Kegiatan ibadah yang melibatkan khotbah (pidato) dan musik dari instumen band lengkap membutuhkan penanganan akustik ruang yang lebih komplek. Hasil pengukuran kondisi eksisting kualitas akustik ruang GPdI El Shaddai Magelang waktu dengung kondisi eksisting menunjukan nilai RT yang masih tinggi dikisaran angka 1.7 - 1.9 detik dari nilai rujukan 1.4 sampai 1.6 detik sehingga diperlukan perbaikan. Gereja membutuhkan profesional yang dapat membantu dalam membuat rencana perbaikan karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang desain akustik ruang. Pengukuran lapangan dan simulasi akustik akan digunakan untuk merancang ruang ibadah gereja. Nilai rujukan standar akustik ruang adalah RT60, D50 dan C80. Konsep perbaikan dengan rekomendasi berjenjang mulai dari level minimum, medium hingga advance. Ketiga level perbaikan memberikan dampak perbaikan. Level advance memberikan hasil terbaik dan menjawab semua tuntutan standar nilai rujukan. Namun level advance juga berdampak pada perubahan yang lebih banyak dari segi konstruksi, tampilan visual, dan anggaran biaya. Keputusan level perbaikan yang akan digunakan merupakan sepenuhnya hak Gereja.
Perencanaan Ventilasi Mekanik Gereja St. Aloysius Gonzaga-Yogyakarta Ola, Frengky Benediktus; Sekarlangit, Nimas; Desira, Adiana Hemas
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 16, No 2 (2025): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v16i2.20585

Abstract

Kenyamanan fisik dan emosional umat sangat dipengaruhi oleh kualitas udara dan lingkungan di ruang ibadah. Selain mempengaruhi kenyamanan fisik, kualitas udara dan lingkungan yang buruk dapat berdampak pada kemampuan umat untuk berkonsentrasi dan fokus. Kualitas udara dipengaruhi beberapa faktor, termasuk desain bangunan, luas ruang, jumlah umat yang beribadah dalam ruang dan kondisi iklim. Ventilasi yang tidak memadai, ketidakseimbangan suhu, kelembapan yang tinggi, atau ketidakmampuan sistem pendingin ruangan adalah beberapa masalah yang sering terjadi. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk menghasilkan gagasan opsi perencanaan ventilasi mekanik yang berkonsentrasi pada aspek pembuangan panas dan penyediaan udara segar ke dalam ruang ibadah di Gereja St. Aloysius Gonzaga – Yogyakarta. Langkah pertama dalam merancang sistem alami adalah mengidentifikasi masalah kondisi saat ini dan mengembangkan ide berdasarkan tinjauan teori. Metode simulasi komputer digunakan untuk menganalisis pembuangan panas dan pergerakan angin di dalam ruangan dengan mempertimbangkan kualitas kecepatan angin. Berdasarkan hasil simulasi penambahan exhaust fan, ducting, dan supply fan secara signifikan meningkatkan kecepatan dan pergerakan udara dalam ruang sehingga meningkatkan kondisi kenyamanan termal.