Free sex refers to a sexually intimate relationship between a man and a woman outside the context of marriage. In certain groups, engaging in free sex has become a common trend. Factors contributing to promiscuity among some student groups are diverse, and one of these factors is the knowledge and attitudes held by adolescents. The study aimed to describe the knowledge and attitudes of adolescents in Western Indonesia toward preventing free-sex behaviors. This study employed a descriptive quantitative research method, focusing on a sample of 96 randomly chosen adolescents aged 18-21 living in Western Indonesia. A questionnaire was used to assess adolescents' knowledge and attitudes toward preventing free sex. Univariate data analysis techniques were used in this study and showed that 89 respondents (92.7%) had good knowledge about the behavior of preventing free sex and more than half of the respondents had a negative attitude about the behavior of preventing free sex, namely as many as 49 respondents (51.0%). Nursing institutions can collaborate with schools and parents to provide trustworthy health education. Further research can be conducted to investigate adolescents' perceptions of free-sex activity to develop effective strategies for preventing such behavior.BAHASA INDONESIA Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa ikatan perkawinan. Seks bebas atau kini telah menjadi tren dalam beberapa kelompok.Pergaulan bebas di beberapa kelompok pelajar disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya yaitu pengetahuan dan sikap remaja. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja mengenai perilaku pencegahan seks bebas di Indonesia Bagian Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif jenis deskriptif dengan populasi penelitian yaitu remaja dengan rentang usia 18-21 tahun yang berdomisili di daerah Indonesia Bagian Barat. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel acak, dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden.Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengetahui gambaran variabel pengetahuan remaja dan sikap remaja mengenai perilaku pencegahan seks bebas. Teknik analisis data univariat digunakan dalam penelitian ini dan menunjukkansebanyak 89 responden (92,7%) memilikipengetahuan baik mengenai perilaku pencegahan seks bebas dan lebih dari setengah responden memiliki sikap negatif mengenai perilaku pencegahan seks bebas yaitu sebanyak 49 responden (51,0%). Institusi keperawatan dapat bekerja sama dengan pihak sekolah dan orang tua untuk memberikan pendidikan kesehatan yang reliabel. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengeksplorasi persepsi remaja mengenai seks bebas untuk dapat memberikan intervensi dan pendekatan yang tepat mengenai pencegahan perilaku seks bebas.